Jalan Rusak di Pangandaran Hambat Aktivitas Warga
A
A
A
PANGANDARAN - Akses jalan kabupaten yang berlokasi di jalur Panglengseran-Karangkamiri Blok Jumleng di Dusun Sidikmulya, Desa Jadimulya, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dalam kondisi rusak parah.
Warga setempat, Amud (54), mengatakan, kerusakan tersebut sepanjang 5 kilometer dengan kondisi tanpa aspal lantaran terkelupas. Padahal, akses tersebut merupakan penghubung antara Kecamatan Langkaplancar dengan Kecamatan Parigi.
"Jalan ini statusnya jalan Kabupaten dan bisa dijadikan jalan alternatif menghubungkan dari Karangkamiri dan keluarnya ke Desa Cikupa, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis," kata Amud, Kamis (19/1/2017).
Amud menjelaskan, akibat kerusakan akses jalan tersebut, aktivitas perekonomian warga terhambat. Bahkan, di lokasi itu sering terjadi kecelakaan. Truk terperosok lantaran bannya terkubur dalam lumpur.
"Sering sekali truk yang mengangkut muatan dari daerah ini mengalami kendala saat di perjalanan yang akhirnya berbuntut pada antrean panjang," ujar Amud.
Amud menjelaskan, pada musim hujan anak-anak yang hendak berangkat sekolah harus ekstrahati-hati. Jika lengah, baju seragamnya kotor terkena lumpur.
"Yang lebih memprihatinkan warga di sekitar daerah ini kesulitan jika belanja ke Pasar Parigi, padahal kondisi permukiman di daerah kami jarang warung yang menjual persediaan kelengkapan yang komplet," pungkas Amud.
Warga setempat, Amud (54), mengatakan, kerusakan tersebut sepanjang 5 kilometer dengan kondisi tanpa aspal lantaran terkelupas. Padahal, akses tersebut merupakan penghubung antara Kecamatan Langkaplancar dengan Kecamatan Parigi.
"Jalan ini statusnya jalan Kabupaten dan bisa dijadikan jalan alternatif menghubungkan dari Karangkamiri dan keluarnya ke Desa Cikupa, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis," kata Amud, Kamis (19/1/2017).
Amud menjelaskan, akibat kerusakan akses jalan tersebut, aktivitas perekonomian warga terhambat. Bahkan, di lokasi itu sering terjadi kecelakaan. Truk terperosok lantaran bannya terkubur dalam lumpur.
"Sering sekali truk yang mengangkut muatan dari daerah ini mengalami kendala saat di perjalanan yang akhirnya berbuntut pada antrean panjang," ujar Amud.
Amud menjelaskan, pada musim hujan anak-anak yang hendak berangkat sekolah harus ekstrahati-hati. Jika lengah, baju seragamnya kotor terkena lumpur.
"Yang lebih memprihatinkan warga di sekitar daerah ini kesulitan jika belanja ke Pasar Parigi, padahal kondisi permukiman di daerah kami jarang warung yang menjual persediaan kelengkapan yang komplet," pungkas Amud.
(zik)