Tawarkan Janda dan Mahasiswi, Mucikari Prostitusi Online Raup Rp10 Juta per Bulan

Selasa, 09 Mei 2017 - 15:13 WIB
Tawarkan Janda dan Mahasiswi, Mucikari Prostitusi Online Raup Rp10 Juta per Bulan
Tawarkan Janda dan Mahasiswi, Mucikari Prostitusi Online Raup Rp10 Juta per Bulan
A A A
SEMARANG - Aparat Subdirektorat II/Ekonomi Khusus Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah membongkar prakik prostitusi online di Kota Semarang. Sang mucikari, NYD (37), meraup Rp10 juta per bulan.

Kepala Subdirektorat II/Eksus Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah AKBP Teddy Fanani mengatakan, para perempuan yang ditawarkan oleh NYD itu mematok harga sendiri atau hanya meminta terima bersih.

"NYD ini yang menaikkan harga untuk keuntungannya. NYD ini yang punya akun, ada sekitar 50 orang (perempuan yang ditawarkan), tapi hanya sekitar 15 orang yang punya akun media sosial. Semuanya freelance," kata Teddy saat ditemui di kantornya, Selasa (9/5/2017).

Modus untuk praktik ini, para pelanggan yang merupakan followers akun NYD diperlihatkan beberapa foto perempuan. Tiap klik, akan muncul berbagai keterangan, termasuk pin BlackBerry Messenger (BBM). Pemesan kemudian meng-invite BBM itu untuk berkomunikasi lebih lanjut hingga kencan. Hampir semuanya berkencan di hotel berbintang.

"Beroperasinya ada di Semarang-Yogyakarta hingga Solo. Pengungkapan ini baru awal patroli cyber, ada beberapa akun-akun yang berbau pornografi, masih kita dalami. Salah satunya ini (yang diungkap)," kata Teddy.

Tersangka NYD saat diwawancarai mengaku, bisnisnya sudah berjalan satu tahun terakhir. Dia kenal dan akhirnya berbisnis prostitusi online itu karena awalnya adalah pelanggan. Para perempuan yang ditawarkannya, diakui datang sendiri.

"Mereka datang sendiri ke saya juga ada referensi dari teman-teman. Dari mulut ke mulut. Ada yang janda, ibu rumah tangga, mahasiswi."

Mereka yang datang, rata-rata curhat soal kesulitan ekonomi. Dia kemudian menawari untuk bisnis prostitusi dan disepakati. Dia mengaku, dalam satu tahun terakhir, tiap bulan mengantongi uang Rp10 juta.

"Kalau mahasiswi yang saya tahu karena gaya hidup. Mereka pengin beli handphone atau berlibur ke mana (butuh uang)."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5798 seconds (0.1#10.140)