Rumah Terbakar, Balita Tewas Terpanggang
A
A
A
BATURAJA - Sebuah rumah panggung milik Zulkifli (30) di Desa Saung Naga, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) ludes terbakar. Kebakaran pada Kamis malam 23 Juni ini juga membuat Meli (5) putri Zulkipli yang lelap tertidur hangus terpanggang.
Api yang begitu cepat menyambar, tidak satupun harta bendanya dapat diselamatkan. Bersyukur istri dan anak bungsunya masih bisa diselamatkan meski menderita luka bakar.
Saat ini dua anggota keluarga Zulkifli, mendapat perawatan Puskesmas setempat. Warga yang bergotong royong berupaya memadamkan dengan alat seadanya, sama sekali tidak mampu menjinakan api yang sudah membubung tinggi.
Rudi Hartono, saksi mata warga setempat menuturkan, sebelum terjadi kebakaran, warga sekitar mulai hendak tidur dan sebagian sudah terlelap.
Namun, terdengar ada suara teriakan minta tolong, tiba-tiba api sudah berkobar di rumah kayu milik korban (Zulkifli).
"Api dengan cepat menjalar ke seluruh bangunan rumah, warga yang berhamburan ke lokasi sempat melakukan upaya pemadaman dengan alat seadanya. Tapi, api terus membesar, bahkan warga berupaya keras memadamkan dan menyelamatkan penghuni rumah," timpalya.
Mendapati hal tersebut, beberapa orang warga melaporkan kejadian ke Unit Pemadam Kebakaran di Kecamatan dan Polsek Peninjauan.
Petugas yang datang langsung memadamkan api dengan tiga unit mobil pemadam. Api akhirnya dapat dikuasai setelah meluluh lantahkan bangunan dan nyaris rata dengan tanah.
"Satu jenazah korban dievakuasi warga dibantu petugas dilarikan ke Puskesmas Peninjauan. Sementara, dua korban luka bakar langsung dirujuk ke RSUD Baturaja," timpal Rudi.
Kapolsek Peninjauan Iptu Rahmat Aji mengatakan, hingga berita ini diturunkan , penyebab kebakaran belum bisa disimpulkan. Hanya saja, menurut keterangan warga kuat dugaan api berasal dari konsleting listrik.
"Lokasi sudah kita lokalisir agar tidak ada warga yang berada di dalamnya. Kita juga mengumpulkan barang bukti guna mengetahui penyebab kebakaran," ucapnya.
Sementara, Camat Peninjauan, Feri Iswan dengan kejadian tersebut menyampaikan, akan melaporkan hal itu ke Bupati supaya mendapat perhatian, guna meringankan beban korban.
Api yang begitu cepat menyambar, tidak satupun harta bendanya dapat diselamatkan. Bersyukur istri dan anak bungsunya masih bisa diselamatkan meski menderita luka bakar.
Saat ini dua anggota keluarga Zulkifli, mendapat perawatan Puskesmas setempat. Warga yang bergotong royong berupaya memadamkan dengan alat seadanya, sama sekali tidak mampu menjinakan api yang sudah membubung tinggi.
Rudi Hartono, saksi mata warga setempat menuturkan, sebelum terjadi kebakaran, warga sekitar mulai hendak tidur dan sebagian sudah terlelap.
Namun, terdengar ada suara teriakan minta tolong, tiba-tiba api sudah berkobar di rumah kayu milik korban (Zulkifli).
"Api dengan cepat menjalar ke seluruh bangunan rumah, warga yang berhamburan ke lokasi sempat melakukan upaya pemadaman dengan alat seadanya. Tapi, api terus membesar, bahkan warga berupaya keras memadamkan dan menyelamatkan penghuni rumah," timpalya.
Mendapati hal tersebut, beberapa orang warga melaporkan kejadian ke Unit Pemadam Kebakaran di Kecamatan dan Polsek Peninjauan.
Petugas yang datang langsung memadamkan api dengan tiga unit mobil pemadam. Api akhirnya dapat dikuasai setelah meluluh lantahkan bangunan dan nyaris rata dengan tanah.
"Satu jenazah korban dievakuasi warga dibantu petugas dilarikan ke Puskesmas Peninjauan. Sementara, dua korban luka bakar langsung dirujuk ke RSUD Baturaja," timpal Rudi.
Kapolsek Peninjauan Iptu Rahmat Aji mengatakan, hingga berita ini diturunkan , penyebab kebakaran belum bisa disimpulkan. Hanya saja, menurut keterangan warga kuat dugaan api berasal dari konsleting listrik.
"Lokasi sudah kita lokalisir agar tidak ada warga yang berada di dalamnya. Kita juga mengumpulkan barang bukti guna mengetahui penyebab kebakaran," ucapnya.
Sementara, Camat Peninjauan, Feri Iswan dengan kejadian tersebut menyampaikan, akan melaporkan hal itu ke Bupati supaya mendapat perhatian, guna meringankan beban korban.
(sms)