Gubuk Prostitusi Bertarif Murah di Tepi Sungai Digerebek Polisi
A
A
A
DEMAK - Sejumlah anggota polisi tampak berjalan cepat di tanggul sungai Desa Bungo, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Mereka memeriksa gubuk-gubuk bambu di sepanjang tanggul, setelah menerima informasi jika lokasi tersebut digunakan untuk prostitusi.
"Kita sedang memburu tempat esek-esek murahan yang berada di pinggir-pinggir sungai. Tarifnya mulai Rp25 ribu hingga Rp50 ribu," kata Kabag Ops Polres Demak, Kompol Sutomo, sembari berlari menuju salah satu gubuk bambu, Rabu (24/5/2017).
Namun, usaha polisi merazia gubuk-gubuk liar itu belum membuahkan hasil karena tak menemukan pekerja seks (PSK) di dalamnya. Berdasarkan keterangan warga, transaksi prostitusi di lokasi itu hanya terjadi saat PSK menerima panggilan dan diantar oleh ojek.
"Dimungkinkan PSK yang beroperasi di sini berasal dari Tanggul Mranak yang dipesan melalui tukang ojek lalu dianter ke gubuk. Lokasinya sangat sederhana, karena selain gubuk bambu juga hanya beralaskan tikar," jelasnya.
Menurutnya, aktivitas prostitusi di lokasi tersebut sangat meresahkan warga sekitar. Untuk itu polisi bertekad memberantas segala jenis penyakit masyarakat, terutama menjelang datangnya Bulan Suci Ramadan.
"Operasi ini bernama Nobat yang berarti nongol babat. Kita memang tidak memberi ruang pada segala macam judi, miras, maupun prostitusi. Kita sangat berharap warga turut membantu mengatasi persoalan ini," lengkapnya.
"Kita sedang memburu tempat esek-esek murahan yang berada di pinggir-pinggir sungai. Tarifnya mulai Rp25 ribu hingga Rp50 ribu," kata Kabag Ops Polres Demak, Kompol Sutomo, sembari berlari menuju salah satu gubuk bambu, Rabu (24/5/2017).
Namun, usaha polisi merazia gubuk-gubuk liar itu belum membuahkan hasil karena tak menemukan pekerja seks (PSK) di dalamnya. Berdasarkan keterangan warga, transaksi prostitusi di lokasi itu hanya terjadi saat PSK menerima panggilan dan diantar oleh ojek.
"Dimungkinkan PSK yang beroperasi di sini berasal dari Tanggul Mranak yang dipesan melalui tukang ojek lalu dianter ke gubuk. Lokasinya sangat sederhana, karena selain gubuk bambu juga hanya beralaskan tikar," jelasnya.
Menurutnya, aktivitas prostitusi di lokasi tersebut sangat meresahkan warga sekitar. Untuk itu polisi bertekad memberantas segala jenis penyakit masyarakat, terutama menjelang datangnya Bulan Suci Ramadan.
"Operasi ini bernama Nobat yang berarti nongol babat. Kita memang tidak memberi ruang pada segala macam judi, miras, maupun prostitusi. Kita sangat berharap warga turut membantu mengatasi persoalan ini," lengkapnya.
(ysw)