Tabah Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai Brantas
A
A
A
BLITAR - Muhammad Muje Tabah (37), warga Desa Kunir, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, ditemukan tewas mengapung di Sungai Brantas kawasan Desa Gandekan. Beberapa jam sebelumnya korban masih mondar-mandir di pinggir sungai.
"Kemungkinan korban terpeleset saat hendak mandi di sungai," ujar Paur Humas Polres Kota Blitar Bripka Joko Pramusinto, Jumat (17/2/2017).
Korban memiliki kebiasaan membersihkan tubuh di sungai yang berjarak dekat dari rumahnya itu. Sebelum mandi biasanya berlama-lama duduk di sekitar bantaran sungai, termenung dengan tatapan mata kosong, kadang diselingi senyum dan tawa sendiri. Informasi yang dihimpun, korban mengalami gangguan mental. Keluarganya pernah membawa Tabah ke RSJ Lawang, Kabupaten Malang.
Suyono (45), warga Gandekan yang pertama kali melihat korban sempat tidak menyangka apa yang dia saksikan adalah mayat. Dia melihat warna merah yang bergerak-gerak karena empasan arus air sungai. Saat ditemukan, korban mengenakan kaus merah dipadu celana pendek warna abu-abu. Setelah diangkat dari air, warga langsung menghubungi aparat kepolisian.
Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi, kata Joko, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda bekas penganiayaan. Diduga kuat penyebab kematian korban adalah murni kecelakaan. "Dari pemeriksaan sementara tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Diduga kuat ini murni kecelakaan," pungkasnya.
"Kemungkinan korban terpeleset saat hendak mandi di sungai," ujar Paur Humas Polres Kota Blitar Bripka Joko Pramusinto, Jumat (17/2/2017).
Korban memiliki kebiasaan membersihkan tubuh di sungai yang berjarak dekat dari rumahnya itu. Sebelum mandi biasanya berlama-lama duduk di sekitar bantaran sungai, termenung dengan tatapan mata kosong, kadang diselingi senyum dan tawa sendiri. Informasi yang dihimpun, korban mengalami gangguan mental. Keluarganya pernah membawa Tabah ke RSJ Lawang, Kabupaten Malang.
Suyono (45), warga Gandekan yang pertama kali melihat korban sempat tidak menyangka apa yang dia saksikan adalah mayat. Dia melihat warna merah yang bergerak-gerak karena empasan arus air sungai. Saat ditemukan, korban mengenakan kaus merah dipadu celana pendek warna abu-abu. Setelah diangkat dari air, warga langsung menghubungi aparat kepolisian.
Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi, kata Joko, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda bekas penganiayaan. Diduga kuat penyebab kematian korban adalah murni kecelakaan. "Dari pemeriksaan sementara tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Diduga kuat ini murni kecelakaan," pungkasnya.
(zik)