Misteri Mata Air Panas-Asin Ciseupan, Tempat Memandikan Pusaka Kerajaan

Sabtu, 19 Maret 2016 - 05:00 WIB
Misteri Mata Air Panas-Asin...
Misteri Mata Air Panas-Asin Ciseupan, Tempat Memandikan Pusaka Kerajaan
A A A
Sumber mata air panas biasanya dijumpai di daerah pegunungan tinggi. Begitu pula dengan air yang mengandung rasa asin biasa umumnya dijumpai di laut. Namun di Kabupaten Sumedang, tepatnya di Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, terdapat sumber mata air panas yang sekaligus mengandung rasa asin.

Sumber mata air yang terdapat di daratan rendah, di tengah areal pesawahan ini dinamakan warga sekitar, Ciseupan.

Tak hanya panas dan asin, sumber mata air Ciseupan juga ternyata menjadi media penyembuh berbagai macam penyakit.

Para warga yang datang untuk mengobati berbagai macam penyakit yang dideritanya mulai dari penyakit kulit, stroke hingga mampu menyembuhkan lumpuh total yang diderita seseorang.

Anda (74) warga setempat menuturkan, sumber mata air Ciseupan sebetulnya sudah ada sejak dahulu.

"Sejak aki (kakek) kecil juga sudah ada, dulu mah panas sekali bahkan. Cerita orang tua, Ciseupan sudah ada sejak dahulu kala. Katanya, dulu Ciseupan itu tempat memandikan benda-benda pusaka dan benda-benda keramat Kerajaan Sumedang Larang," ucapnya.

Meski begitu, kata Anda, warga sekitar mata air Ciseupan tidak mengetahui secara pasti, baik secara keilmuan ataupun secara metafisik penyebab sumber mata air panas dan asin yang hanya berukuran 2x6 meter persegi tersebut berbeda dengan sumber mata air lain yang ada di sekitarnya.

"Kalau berkhasiat menyembuhkan memang sudah sejak dulu. Penyebabnya apa warga sini juga tak tahu. Tapi anehnya, dulu pada tahun 1976, saat Ciseupan dijadikan tempat wisata pemandian oleh desa setempat, airnya menjadi air tawar biasa, tidak panas, tidak juga asin," timpalnya.

Karena upaya menjadikan tempat wisata ini gagal dilakukan, lanjut dia, kemudian pihak desa tidak meneruskan upayanya mengembangkan Ciseupan menjadi tempat wisata pemandian dan mengabaikannya hingga sekarang.

"Tidak nyampe setahun dulu dikelolanya, karena setelah dikelola atau dikomersilkan, anehnya, airnya jadi tawar, tidak asin dan tidak lagi berkhasiat menyembuhkan penyakit," tuturnya.

Emah (58) warga sekitar juga menuturkan, yang datang ke Ciseupan untuk menguji khasiat sumber mata air ini datang dari berbagai daerah, seperti Bogor, Subang, Kalimantan hingga Sumatera.

"Beberapa waktu lalu ada tiga orang bule datang ke sini. Mereka mengaku tertarik ingin mengelola sumber mata air Ciseupan menjadi semacam tempat objek wisata. Tapi itu kan tanahnya milik Pemda Sumedang," ujar pemilik warung di Jalan Parigi ini, yang lokasinya persis di depan sumber mata air Ciseupan.

Terkait hal ini, Lurah Situ Risyana mengaku terkait mitos penyebab sumber mata air tersebut berbeda dengan sumber mata air lain di sekitarnya memang tidak berkembang mitos yang aneh-aneh.

"Kalau pun ada mitos Ciseupan itu bekas tempat memandikan benda pusaka dan benda keramat kerajaan, itu mitos yang berkembang dari cerita turun temurun. Tapi kalau Ciseupan berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit hal tersebut memang telah terbukti dengan banyaknya warga yang berdatangan ke sana, mandi di sana, dan penyakit yang dideritanya menjadi sembuh sedia kala," tuturnya.

Meski begitu, kata dia, untuk memastikan kandungan zat yang terdapat dalam air panas dan asin di Ciseupan tersebut pihak Kelurahan Situ telah meminta dinas terkait di Pemkab Sumedang, menurunkan tim ahli, sehingga didapatkan informasi yang jelas terkait kandungan zat.

Hingga diketahui secara pasti penyebab sumber mata air tersebut berbeda dengan sumber mata air lainnya di sekitar lokasi.

“Sejauh ini memang belum dilakukan penelitan dan pengkajian langsung oleh ahli, terkait kandungan yang terdapat dalam air Ciseupan tersebut. Kami sudah meminta Pemkab Sumedang untuk bisa menerjunkan tim ahli agar didapat informasi yang sejelas-jelasnya. Fenomena apa yang terjadi di sana, sehingga airnya panas dan asin, kemudian kandungan zat di dalamnya apakah aman atau justru membahayakan warga,” katanya lagi.

Selain minta diteliti oleh tim ahli, kata dia, bila memungkinkan, pihak kelurahan juga akan berupaya untuk menjadikan sumber mata air Ciseupan ini sebagai objek wisata pemandian.

“Bila hasil penelitiannya sudah ada, dan kandungan air di dalamnya aman bagi warga, tentu Ciseupan bisa menjadi objek wisata baru. Karena Ciseupan itu merupakan tanah aset Pemkab Sumedang, kami sudah mengajukan pengelolaannya kepada Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumedang, selain itu akan kami ajukan juga di musrenbang, agar keberadaan Ciseupan ini tidak terkesan diabaikan oleh pemerintah, dan bisa menjadi daya tarik wisata baru di Sumedang,” tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0937 seconds (0.1#10.140)