Polisi Usut Kasus Kartu BPJS Palsu di Koja

Polisi Usut Kasus Kartu BPJS Palsu di Koja
A
A
A
JAKARTA - Aparat kepolisian terus mengusut temuan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) palsu yang digunakan untuk berobat di Puskesmas Koja, Jakarta Utara.
Kejadian tersebut berawal saat pasangan suami istri bernama Suhanjoyo dan Isti Kumaesih ingin berobat di Puskesmas Koja.
Keduanya lantas bertemu dengan Dr Anita Yuliasari dan diarahkan ke bagian registrasi BPJS untuk dilakukan input data sebelum berobat. Namun, setelah dilakukan input data, nama yang bersangkutan, tidak terdaftar di register BPJS.
Mengatahui hal tersebut, dokter itu langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Lurah Koja, Devika Romadi.
Kemudian keduanya yang akan berobat tersebut dipanggil oleh Lurah Koja dan ditanya membuat kartu BPJS dimana.
Pasutri tersebut menjawab membuat kartu BPJS di Ketua RT 08, berinisial DF.
"Hasil lidik bahwa pembuat atau pengantar dalam pembuatan Kartu BPJS bernama DF," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono kepada wartawan, Sabtu (6/8/2016).
Berdasarkan informasi, jumlah Kartu Keluarga (KK) yang memiliki kartu BPJS palsu itu ada sebanyak 7 KK. "Jumlah pemegang kartu ada 28 orang, dari 7 KK itu," tutupnya.
Kasus pemalsuan BPJS sebelumnya terjadi di Bandung, Jawa Barat. Dimana para pemalsu kartu ini berkedok Rumah Dhuafa untuk melancarkan aksinya.
Kejadian tersebut berawal saat pasangan suami istri bernama Suhanjoyo dan Isti Kumaesih ingin berobat di Puskesmas Koja.
Keduanya lantas bertemu dengan Dr Anita Yuliasari dan diarahkan ke bagian registrasi BPJS untuk dilakukan input data sebelum berobat. Namun, setelah dilakukan input data, nama yang bersangkutan, tidak terdaftar di register BPJS.
Mengatahui hal tersebut, dokter itu langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Lurah Koja, Devika Romadi.
Kemudian keduanya yang akan berobat tersebut dipanggil oleh Lurah Koja dan ditanya membuat kartu BPJS dimana.
Pasutri tersebut menjawab membuat kartu BPJS di Ketua RT 08, berinisial DF.
"Hasil lidik bahwa pembuat atau pengantar dalam pembuatan Kartu BPJS bernama DF," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono kepada wartawan, Sabtu (6/8/2016).
Berdasarkan informasi, jumlah Kartu Keluarga (KK) yang memiliki kartu BPJS palsu itu ada sebanyak 7 KK. "Jumlah pemegang kartu ada 28 orang, dari 7 KK itu," tutupnya.
Kasus pemalsuan BPJS sebelumnya terjadi di Bandung, Jawa Barat. Dimana para pemalsu kartu ini berkedok Rumah Dhuafa untuk melancarkan aksinya.
(nag)