Kelaparan, Bayi Orangutan Berkeliaran di Kebun Warga
Kelaparan, Bayi Orangutan Berkeliaran di Kebun Warga
A
A
A
KOTAWARINGIN TIMUR - Warga Desa Bagendang, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menemukan bayi Orangutan di kebun mereka.
Bayi orangutan berjenis kelamin betina yang berumur sekitar 3 tahun itu diduga kelaparan sehingga ditemukan berkeliaran ke perkebunan warga.
Selanjutnya warga menangkap bayi Orangutan ini dan langsung menyerahkannya ke Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sampit.
"Bayi Orangutan ini tidak mengganggu pemilik kebun. Tapi bayi Orangutan ini mencari makanan di kebun. Sehingga pemilik kebun Rusli langsung menangkapnya, dan menyerahkan ke kami," ujar Komandan BKSDA Sampit Muriansyah, usai melakukan evakuasi satwa dilindungi itu, di rumah warga bernam Rusli, Selasa (18/10/2016).
Muriansyah menghimbau kepada masyarakat agar tetap hati-hati saat beraktivitas di kebun dan hutan. Jika melihat satwa liar, segera laporkan kepada BKSDA.
Jangan sekali-kali mencoba atau berusaha menangkapnya. "Karena kalau sampai hewan itu terdesak akan bisa melakukan penyerangan, dan itu sangat berbahaya," pungkasnya.
Bayi orangutan berjenis kelamin betina yang berumur sekitar 3 tahun itu diduga kelaparan sehingga ditemukan berkeliaran ke perkebunan warga.
Selanjutnya warga menangkap bayi Orangutan ini dan langsung menyerahkannya ke Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sampit.
"Bayi Orangutan ini tidak mengganggu pemilik kebun. Tapi bayi Orangutan ini mencari makanan di kebun. Sehingga pemilik kebun Rusli langsung menangkapnya, dan menyerahkan ke kami," ujar Komandan BKSDA Sampit Muriansyah, usai melakukan evakuasi satwa dilindungi itu, di rumah warga bernam Rusli, Selasa (18/10/2016).
Muriansyah menghimbau kepada masyarakat agar tetap hati-hati saat beraktivitas di kebun dan hutan. Jika melihat satwa liar, segera laporkan kepada BKSDA.
Jangan sekali-kali mencoba atau berusaha menangkapnya. "Karena kalau sampai hewan itu terdesak akan bisa melakukan penyerangan, dan itu sangat berbahaya," pungkasnya.
(nag)
Explore More