Jalan Rusak, Ribuan Warga Sarolangun Terisolir
A
A
A
SAROLANGUN - Akibat jalan rusak parah dan sulit dilalui, warga Desa Lamban sigatal, Kecamatan Pauh, kabupaten Sarolangun, Jambi menjadi terisolir. Bukan hanya sulit untuk kebutuhan keluarga saja, namun dampak dari rusaknya jalan membuat harga sembako dan juga gas elpiji meningkat drastis.
"Sedikitnya ada enam titik yang rusak dan tiga titik rusak parah. Bahkan jika pengendara lewat harus membuat jalan terlebih dahulu dengan memasang papan. Jika tidak maka tidak bisa keluar sebab lumpurnya dalam," jelas Lukman Hakim Kades Lamban Sigatal.
Dampaknya sudah di rasakan oleh warga untuk gas ukuran 3 kg, dijual oleh pemilik toko seharga Rp 40 ribu pertabung.
"Warga banyak mengeluh sebab gas ukuran 3 kg saja, dijual Rp40 ribu per tabungnya," keluhnya.
Sementara untuk harga beras juga jauh meningkat. Banyak pedagang yang mengeluhkan medan yang sulit sehingga membuat biaya makin tinggi.
"Karena jalan rusak ,maka biaya hidup di desa kami makin tinggi dan jika tidak di diperbaiki maka kami makin menderita. Hingga saat ini belum ada perhatian dari pemerintah," tambahnya.
Selama ini jalan tersebut bukan hanya menjadi urat nadi, namun jalan tersebut merupakan akses satu satunya bagi sejumlah desa yang ada di kecamatan Pauh.
"Kalau tidak segera diperbaiki kami bisa mati. Sebab jalan ini satu satunya urat nadi ekonomi apalagi harga getah juga sedang turun. Pemerintah tolong kami," pungkasnya.
"Sedikitnya ada enam titik yang rusak dan tiga titik rusak parah. Bahkan jika pengendara lewat harus membuat jalan terlebih dahulu dengan memasang papan. Jika tidak maka tidak bisa keluar sebab lumpurnya dalam," jelas Lukman Hakim Kades Lamban Sigatal.
Dampaknya sudah di rasakan oleh warga untuk gas ukuran 3 kg, dijual oleh pemilik toko seharga Rp 40 ribu pertabung.
"Warga banyak mengeluh sebab gas ukuran 3 kg saja, dijual Rp40 ribu per tabungnya," keluhnya.
Sementara untuk harga beras juga jauh meningkat. Banyak pedagang yang mengeluhkan medan yang sulit sehingga membuat biaya makin tinggi.
"Karena jalan rusak ,maka biaya hidup di desa kami makin tinggi dan jika tidak di diperbaiki maka kami makin menderita. Hingga saat ini belum ada perhatian dari pemerintah," tambahnya.
Selama ini jalan tersebut bukan hanya menjadi urat nadi, namun jalan tersebut merupakan akses satu satunya bagi sejumlah desa yang ada di kecamatan Pauh.
"Kalau tidak segera diperbaiki kami bisa mati. Sebab jalan ini satu satunya urat nadi ekonomi apalagi harga getah juga sedang turun. Pemerintah tolong kami," pungkasnya.
(nag)