Melihat Kompleks Makam Tua di Bone

Minggu, 21 Mei 2017 - 05:00 WIB
Melihat Kompleks Makam Tua di Bone
Melihat Kompleks Makam Tua di Bone
A A A
Sebuah kompleks makam tua di Kecamatan Amali, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menarik perhatian tim peneliti. Pada nisan makam tua itu terdapat ukiran yang disebut tumpal.

Makam tua itu terletak di Pengge Batu, Desa Ulaweng Riaja, Kecamatan Amali, Bone. Pantauan KORAN SINDO MAKASSAR, di kompleks makam tua tersebut juga terdapat 'menhir' atau batu tua yang ditancapkan ke dalam tanah, yang merupakan tanda-tanda peradaban kuno.

Menhir pada saat zaman prasejarah dan zaman sebelum Islam digunakan sebagai tempat persembahan. Sementara, setelah zaman peradaban Islam biasanya menhir ini digunakan sebagai penanda makam.

Anwar Mappatoba, salah seorang warga sekitar, mengatakan, di lokasi tersebut terdapat ratusan nisan tua. "Sejak sepuluh tahun yang lalu saya menanam bawang di sini dan banyak batu tersebut sudah ratusan sejak dulu, tapi tidak ada yang tahu itu kuburan siapa, " kata Anwar yang juga mantan kepala Desa Ulaweng Riaja.

Menurut Anwar, warga jarang mendatangi lokasi tersebut. Selain jaraknya jauh, lokasi itu dianggap keramat. Keberadaan makam tua itu menarik perhatian tim peneliti dari Balai Arkeologi Provinsi Sulsel bersama Dinas Kebudayaan Kabupaten Bone. Tim pun melakukan penelusuran di situs makam tua itu, Kamis (18/5/2017).

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bone Andi Promal Pawi mengatakan, penelusuran tersebut untuk mengidentifikasi sejumlah situs budaya yang ada di Bone. Apalagi, hingga saat ini banyak situs budaya yang belum diketahui.

"Kami menghimpun informasi dari masyarakat terkait lokasi-lokasi yang memungkinkan adanya benda-benda prasejarah dan situs budaya, salah satunya di Amali ini ada lokasi yang disebut masyarakat sebagai Pengge Batu yang artinya 'teras batu', karena di sana banyak ditemukan batu berukir yang diduga sudah ada sejak zaman prasejarah," kata Promal.

Karena itu, kata mantan kabag Humas Pemkab Bone ini, pihaknya menggandeng arkeolog untuk menelusuri lokasi budaya di Bone. Beberapa situs baru yang diidentifikasi di antaranya terletak di Desa Cingkang, Kecamatan Palakka dan Desa Uloe serta Desa Sailong, Kecamatan Dua Boccoe.

Ketua Tim Peneliti Arkeologi Sulsel Hasanuddin mengatakan, situs makam tua di Pengge Batu diduga ada pada masa awal-awal peralihan peradaban Hindu ke Islam. Pada nisan makam tua itu juga terdapat ukiran-ukiran yang oleh para arkeolog disebut sebagai 'tumpal'.

Tumpal adalah simbol segitiga yang diartikan sebagai adanya suatu tempat atau perjalanan setelah kematian, yang merupakan salah satu kepercayaan orang dahulu. Selain di batu nisan, ukiran tumpal juga ditemukan di candi-candi.

"Tapi untuk kesimpulannya kita pelajari dulu, termasuk usia nisan dan bebatuan yang ada di sana. Ada beberapa kepingan temuan yang mau kita pelajari dulu," kata Hasanuddin.

Tim peneliti juga mengumpulkan berbagai artefak seperti pecahan gerabah, pecahan keramik, dan sejumlah bebatuan yang berkaitan dengan adanya peradaban di sekitar situs ini. Selain itu, juga ditemukan kepingan yang diduga digunakan sebagai alat pemotong pada zaman prasejarah.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5307 seconds (0.1#10.140)