Tiga Orang Tewas dalam Dua Tabrakan di Jalinsum Sergai

Selasa, 13 September 2016 - 19:58 WIB
Tiga Orang Tewas dalam...
Tiga Orang Tewas dalam Dua Tabrakan di Jalinsum Sergai
A A A
SERDANGBEDAGAI - Jalan Lintas Sumatera Utara (Jalinsum) wilayah Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), kembali menelan korban jiwa. Setidaknya, tiga nyawa melayang dalam dua kecalakaan terpisah di daerah perbatasan Sergai–Kota Tebing Tinggi.

Kecelakaan pertama melibatkan Honda Beat tanpa plat yang dikenderai Aprial Yogi (18) warga Blok M Dusun IV, Desa Pon, Kecamatan Sei Bamban, dengan Yamaha Mio, Nopol BK 4194 ACC yang dikenderai Satio Negoro (32) warga Jalan Pukat III, Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Medan Tembung.

Dalam insiden yang terjadi persis di KM 64-65, Dusun I Paya Rambe, Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban, Senin 12 September 2016, Aprial tewas di tempat. Sedangkan Satio mengalami luka serius di bagian pelipis kepalanya.

Menurut keterangan saksi mata, Aprial datang dari arah Medan–Tebing Tinggi. Setiba di lokasi, tiba-tiba menyebrang ke arah jalur kanan. Dari arah bersamaan, motor Satio melintas dari arah Tebing Tinggi–Medan.

Akibatnya, terjadi tabrakan hebat. Aprial tewas terkapar di badan jalan. Sementara Satio dilarikan ke rumah sakit. “Jalur ini memang rawan. Selalu saja kecelakaannya berat-berat,” ungkap Anwar, warga setempat, Selasa (13/9/2016).

Kondisi yang diceritakan Anwar pun ada benarnya. Sebab, hanya selang beberapa jam sebelumnya, personel Sat Lantas Polres Sergai turun mengevakuasi jenazah korban laka lantas di Jalinsum Sei Bamban, persisnya KM 63-64 Dusun IV, Desa Pon, Sei Bamban.

Mereka adalah sepasang muda mudi yang mengenderai motor Honda Verza Nopol BK 2385 WAC. Masing-masing Muhammad Riski Pratama (17) warga Jalan Jawa, Gg Ganepo Kelurahan Bantan, Kota Pematang Siantar, serta Rizky Diah Pratiwi (16) warga Kelurahan Bukit Sopa, masih Kota Pematang Siantar.

Terkait insiden ini, AKP S Siagian mengungkapkan, dilaporkan sekitar pukul 15.00 Wib motor yang dikenderai korban bersenggolan dengan Bus Sentosa Transport BK 7719 LC.

Saat itu, bus melaju dari Kota Medan–Tebing Tinggi tampak hendak mendahului truk di depannya. Meski ada motor yang dikenderai korban, sopir bus tetap nekat. Alhasil, keduanya bersenggolan.

Akibatnya kedua korban tercampak, M Riski pun tewas di tempat. Sementara pasangannya Rizki luka berat sempat dilarikan ke RSU Melati, Desa Pon. Namun selang beberapa waktu kemudian akhirnya tewas.

“Sopir bus Sentosanya kabur. Tapi kami sudah koordinasi dengan pihak pool, semoga didapat keterangan lebih lanjut,” katanya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7563 seconds (0.1#10.140)