PDIP Perkuat Jati Diri Yogyakarta sebagai Pusat Kebudayaan

Minggu, 02 Oktober 2016 - 12:25 WIB
PDIP Perkuat Jati Diri...
PDIP Perkuat Jati Diri Yogyakarta sebagai Pusat Kebudayaan
A A A
YOGYAKARTA - Pilkada Kota Yogyakarta bagi PDI Perjuangan ditempatkan sebagai ritual kebudayaan untuk memperkuat Yogyakarta sebagai sumber kebudayaan.

"Yogyakarta merupakan bauran sempurna sebagai kota revolusi, kebudayaan, pendidikan, dan pusat pengembangan kebudayaan Jawa yang mengedepankan nilai-nilai kultural penuh dengan kreativitas, dan daya cipta,” ungkap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat menghadiri Rakerda DPD PDIP Yogyakarta, Minggu (2/10/2016).

Hasto menuturkan, PDIP mengusung pasangan Imam Priyono dan Ahmad Fadli dalam Pilkada Yogyakarta mendatang. “Melihat Yogyakarta haruslah dalam perspektif kebudayaan. Kenyataan Yogyakarta sebagai sumber kebudayaan inilah yang akan diperjuangkan Imam Priyono-Ahmad Fadli," ujar Hasto.

Sekjen PDIP ini menjelaskan, pesan kebudayaan itu secara khusus disampaikan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri ketika memberikan arahan tentang Pilkada Yogyakarta bagi pasangan Imam-Fadli.

Menurut Hasto, dalam tradisi kebudayaan yang mencerminkan bagaimana Pancasila hidup mengakar dalam keseharian masyarakat Yogyakarta, maka pasangan Imam-Fadli harus mampu menggelorakan Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan dan sekaligus kota yang merekam jejak sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa.

"Saya sendiri lahir di Yogyakarta, karena itulah kembangkan seluruh perspektif kebudayaan di kota pendidikan tersebut,” pesan Megawati sebagaimana ditirukan oleh Hasto Kristiyanto.

Upaya menjadikan Yogyakarta sebagai sumber kebudayaan harus memperhatikan aspek kontinuitas dan kreativitas budaya. "Yogyakarta harus penuh dengan ruang publik dengan taman-taman kota yang indah, penataan rumah-rumah penduduk dengan keseluruhan nuansa kebudayaan Jawa, ruang ekspresi kebudayaan, dan museum-museum yang mempertemukan gambaran masa lalu, masa kini dan masa depan," jelas Hasto.

Hasto menegaskan, PDIP berkomitmen untuk menjadikan kota Yogyakarta berdiri kokoh menjadi kota yang berkepribadian.
"Garis imajiner Gunung Merapi, Tugu, Keraton, dan Laut Selatan dengan nilai sangkan paraning dumadi, kosmologi Jawa empat papat lima pancer dan lain-lain, akan menjadi dasar penataan tata ruang Yogyakarta," ucap Hasto.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9249 seconds (0.1#10.140)