Bupati Nias Barat Heran Banyak Obat Kedaluwarsa di Puskesmas
A
A
A
NIAS BARAT - Ribuan obat kedaluwarsa dari tahun 2011 hingga 2016 yang diduga bernilai miliaran rupiah ditemukan di sejumlah puskesmas di Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara.
Penemuan ratusan kotak obat kedaluwarsa di sejumlah puskesmas berlangsung cukup lama dari tahun ke tahun. Sejumlah obat masih tersimpan dan tidak didistribuskan.
Selain itu keberadaan sejumlah obat di dalam gudang puskesmas yang semestinya bersih dan dan tersusun rapi, namun terlihat berserakan di lantai tanpa adanya pemilahan dari petugas farmasi.
Wakil Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu yang langsung melakukan inspeksi mendadak di salah satu puskesmas menemukan ribuan obat kedaluwarsa berserakan di lantai.
"Saya tidak habis pikir, kok obat-obatan kedaluwarsa ini begitu banyak dan lebih anehnya ada salah satu pengadaan obat tahun 2012 oleh Provinsi Sumatera Utara sudah expired tahun 2011 sehingga tidak mungkin bisa digunakan lagi," ujar Khenoki, Rabu (8/6/2016).
Dia menambahkan, guna mengantisipasi adanya penyebaran dan penyalahgunaan obat kedaluwarsa di sejumlah puskesmas, pihaknya berencana memeriksa seluruh puskesmas yang terdapat di Nias Barat.
"Obat kedaluwarsa ini akan diamankan dan tengah ditangani inspektorat guna diaudit dan memanggil seluruh pegawai yang terlibat dalam hal ini."
Diduga banyaknya obat kedaluwarsa yang ditemukan di Gudang Farmasi milik Dinas Kesehatan Nias Barat dan sejumlah puskesmas akibat minimnya sumber daya manusia di bidang farmasi serta tidak adanya pengawasan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Barat.
Penemuan ratusan kotak obat kedaluwarsa di sejumlah puskesmas berlangsung cukup lama dari tahun ke tahun. Sejumlah obat masih tersimpan dan tidak didistribuskan.
Selain itu keberadaan sejumlah obat di dalam gudang puskesmas yang semestinya bersih dan dan tersusun rapi, namun terlihat berserakan di lantai tanpa adanya pemilahan dari petugas farmasi.
Wakil Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu yang langsung melakukan inspeksi mendadak di salah satu puskesmas menemukan ribuan obat kedaluwarsa berserakan di lantai.
"Saya tidak habis pikir, kok obat-obatan kedaluwarsa ini begitu banyak dan lebih anehnya ada salah satu pengadaan obat tahun 2012 oleh Provinsi Sumatera Utara sudah expired tahun 2011 sehingga tidak mungkin bisa digunakan lagi," ujar Khenoki, Rabu (8/6/2016).
Dia menambahkan, guna mengantisipasi adanya penyebaran dan penyalahgunaan obat kedaluwarsa di sejumlah puskesmas, pihaknya berencana memeriksa seluruh puskesmas yang terdapat di Nias Barat.
"Obat kedaluwarsa ini akan diamankan dan tengah ditangani inspektorat guna diaudit dan memanggil seluruh pegawai yang terlibat dalam hal ini."
Diduga banyaknya obat kedaluwarsa yang ditemukan di Gudang Farmasi milik Dinas Kesehatan Nias Barat dan sejumlah puskesmas akibat minimnya sumber daya manusia di bidang farmasi serta tidak adanya pengawasan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Barat.
(zik)