Menteri Pariwisata Usulkan Prodi Sport Turism Jadi Unggulan Poltekpar Palembang
A
A
A
PALEMBANG - Pembangunan gedung belajar Politeknik Pariwisata (Poltekpar) resmi dilaksanakan. Peletakkan batu pertama (ground breaking) dilakukan oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Rabu sore (31/5/2017) di Palembang.
Dikatakan Menteri Arief Yahya, Poltekpar Palembang harus berbeda dengan Poltekpar lainnya. Meski baru dilaksanakan pembangunan gedungnya, namun output dari pendidikan hendaknya tidak tertinggal dibandingkan dengan Poltekpar yang sudah terlebih dahulu. Karena itu, diusulkan program studi (prodi) sport turism menjadi unggulan Poltekpar Palembang.
“Mengingat, Palembang terutama Sumsel sudah ditetapkan menjadi Provinsi olahraga (sport), maka hendaknya perlu dipersiapkan tenaga pariwisata yang khusus dibidang pariwisata olahraga (sport turism). Saya sangat mendukung jika prodi tersebut bisa segera terlaksana di Poltekpar Palembang,” katanya usai grounbreaking sekaligus penandatangan prasasti pembangunan.
Program Sport turism akan lebih bermanfaat dengan arah pembangunan Sumsel, terutama Palembang yang menggadangkan pariwisata olahraga (sport turism).
Pemerintah, kata Menteri, tidak perlu sudah lagi menyiapkan sarana bagi program studi baru tersebut. Mengingat Palembang, terutama kawasan Jakabaring Sport City (JSC) sudah menjadi kompleks olahraga terlengkap milik Sumsel.
“Jadi luasan JSC dengan venue, merupakan sarana pendidikan bagi program studi sport turism tersebut,” timpal dia.
Arief Yahya mengungkapkan Poltekpar di setiap daerah harus menunjukkan keunggulan berdasarkan potensi daerah.
Poltekpar Palembang yang baru menanjak usia dua tahun, sudah memiliki mahasiswa yang terus menambah. Pembangunan dua gedung yang diprediksikan akan selesai tahun ini, akan menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa.
“Ini langkah maju bagi Sumsel yang mempersiapkan tenaga kerja pariwisata. Jujur saja, tenaga pariwisata merupakan tenaga kerja yang paling banyak diserap. Jadi, pemerintah daerah tidak perlu ragu dengan outpun pendidikannya, karena akan diserap pasar kerja. Catatan saya, saat job fair, lowongan kerja bidang pariwisata mencapai 15.000, sementara yang melamar hanya 4.000," terangnya.
Kehadiran Menteri Arief Yahya, diawali dengan kunjungan ke kampung Almunawar sekaligus melihat pembangunan venue di kawasan JSC.
Dikatakan Arief Yahya, Sumsel yang terus membangun harus mempersiapkan tenaga kerjannya menjadi lebih terdidik.
Output pendidikan dari poltekpar pariwisata juga bisa menjadi tenaga kerja yang diekspor ke luar negeri.
“Potensi ini juga menghapus stigma, jika Indonesia hanya bisa menyalurkan tenaga kerja tak terdidik. Indonesia akan buktikan, sumber dayanya terdidik dan bersaing, apalagi di Pariwisata,” kata Arief Yahya.
Poltekpar Pariwisata menjadi satu dari dua Poltekpar yang dibangun pembangunan gedungnya oleh Kementrian Pariwisata.
Dalam memasuki tahun ajaran ini, Poltekpar Palembang sudah memiliki 400 mahasiswa pada ajaran tahun 2017 dan 200 mahasiswa pada tahun ajaran tahun lalu. “Jika sport turism sudah jadi program studi, tentu jumlah mahasiswa akan lebih banyak,” ungkap Arief.
