Awas, Jalingkut Kota Tegal Minim Penerangan
A
A
A
TEGAL - Polres Tegal Kota mengalihkan kendaraan pemudik ke jalan lingkar utara (jalingkut) untuk mengurangi kepadatan di jalur pantura Kota Tegal selama arus mudik. Pemudik harus berhati-hati saat melintas di ruas jalan alternatif tersebut, karena kondisinya minim penerangan.
Kondisi beberapa titik jalingkut yang rusak sudah ditambal menggunakan material pasir dan batu menjelang arus mudik sehingga bisa digunakan sebagai jalur alternatif. Lantaran hanya ditambal sulam dan dipadatkan, pemudik tetap harus hati-hati saat melintas agar tidak tergelincir.
Selain kondisi jalan yang tak sepenuhnya mulus, saat malam hari kondisi jalingkut juga tak sepenuhnya diterangi lampu Penerangan Jalan Umum (PJU). Tambahan beberapa lampu PJU tampak hanya dipasang di depan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Kraton. Sementara ruas jalan sebelum rusunawa kondisinya terlihat masih tanpa penerangan.
Kasat Lantas Polres Tegal Kota AKP Aris Arianto mengatakan, keberadaan jalingkut sebagai jalur alternatif mudik di Kota Tegal diperlukan untuk mengurangi kepadatan kendaraan di perempatan Maya yang menjadi salah satu titik rawan macet.
Terlebih ruas jalan pantura Kota Tegal merupakan salah satu titik krusial kemacetan selain di exit Tol Brebes Timur.
Jika terjadi kepadatan, kendaraan dialihkan ke jalingkut sejak dari Terminal Kota Tegal. Pada saat arus mudik, ruas jalan sepenuhnya akan diberlakukan satu arah untuk kendaraan dari arah Jakarta. Begitu juga sebaliknya pada saat arus balik.
"Selain di jalur pantura, selama arus mudik dan balik, personel Satlantas juga akan disiagakan di jalingkut untuk mengamankan dan mengatur kendaraan pemudik yang dialihkan ke sana," terang Aris, Jumat (1/7/2016).
Menurut Aris, penerangan di kawasan jalingkut sudah cukup memadai karena sudah dipasang tambahan lampu PJU sebanyak tujuh unit dengan kekuatan daya mencapai 1.000 watt. "Sebelumnya hanya ada tiga lampu penerangan," kata dia.
Kondisi beberapa titik jalingkut yang rusak sudah ditambal menggunakan material pasir dan batu menjelang arus mudik sehingga bisa digunakan sebagai jalur alternatif. Lantaran hanya ditambal sulam dan dipadatkan, pemudik tetap harus hati-hati saat melintas agar tidak tergelincir.
Selain kondisi jalan yang tak sepenuhnya mulus, saat malam hari kondisi jalingkut juga tak sepenuhnya diterangi lampu Penerangan Jalan Umum (PJU). Tambahan beberapa lampu PJU tampak hanya dipasang di depan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Kraton. Sementara ruas jalan sebelum rusunawa kondisinya terlihat masih tanpa penerangan.
Kasat Lantas Polres Tegal Kota AKP Aris Arianto mengatakan, keberadaan jalingkut sebagai jalur alternatif mudik di Kota Tegal diperlukan untuk mengurangi kepadatan kendaraan di perempatan Maya yang menjadi salah satu titik rawan macet.
Terlebih ruas jalan pantura Kota Tegal merupakan salah satu titik krusial kemacetan selain di exit Tol Brebes Timur.
Jika terjadi kepadatan, kendaraan dialihkan ke jalingkut sejak dari Terminal Kota Tegal. Pada saat arus mudik, ruas jalan sepenuhnya akan diberlakukan satu arah untuk kendaraan dari arah Jakarta. Begitu juga sebaliknya pada saat arus balik.
"Selain di jalur pantura, selama arus mudik dan balik, personel Satlantas juga akan disiagakan di jalingkut untuk mengamankan dan mengatur kendaraan pemudik yang dialihkan ke sana," terang Aris, Jumat (1/7/2016).
Menurut Aris, penerangan di kawasan jalingkut sudah cukup memadai karena sudah dipasang tambahan lampu PJU sebanyak tujuh unit dengan kekuatan daya mencapai 1.000 watt. "Sebelumnya hanya ada tiga lampu penerangan," kata dia.
(zik)