Tolak Direlokasi, PKL Gelar Aksi Jalan Mundur ke Makam Sarwo Edhie Wibowo

Senin, 05 Juni 2017 - 17:19 WIB
Tolak Direlokasi, PKL Gelar Aksi Jalan Mundur ke Makam Sarwo Edhie Wibowo
Tolak Direlokasi, PKL Gelar Aksi Jalan Mundur ke Makam Sarwo Edhie Wibowo
A A A
PURWOREJO - Ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di kawasan Alun-alun Kota Purworejo yang menamakan diri sebagai PKL Pendowo, melakukan unjuk rasa, Senin (5/6/2017). Mereka menuntut agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo berlaku bijak dengan tidak merelokasi mereka dari kawasan Alun-alun Purworejo.

Aksi PKL Pendowo ini cukup unik. Selain membawa spanduk bertuliskan 'PKL Pendowo Tetap di Alun-alun Purworejo', 'Kami Emoh Direlokasi', 'Kami Tidak Mau Direlokasi', dan sebagainya, dalam aksi itu mereka membawa gerobak, wajan, panci, baskom, dan lain-lain.

Aksi yang dimulai pukul 09.00 diawali dengan berkumpulnya massa di Halaman Masjid Agung Darul Muttaqin. Tepat pukul 09.30 WIB massa melakukan long march mengitari kawasan alun-alun, kemudian menuju Gedung DPRD Purworejo.

Sesampai di Halaman Gedung DPRD Purworejo, mereka menggelar orasi dan aksi teatrikal dengan cara tiarap atau tengkurap dengan merintih mengungkapkan kalimat,"Kami Lapar."

Koordinator aksi Hariyanto Je dalam orasinya meminta agar Bupati Purworejo menganulir keputusan relokasi PKL Alun-alun Purworejo. "Kami tidak mau menjadi alat kemenangan. Kami semua butuh makan. Kami ingin tetap di Alun-alun Purworejo, Pak Bupati," ucap pria yang akrab disapa Pak Je ini.

Di gedung dewan mereka diterima Ketua Fraksi PDIP Hendricus Carel dan anggota Fraksi Partai Golkar Sutardi.

Seusai melakukan audiensi, ratusan PKL menuju makam tokoh militer Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo. Uniknya, perjalanan mereka dari Halaman Gedung DPRD Purworejo menuju lokasi makam dilakukan dengan cara mundur.

"Kami sengaja berjalan mundur. Ini menandakan bahwa kami menilai seorang pemimpin dikatakan berhasil ketika bisa membuat rakyatnya kenyang dan senang. Kok malah Pak Bupati Purworejo ingin memindah kami yang bisa berakibat kami kehilangan nafkah. Sehingga kami merasakan Purworejo sedang mengalami kemunduran," kata Ketua PKL Pendowo Tri Kurniawan Toro, di sela-sela berjalan mundur.

Sesampai di makam Sarwo Edhie, mereka menggelar doa bersama. "Kami hanya melakukan doa bersama. Tidak ada orasi di sini. Karena kami menilai bahwa mendiang Sarwo Edhie Wibowo selalu berjuang untuk rakyat kecil dan tidak mematikan nafkah rakyat kecil. Kami juga mendoakan para pemimpin Purworejo untuk sadar diri dan introspeksi diri. Indikator keberhasilan seorang pemimpin adalah jika rakyatnya bisa makan dan menyekolahkan anak-anak dengan baik," kata Tri.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7910 seconds (0.1#10.140)