Peletakkan batu pertama inipun disaksikan oleh Gubernur Sumsel, Alex Noerdin dan Wali Kota Palembang, Harnojoyo. Sebelum acara dimulai, rombongan para menteri dan unsur muspida Sumsel disambut dengan kesenian tarian.
Dikatakan Menteri Arief Yahya, Poltekpar Palembang harus berbeda dengan Poltekpar lainnya. Meski baru dilaksanakan pembangunan gedungnya, namun output dari pendidikan hendaknya tidak tertinggal dibandingkan dengan Poltekpar yang sudah terlebih dahulu. Karena itu, diusulkan program studi (prodi) sport turism menjadi unggulan Poltekpar Palembang.
“Mengingat, Palembang terutama Sumsel sudah ditetapkan menjadi Provinsi olahraga (sport), maka hendaknya perlu dipersiapkan tenaga pariwisata yang khusus dibidang pariwisata olahraga (sport turism). Saya sangat mendukung jika prodi tersebut bisa segera terlaksana di Poltekpar Palembang,” katanya usai grounbreaking sekaligus penandatangan prasasti pembangunan.
Program Sport turism akan lebih bermanfaat dengan arah pembangunan Sumsel, terutama Palembang yang menggadangkan pariwisata olahraga (sport turism).
Pemerintah, kata Menteri, tidak perlu sudah lagi menyiapkan sarana bagi program studi baru tersebut. Mengingat Palembang, terutama kawasan Jakabaring Sport City (JSC) sudah menjadi kompleks olahraga terlengkap milik Sumsel.
“Jadi luasan JSC dengan venue, merupakan sarana pendidikan bagi program studi sport turism tersebut,” timpal dia.
Arief Yahya mengungkapkan Poltekpar di setiap daerah harus menunjukkan keunggulan berdasarkan potensi daerah.
Poltekpar Palembang yang baru menanjak usia dua tahun, sudah memiliki mahasiswa yang terus menambah. Pembangunan dua gedung yang diprediksikan akan selesai tahun ini, akan menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa.
“Ini langkah maju bagi Sumsel yang mempersiapkan tenaga kerja pariwisata. Jujur saja, tenaga pariwisata merupakan tenaga kerja yang paling banyak diserap. Jadi, pemerintah daerah tidak perlu ragu dengan outpun pendidikannya, karena akan diserap pasar kerja. Catatan saya, saat job fair, lowongan kerja bidang pariwisata mencapai 15.000, sementara yang melamar hanya 4.000," terangnya.
Kehadiran Menteri Arief Yahya, diawali dengan kunjungan ke kampung Almunawar sekaligus melihat pembangunan venue di kawasan JSC.
Dikatakan Arief Yahya, Sumsel yang terus membangun harus mempersiapkan tenaga kerjannya menjadi lebih terdidik.
Output pendidikan dari poltekpar pariwisata juga bisa menjadi tenaga kerja yang diekspor ke luar negeri.
“Potensi ini juga menghapus stigma, jika Indonesia hanya bisa menyalurkan tenaga kerja tak terdidik. Indonesia akan buktikan, sumber dayanya terdidik dan bersaing, apalagi di Pariwisata,” kata Arief Yahya.
Poltekpar Pariwisata menjadi satu dari dua Poltekpar yang dibangun pembangunan gedungnya oleh Kementrian Pariwisata.
Dalam memasuki tahun ajaran ini, Poltekpar Palembang sudah memiliki 400 mahasiswa pada ajaran tahun 2017 dan 200 mahasiswa pada tahun ajaran tahun lalu. “Jika sport turism sudah jadi program studi, tentu jumlah mahasiswa akan lebih banyak,” ungkap Arief.
Peletakkan batu pertama inipun disaksikan oleh Gubernur Sumsel, Alex Noerdin dan Wali Kota Palembang, Harnojoyo. Sebelum acara dimulai, rombongan para menteri dan unsur muspida Sumsel disambut dengan kesenian tarian.
(sms)