Semburan Lumpur Panas di Bojonegoro Bahaya bagi Manusia
Semburan Lumpur Panas di Bojonegoro Bahaya bagi Manusia
A
A
A
BOJONEGORO - Semburan lumpur panas di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, hingga saat ini masih berlangsung. Bahkan, titik semburan kian meluas di dua desa.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH), material lumpur mengandung sejumlah unsur kimia berbahaya yang melebihi baku mutu, seperti clorin, besi, tembaga, dan hidsogen sufida.
"Ini sangat berbahaya bagi manusia, tanaman, maupun hewan, jika bersentuhan secara langsung," kata Kabid Pengkajian dan Lab BLH Bojonegoro Hari Susanto, kepada wartawan, Jumat (29/7/2016).
Semburan lumpur panas di areal perbukitan di Desa Krondonan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, sudah berlangsung sepekan terakhir. Pihak kepolisian setempat telah memasang garis polisi di lokasi.
Warga sekitar diminta agar tidak mendekati lokasi semburan. Sedikitnya terdapat lima titik semburan yang mengeluarkan air bercampur lumpur panas yang disertai bau belerang menyengat.
Berdasarkan pengamatan di lokasi, semburan lumpur terus meluas hingga meluber ke lahan persawahan, serta ke sungai desa setempat. Akibatnya sungai yang menjadi tumpuhan air irigasi bagi para petani kini tercemar lumpur.
Seperti diketahui, semburan lumpur juga terjadi di Desa Jari, Kecamatan Gondang. Hingga kini, lokasi tersebut masih aktif mengeluarkan material lumpur dari perut bumi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH), material lumpur mengandung sejumlah unsur kimia berbahaya yang melebihi baku mutu, seperti clorin, besi, tembaga, dan hidsogen sufida.
"Ini sangat berbahaya bagi manusia, tanaman, maupun hewan, jika bersentuhan secara langsung," kata Kabid Pengkajian dan Lab BLH Bojonegoro Hari Susanto, kepada wartawan, Jumat (29/7/2016).
Semburan lumpur panas di areal perbukitan di Desa Krondonan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, sudah berlangsung sepekan terakhir. Pihak kepolisian setempat telah memasang garis polisi di lokasi.
Warga sekitar diminta agar tidak mendekati lokasi semburan. Sedikitnya terdapat lima titik semburan yang mengeluarkan air bercampur lumpur panas yang disertai bau belerang menyengat.
Berdasarkan pengamatan di lokasi, semburan lumpur terus meluas hingga meluber ke lahan persawahan, serta ke sungai desa setempat. Akibatnya sungai yang menjadi tumpuhan air irigasi bagi para petani kini tercemar lumpur.
Seperti diketahui, semburan lumpur juga terjadi di Desa Jari, Kecamatan Gondang. Hingga kini, lokasi tersebut masih aktif mengeluarkan material lumpur dari perut bumi.
(san)
Explore More