Jalan Rusak Parah, Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan Raya Banjaran-Baleendah
A
A
A
BANDUNG - Kondisi Jalan Raya Banjaran-Baleendah di Kabupaten Bandung yang rusak parah ditanami pohon pisang setinggi 1 meter, Senin (17/4/2017). Pohon pisang tersebut berdiri di tengah jalan yang ramai dilalui kendaraan dari Kabupaten Bandung menuju Kota Bandung maupun sebaliknya.
Pantauan KORAN SINDO di lapangan, ruas jalan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat di ibu kota Soreang ini dalam kondisi rusak parah. Bahkan sudah lebih dari tiga bulan tak kunjung diperbaiki sehingga membuat arus lalu lintas tersendat.
Didin, warga Rencong, Baleendah, mengaku tidak mengetahui pasti siapa yang menanam pohon pisang tersebut. Namun, dia menduga orang yang menanam pohon pisang merasa kesal karena jalan yang rusak tak kunjungi diperbaiki. “Tidak tahu siapa yang menanam dan jam berapa di tanamnya. Pas subuh saya keluar rumah udah ada pohon pisang itu," ujar Didin.
Didin berharap pemerintah melalui instansi terkait yang bertanggung jawab bisa segera melakukan upaya perbaikan jalan. Sebab, kerusakan jalan membuat akses masyarakat terganggu, apalagi saat hujan air selalu menggenang di ruas jalan yang saat ini penuh dengan lubang itu. “Bikin macet juga dan rawan kecelakaan,” ucapnya.
Pengendara asal Pangalengan, Ridwansyah, 23, menilai bila pemerintah seolah tutup mata dan telinga dengan kondisi jalan rusak ini. Padahal, Pemprov Jabar dan Pemkab Bandung bisa saling bersinergi dalam memperbaiki jalan. “Wajar kalau warga bereaksi dengan menanam pohon. Memang belum ada perhatian kok,” katanya.
Bupati Bandung Dadang M Naser menegaskan, bila jalan rusak yang berada di jalur Baleendah-Banjaran itu kewenangan provinsi. Dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bandung terus mengusulkan agar jalan itu diperbaiki. “Kami selalu mengajak, hayu gotong royong untuk diperbaiki, jangan ditutup (dihalangi) oleh pohon pisang tapi harus sama batu. Jangan nyindir itu,” tandasnya.
Pantauan KORAN SINDO di lapangan, ruas jalan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat di ibu kota Soreang ini dalam kondisi rusak parah. Bahkan sudah lebih dari tiga bulan tak kunjung diperbaiki sehingga membuat arus lalu lintas tersendat.
Didin, warga Rencong, Baleendah, mengaku tidak mengetahui pasti siapa yang menanam pohon pisang tersebut. Namun, dia menduga orang yang menanam pohon pisang merasa kesal karena jalan yang rusak tak kunjungi diperbaiki. “Tidak tahu siapa yang menanam dan jam berapa di tanamnya. Pas subuh saya keluar rumah udah ada pohon pisang itu," ujar Didin.
Didin berharap pemerintah melalui instansi terkait yang bertanggung jawab bisa segera melakukan upaya perbaikan jalan. Sebab, kerusakan jalan membuat akses masyarakat terganggu, apalagi saat hujan air selalu menggenang di ruas jalan yang saat ini penuh dengan lubang itu. “Bikin macet juga dan rawan kecelakaan,” ucapnya.
Pengendara asal Pangalengan, Ridwansyah, 23, menilai bila pemerintah seolah tutup mata dan telinga dengan kondisi jalan rusak ini. Padahal, Pemprov Jabar dan Pemkab Bandung bisa saling bersinergi dalam memperbaiki jalan. “Wajar kalau warga bereaksi dengan menanam pohon. Memang belum ada perhatian kok,” katanya.
Bupati Bandung Dadang M Naser menegaskan, bila jalan rusak yang berada di jalur Baleendah-Banjaran itu kewenangan provinsi. Dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bandung terus mengusulkan agar jalan itu diperbaiki. “Kami selalu mengajak, hayu gotong royong untuk diperbaiki, jangan ditutup (dihalangi) oleh pohon pisang tapi harus sama batu. Jangan nyindir itu,” tandasnya.
(wib)