Ribuan Sopir Taksi 'Serbu' Kantor Ridwan Kamil

Rabu, 02 November 2016 - 13:48 WIB
Ribuan Sopir Taksi Serbu...
Ribuan Sopir Taksi 'Serbu' Kantor Ridwan Kamil
A A A
BANDUNG - Sekitar dua ribu sopir taksi yang tergabung dalam Gabungan Pengemudi Taksi Bandung (GPTB) menggelar aksi unjuk rasa di Balai Kota yang merupakan Kantor Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Rabu (2/11/2016).

Mereka datang dengan berjalan kaki dari Jalan Viaduct menuju Balai Kota Bandung. Tuntutan utama mereka adalah meminta pelarangan beroperasinya taksi berbasis online.

Alasannya, taksi berbasis online tidak memiliki izin dan menggunakan plat hitam. Hadirnya taksi online pun dirasa menggerus pendapatan para sopir taksi yang menurun tajam.

Berbagai spanduk kecaman dan penolakan terhadap online pun dibawa para sopir, di antaranya 'Tolak Taksi Ilegal', 'Bubarkan Taksi Ilegal (Plat Hitam) Berbasis Online GO Car, Uber, Grab Car', dan 'Pemerintah!! Di mana pihakmu?? Jangan Sampai Hukum Rimba Berlaku'.

Saat tiba di dekat Balai Kota Bandung, massa bernyanyi Halo-halo Bandung. Selain itu, mereka juga berkali-kali berteriak 'Hidup Ridwan Kamil' sebagai bentuk sindiran atas pembiaran taksi online.

Mereka kemudian berhenti di depan gerbang Balai Kota Bandung. Satu per satu, perwakilan sopir taksi berorasi menyuarakan sikapnya di atas mobil bak terbuka yang dijadikan panggung orasi.

"Mereka beroperasi seolah-olah preman, seolah-olah mafia, jadi hari ini kami menganggap Ridwan Kamil bagian dari mafia. Jika Ridwan Kamil tidak hadir di depan kita, maka dia tidak bertuhan, tidak gentleman," teriak salah seorang sopir.

Massa pun menuntut agar Ridwan Kamil menemui mereka agar aspirasi mereka didengar secara langsung. Sebab selama ini mereka sudah sabar melihat taksi online beroperasi.

Padahal enam bulan lalu, Ridwan Kamil sudah menjanjikan taksi online tidak boleh beroperasi di Kota Bandung. Tapi faktanya, taksi online terus beroperasi hingga kini.

"Kami sudah menunggu enam bulan janji Bapak. Bapak sudah menjanjikan Grab, Uber tidak diizinkan di Kota Bandung. Kami datang ke sini meminta janji. Sekali lagi kami datang ke sini mohon dihargai, kami adalah yang membayar pajak," ucap Dedi, salah satu sopir taksi.
(nag)
Berita Terkait
Ada Demo Kawal Keputusan...
Ada Demo Kawal Keputusan MK, Masyarakat Diimbau Hindari Jalan Ini
BMI Bantah Tudingan...
BMI Bantah Tudingan Tangkap Pendemo saat Aksi di Depan UMI
Gak Cuma Indonesia,...
Gak Cuma Indonesia, Demo Besar saat Pandemi Juga Terjadi di Negara Asia Tenggara Lainnya
AS Nyatakan Dukung Demonstrasi...
AS Nyatakan Dukung Demonstrasi Warga Lebanon
Aksi Demonstrasi di...
Aksi Demonstrasi di Iran Makan Korban
47 Orang Tewas dalam...
47 Orang Tewas dalam Demonstrasi Berdarah di Peru
Berita Terkini
Menham Natalius Pigai...
Menham Natalius Pigai Usulkan 3 Hukuman Sekaligus untuk Mantan Kapolres Ngada
45 menit yang lalu
Banjir Muarojambi Meluas,...
Banjir Muarojambi Meluas, 7 Kecamatan Terendam
1 jam yang lalu
Gempa M5,2 Guncang Bayah...
Gempa M5,2 Guncang Bayah Banten, Dirasakan hingga Bogor
2 jam yang lalu
Ini Tarif PBJT Jasa...
Ini Tarif PBJT Jasa Perhotelan saat Inap di Hotel Jakarta, Wajib Tahu
2 jam yang lalu
Kisah Penangkapan Crazy...
Kisah Penangkapan Crazy Rich Kiai Murmo yang Memicu Kemarahan Pangeran Diponegoro Kepada Belanda
3 jam yang lalu
Bangunan Liar di Bantaran...
Bangunan Liar di Bantaran Kali Bekasi Dibongkar, Kades Kritik Dedi Mulyadi Otoriter: Bukan Zaman Penjajah Ini
4 jam yang lalu
Infografis
6 Alasan Ribuan Narapidana...
6 Alasan Ribuan Narapidana Masuk Islam di Penjara AS Setiap Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved