Kader PDIP-PAN Incar Kursi Wali Kota Yogyakarta
A
A
A
YOGYAKARTA - Peta politik menjelang Pilkada Kota Yogyakarta 2017 semakin meruncing. Potensi koalisi PDIP-PAN diiringi kengototan para kader kedua partai politik (parpol) untuk meraih posisi jabatan wali kota.
Dari PAN, kader partai yang tak lain Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noor Hartanto menyatakan ketegasannya bersedia bertarung di pilkada asalkan berposisi sebagai calon wali kota. Nama politisi yang akrab disapa Inung itu memang mencuat di media sebagai salah satu bakal kontestan Pilkada Yogyakarta.
"Kalau tidak memegang jabatan kepala daerah akan sulit mewujudkan idealisme, mewujudkan keinginan masyarakat," kata Inung, Minggu (8/5/2016).
Hasrat meraih posisi wali kota diklaimnya bukan suatu sikap ambisius. Inung yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di PDIP mengatakan,"Kami harap formula yang ditentukan parpol untuk menjawab harapan publik, bukan semata mengejar jabatan. Jangan sampai parpol mengingkari harapan publik."
Sedangkan kader dari PDIP yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Yogyakarta Imam Priyono, diusung oleh 13 Pengurus Anak Cabang (PAC) untuk posisi calon wali kota. Imam juga mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di PDIP.
Ketua DPC PDIP Kota Yogyakarta Danang Rudiatmoko mengaku keputusan rekomendasi siapa nama yang akan diusung dalam pilkada tetap menjadi kewenangan pengurus pusat. "Semua kemungkinan masih bisa. Yang jelas, apa pun keputusan dari DPP, kami akan patuh dan ikuti," katanya.
Menurutnya, uji kelayakan dan kepatutan merupakan salah satu mekanisme parpol. Hasilnya sebagai salah satu pertimbangan untuk menentukan keputusan rekomendasi.
"Ada banyak kemungkinan. Yang jelas saya siap menjalankan tugas partai," tandas Danang yang namanya belakangan mencuat sebagai pendamping Inung untuk bakal calon wakil wali kota.
Ketua DPD PAN Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menegaskan, pilkada bukan kontestasi perlombaan. Pemenangnya pun hanya satu meski diakuinya PAN kaya akan kader berkualitas dan potensial untuk menang.
"Tapi ada banyak pertimbangan, salah satunya PAN tidak bisa mengusung sendiri. Artinya, PAN harus berkoalisi," ujar Heroe yang turut mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di PDIP.
Ketua DPD PAN DIY Nazarudin tak mempermasalahkan kadernya mengikuti proses penjaringan di partai lain. Menurutnya, hal tersebut merupakan penghargaan kepada partai lain. Apalagi, PAN tak cukup kursi keterwakilan di DPRD Kota Yogyakarta untuk mengusung calon sendirian.
"Prinsipnya kami saat ini menjalin koalisi terlebih dahulu," katanya.
Dari PAN, kader partai yang tak lain Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noor Hartanto menyatakan ketegasannya bersedia bertarung di pilkada asalkan berposisi sebagai calon wali kota. Nama politisi yang akrab disapa Inung itu memang mencuat di media sebagai salah satu bakal kontestan Pilkada Yogyakarta.
"Kalau tidak memegang jabatan kepala daerah akan sulit mewujudkan idealisme, mewujudkan keinginan masyarakat," kata Inung, Minggu (8/5/2016).
Hasrat meraih posisi wali kota diklaimnya bukan suatu sikap ambisius. Inung yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di PDIP mengatakan,"Kami harap formula yang ditentukan parpol untuk menjawab harapan publik, bukan semata mengejar jabatan. Jangan sampai parpol mengingkari harapan publik."
Sedangkan kader dari PDIP yang saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Yogyakarta Imam Priyono, diusung oleh 13 Pengurus Anak Cabang (PAC) untuk posisi calon wali kota. Imam juga mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di PDIP.
Ketua DPC PDIP Kota Yogyakarta Danang Rudiatmoko mengaku keputusan rekomendasi siapa nama yang akan diusung dalam pilkada tetap menjadi kewenangan pengurus pusat. "Semua kemungkinan masih bisa. Yang jelas, apa pun keputusan dari DPP, kami akan patuh dan ikuti," katanya.
Menurutnya, uji kelayakan dan kepatutan merupakan salah satu mekanisme parpol. Hasilnya sebagai salah satu pertimbangan untuk menentukan keputusan rekomendasi.
"Ada banyak kemungkinan. Yang jelas saya siap menjalankan tugas partai," tandas Danang yang namanya belakangan mencuat sebagai pendamping Inung untuk bakal calon wakil wali kota.
Ketua DPD PAN Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menegaskan, pilkada bukan kontestasi perlombaan. Pemenangnya pun hanya satu meski diakuinya PAN kaya akan kader berkualitas dan potensial untuk menang.
"Tapi ada banyak pertimbangan, salah satunya PAN tidak bisa mengusung sendiri. Artinya, PAN harus berkoalisi," ujar Heroe yang turut mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di PDIP.
Ketua DPD PAN DIY Nazarudin tak mempermasalahkan kadernya mengikuti proses penjaringan di partai lain. Menurutnya, hal tersebut merupakan penghargaan kepada partai lain. Apalagi, PAN tak cukup kursi keterwakilan di DPRD Kota Yogyakarta untuk mengusung calon sendirian.
"Prinsipnya kami saat ini menjalin koalisi terlebih dahulu," katanya.
(zik)