Pulang Belanja, PRT Ditikam hingga Tewas
A
A
A
PALEMBANG - Nahas menimpa Nawaria (37), seorang Pekerja Rumah Tangga (PRT) di kawasan perumahan mewah di Jalan Pangeran Ratu, Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (25/11/2016). Dia tewas setelah lima kali ditikam kawanan penjahat.
Informasi yang dihimpun menyebut, peristiwa tragis yang dialami Nawaria terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu Nawaria hendak pulang ke kediaman majikannya di Perumahan Atlet TOP, Blok A 15, dengan mengendarai sepeda motor seusai membeli sayur.
Saat melintas di jalan sepi menuju rumah majikannya tersebut, korban yang merupakan warga asal Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir itu diadang kawanan pelaku yang diduga berjumlah dua orang.
Saat itu, kawanan pelaku mencoba merampas barang berharga berikut sepeda motor yang dikendarai korban. Lantaran melakukan perlawanan, para pelaku akhirnya menikam korban secara membabi buta. "Saat itu, saya lihat ada ribut-ribut. Pelaku menikam korban," kata Azhari (17), seorang saksi.
Menurut Azhari, seusai ditikam korban sempat berlari beberapa meter dari lokasi kejadian sebelum akhirnya roboh. Melihat kejadian itu, Azhari pun mencoba meminta pertolongan warga. Pelaku yang mengetahui hal itu langsung kabur dengan membawa sepeda motor korban.
"Saya juga sempat mengejar pelakunya, tapi pelakunya berhasil kabur. Pelaku dua orang, salah satunya pakai jaket warna hitam. Sementara korban kami bawa ke rumah sakit. Kondisinya saat itu masih hidup," jelasnya.
Namun, lantaran banyaknya darah yang keluar, korban tewas setelah sempat beberapa saat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palembang Bari.
"Sudah dua tahun korban ini bekerja di rumah saya. Saat kejadian, saya sedang dalam perjalanan ke kantor," kata Mala, yang merupakan majikan korban.
Mala mengatakan, sebelum kejadian, korban memang sempat berpamitan pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari. "Memang pamit mau ke pasar. Saya tidak menyangka akan seperti ini. Mungkin dia ini melakukan perlawanan, karena dia memang bisa bela diri," ujarnya.
Hingga saat ini polisi masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi di lokasi kejadian.
Informasi yang dihimpun menyebut, peristiwa tragis yang dialami Nawaria terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu Nawaria hendak pulang ke kediaman majikannya di Perumahan Atlet TOP, Blok A 15, dengan mengendarai sepeda motor seusai membeli sayur.
Saat melintas di jalan sepi menuju rumah majikannya tersebut, korban yang merupakan warga asal Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir itu diadang kawanan pelaku yang diduga berjumlah dua orang.
Saat itu, kawanan pelaku mencoba merampas barang berharga berikut sepeda motor yang dikendarai korban. Lantaran melakukan perlawanan, para pelaku akhirnya menikam korban secara membabi buta. "Saat itu, saya lihat ada ribut-ribut. Pelaku menikam korban," kata Azhari (17), seorang saksi.
Menurut Azhari, seusai ditikam korban sempat berlari beberapa meter dari lokasi kejadian sebelum akhirnya roboh. Melihat kejadian itu, Azhari pun mencoba meminta pertolongan warga. Pelaku yang mengetahui hal itu langsung kabur dengan membawa sepeda motor korban.
"Saya juga sempat mengejar pelakunya, tapi pelakunya berhasil kabur. Pelaku dua orang, salah satunya pakai jaket warna hitam. Sementara korban kami bawa ke rumah sakit. Kondisinya saat itu masih hidup," jelasnya.
Namun, lantaran banyaknya darah yang keluar, korban tewas setelah sempat beberapa saat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palembang Bari.
"Sudah dua tahun korban ini bekerja di rumah saya. Saat kejadian, saya sedang dalam perjalanan ke kantor," kata Mala, yang merupakan majikan korban.
Mala mengatakan, sebelum kejadian, korban memang sempat berpamitan pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari. "Memang pamit mau ke pasar. Saya tidak menyangka akan seperti ini. Mungkin dia ini melakukan perlawanan, karena dia memang bisa bela diri," ujarnya.
Hingga saat ini polisi masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi di lokasi kejadian.
(zik)