BKN Berharap Banyuwangi Jadi Inspirasi Daerah Lain

Jum'at, 13 Januari 2017 - 16:18 WIB
BKN Berharap Banyuwangi...
BKN Berharap Banyuwangi Jadi Inspirasi Daerah Lain
A A A
BANYUWANGI - Sejumlah inovasi yang dilakukan Pemkab Banyuwangi diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain. Sehingga semua daerah bisa berlomba-lomba melakukan inovasi. Kepala Kantor Regional II Badan Kepegawaian Negara (BKN) Surabaya, Tauhid Jatmiko, mengatakan, BKN menggelar workshop Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di salah satu hotel di Banyuwangi pada 12-13 Januari 2017.

Workshop yang diikuti jajaran Badan Kepegawaian dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur ini digelar di Banyuwangi karena kabupaten tersebut dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan geliat yang cukup baik, terutama dalam mendorong inovasi dan penataan di lingkungan birokrasi.

”Banyuwangi bisa jadi inspirasi. Dengan digelarnya workshop di Banyuwangi ini semoga bisa memotivasi para kepala Badan Kepegawaian di daerah untuk melakukan hal yang sama di tempat masing-masing,” ujar Tauhid.

Tauhid memaparkan, workshop ini digelar untuk mengukur dan meningkatkan indeks profesionalitas ASN.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI, Bima Haria Wibisono, mengatakan, kepala daerah memiliki peran besar untuk mendorong peningktaan profesionalitas ASN, terutama dalam membentuk tim kerja yang solid. “Tidak ada pekerjaan di birokrasi yang berdiri sendiri, karena itu fungsi leader menjadi sangat penting dan menentukan dalam peningkatan profesionalitas ASN,” ujar Bima.

“Pemimpin memiliki peran yang besar dalam menciptakan birokrasi yang profesional. Bagaimana kepemimpinannya mampu memberikan leadership yang bisa mengakomodir setiap ASN hingga bisa membangun kerja tim,” imbuh Bima.

Bima mengatakan, peringkat indeks kinerja pemerintahan Indonesia masih perlu terus dipacu, sehingga bisa sejajar atau bahkan melampaui negara lainnya. ”Peningkatan kinerja birokrasi adalah gawe besar bersama dari daerah hingga pusat,” ujarnya.

Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya senang BKN menggelar workshop di Banyuwangi. Kegiatan semacam ini baru pertama kali digelar BKN di luar Jakarta. ”Tentu ini menjadi penyemangat bagi Banyuwangi untuk terus berbenah. Sudah ada kemajuan di Banyuwangi, tapi masih banyak pula hal yang harus dibenahi,” kata mantan anggota DPR ini dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Jumat (13/1/2017).

Anas menambahkan, kesolidan birokrasi memang menjadi kunci bagi suksesnya program pemerintah. Salah satu kendala utama di birokrasi selama ini adalah kuatnya ego sektoral. Jika ada program Dinas A, maka Dinas B sangat susah membantu.

”Maka perlu instrumen untuk menyinergikannya. Salah satu yang dilakukan di Banyuwangi adalah dengan menggelar Banyuwangi Festival.

Festival ini bukan sekadar untuk menarik wisatawan, tapi sebagai alat konsolidasi aparatur daerah bisa bekerja sama sebagai sebuah teamwork, yang mampu mengikis ego sektoral.

Dengan begitu kerja aparatur akan lebih profesional karena memiliki orientasi yang sama dan lebih besar demi kepentingan publik. Setelah event festival, semuanya menjadi lebih kompak,” kata Anas.

Banyuwangi Festival sendiri merupakan rangkaian event wisata tahunan yang telah digelar sejak 2012. Setiap tahun, puluhan even wisata digelar.

Selain itu, lanjut Anas, untuk mendorong profesionalitas juga telah diterapkan tunjangan kinerja bagi ASN.

Banyuwangi adalah satu dari sedikit daerah yang sudah menerapkan e-kinerja, penghitungan kinerja ASN berbasis teknologi informasi.

“E-Kinerja adalah bagian dari penerapan merit system, sebagai bahan evaluasi. Siapa yang berprestasi, maka dia yang akan mendapatkan reward. Demikian pula sebaliknya,” pungkas Anas.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8154 seconds (0.1#10.140)