Tega, Usman Membunuh dan Merampok Neneknya Sendiri
A
A
A
SUKABUMI - Nahas dialami Ucun, seorang nenek berusia 68 tahun asal Kampung Cikareo, RT003/005, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi.
Ucun tewas oleh perampok yang menguras habis hartanya senilai Rp10 juta rupiah. Ironisnya, sang perampok adalah cucu kandungnya sendiri. Peristiwa ini berlangsung pada awal Juli 2016.
Kasusnya mulai terungkap setelah aparat kepolisian dari Polres Sukabumi melakukan penyidikan yang berujung pada dugaan keterlibatan cucu korban bernama Usman Maulana Yusuf (21), beserta seorang temannya Nurfalah (20).
Namun sebelum dimintai keterangan oleh penyidik, kedua remaja tersebut melarikan diri ke kawasan Rangkas Bitung, Provinsi Banten. Aksi buron para pelaku pembunuhan ini tidak berlangsung lama. Petugas langsung menciduknya.
“Hasil penyidikan terungkap bahwa motif dari pembunuhan ini adalah desakan ekonomi karena kedua pelaku tidak memiliki pekerjaan tetap,” ungkap Kepala Satreskrim Polres Sukabumi AKP Gilang Prasatya, kepada wartawan, Kamis (15/7/2016).
Aksi pembunuhan ini dilakukan para pelaku dengan cara membekap wajah korban yang saat itu tengah tertidur di dalam kamarnya. Pelaku Nurfalah berperan mencekik leher korban. Sementara Usman memekap wajah dengan korban.
Usai membunuh korban, kedua pemuda tanggung itu langsung menjarah harta korban berupa uang tunai sebesar Rp4 juta, serta perhiasan emas, berikut surat-surat pembeliannya yang tersimpan di dalam lemari.
Selang beberapa hari setelah kejadian itu, mereka melarikan diri ke Kabupaten Rangkas Bitung. Jumlah keseluruhan uang yang diperoleh pelaku dari hasil kejahatannya ini mencapai Rp7 juta.
Setelah dibagi rata, keduanya menggunakan uang tersebut untuk berbelanja baju dan sepatu baru. “Perbuatan para pelaku dijerat Pasal 365 dengan ancaman penjara paling lama sembilan tahun,” tegas Gilang.
Sementara itu, pelaku Usman mengaku dirinya tidak berniat untuk membunuh nenek kandungnya sendiri, melainkan hanya membuatnya jatuh pingsan.
“Sebelumnya kami sudah dua kali berusaha menjalankan aksi ini, tapi selalu gagal karena gugup. Kami tidak pernah berpikir untuk membunuhnya, melainkan hanya berniat mencuri hartanya saja,” ungkap Usman.
Ucun tewas oleh perampok yang menguras habis hartanya senilai Rp10 juta rupiah. Ironisnya, sang perampok adalah cucu kandungnya sendiri. Peristiwa ini berlangsung pada awal Juli 2016.
Kasusnya mulai terungkap setelah aparat kepolisian dari Polres Sukabumi melakukan penyidikan yang berujung pada dugaan keterlibatan cucu korban bernama Usman Maulana Yusuf (21), beserta seorang temannya Nurfalah (20).
Namun sebelum dimintai keterangan oleh penyidik, kedua remaja tersebut melarikan diri ke kawasan Rangkas Bitung, Provinsi Banten. Aksi buron para pelaku pembunuhan ini tidak berlangsung lama. Petugas langsung menciduknya.
“Hasil penyidikan terungkap bahwa motif dari pembunuhan ini adalah desakan ekonomi karena kedua pelaku tidak memiliki pekerjaan tetap,” ungkap Kepala Satreskrim Polres Sukabumi AKP Gilang Prasatya, kepada wartawan, Kamis (15/7/2016).
Aksi pembunuhan ini dilakukan para pelaku dengan cara membekap wajah korban yang saat itu tengah tertidur di dalam kamarnya. Pelaku Nurfalah berperan mencekik leher korban. Sementara Usman memekap wajah dengan korban.
Usai membunuh korban, kedua pemuda tanggung itu langsung menjarah harta korban berupa uang tunai sebesar Rp4 juta, serta perhiasan emas, berikut surat-surat pembeliannya yang tersimpan di dalam lemari.
Selang beberapa hari setelah kejadian itu, mereka melarikan diri ke Kabupaten Rangkas Bitung. Jumlah keseluruhan uang yang diperoleh pelaku dari hasil kejahatannya ini mencapai Rp7 juta.
Setelah dibagi rata, keduanya menggunakan uang tersebut untuk berbelanja baju dan sepatu baru. “Perbuatan para pelaku dijerat Pasal 365 dengan ancaman penjara paling lama sembilan tahun,” tegas Gilang.
Sementara itu, pelaku Usman mengaku dirinya tidak berniat untuk membunuh nenek kandungnya sendiri, melainkan hanya membuatnya jatuh pingsan.
“Sebelumnya kami sudah dua kali berusaha menjalankan aksi ini, tapi selalu gagal karena gugup. Kami tidak pernah berpikir untuk membunuhnya, melainkan hanya berniat mencuri hartanya saja,” ungkap Usman.
(san)