Kebun Diserang Monyet, Petani Pangandaran Meradang
A
A
A
PANGANDARAN - Para petani di Dusun Cikawung, Desa Selasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran mengeluh lantaran puluhan hektare kebun pertanian miliknya dijarah oleh monyet.
Salah satu warga setempat Rusdiman mengatakan, monyet tersebut menjarah tanaman pertanian masyarakat seperti kacang tanah, kacang kedelai, jagung, pisang hingga buah kelapa.
"Kejadian ini sudah berlangsung lama, namun hingga kini belum ada upaya penanganan dari pihak pemerintah," kata Rusdiman.
Masih dikatakan Rusdiman, keberadaan monyet yang kerap menjarah lahan pertanian masyarakat setiap musim terus bertambah, monyet tersebut menjarah lahan pertanian kurang lebih 60 hektare.
"Terus terang kami jengkel lantaran hasil bumi kami tidak pernah bisa dinikmati, bahkan setiap kali musim panen masyarakat selalu merugi," tambahnya.
Rusdiman menjelaskan, monyet tersebut diduga kiriman dari daerah lain, lantaran beberapa masyarakat pernah melihat ada satu unit mobil bok yang sengaja membuang monyet di daerah Goa Lanang dan Langkob.
Sementara Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Badan Penanggulangan Lingkungan Hidup (BPLH) Kabupaten Pangandaran Erik Krisnayudha Astrawijaya Saputra mengatakan, pihaknya akan menggelar rapat koordinasi penanganan monyet tersebut.
"Kami akan segera menggelar rapat koordinasi dengan pihak Desa dan Kecamatan mencari solusi permasalahan yang selama ini dikeluhkan masyarakat," kata Erik.
Erik menegaskan, bila disetujui oleh seluruh pihak, BPLH akan mengundang pawang monyet untuk mengumpulkan monyet tersebut dan dikembalikan ke BKSDA TWA Pangandaran.
Salah satu warga setempat Rusdiman mengatakan, monyet tersebut menjarah tanaman pertanian masyarakat seperti kacang tanah, kacang kedelai, jagung, pisang hingga buah kelapa.
"Kejadian ini sudah berlangsung lama, namun hingga kini belum ada upaya penanganan dari pihak pemerintah," kata Rusdiman.
Masih dikatakan Rusdiman, keberadaan monyet yang kerap menjarah lahan pertanian masyarakat setiap musim terus bertambah, monyet tersebut menjarah lahan pertanian kurang lebih 60 hektare.
"Terus terang kami jengkel lantaran hasil bumi kami tidak pernah bisa dinikmati, bahkan setiap kali musim panen masyarakat selalu merugi," tambahnya.
Rusdiman menjelaskan, monyet tersebut diduga kiriman dari daerah lain, lantaran beberapa masyarakat pernah melihat ada satu unit mobil bok yang sengaja membuang monyet di daerah Goa Lanang dan Langkob.
Sementara Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Badan Penanggulangan Lingkungan Hidup (BPLH) Kabupaten Pangandaran Erik Krisnayudha Astrawijaya Saputra mengatakan, pihaknya akan menggelar rapat koordinasi penanganan monyet tersebut.
"Kami akan segera menggelar rapat koordinasi dengan pihak Desa dan Kecamatan mencari solusi permasalahan yang selama ini dikeluhkan masyarakat," kata Erik.
Erik menegaskan, bila disetujui oleh seluruh pihak, BPLH akan mengundang pawang monyet untuk mengumpulkan monyet tersebut dan dikembalikan ke BKSDA TWA Pangandaran.
(nag)