Ridwan Kamil Canangkan Magrib Mengaji

Senin, 22 Februari 2016 - 22:41 WIB
Ridwan Kamil Canangkan Magrib Mengaji
Ridwan Kamil Canangkan Magrib Mengaji
A A A
BANDUNG - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, mencanangkan tiga program sosial Kota Bandung yang akan dijalankan tahun ini oleh Pemkot Bandung. Tiga program itu adalah Magrib Mengaji, Ayo Membayar Zakat, dan Family Help Family.

Program Bandung Mengaji adalah program di mana anak-anak digalakan untuk mengaji di masjid terdekat rumah masing-masing. Program ini bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati.

Pengajar dan mahasiswa akan disebar ke berbagai masjid di Kota Bandung agar mereka menjadi guru mengaji bagi anak-anak.

"Program Bandung mengaji sedang didisribusikan jumlah relawan guru mengajinya dengan jumlah masjid yang akan menerima. Kalau sudah siap, kita akan mulai semua ba'da magrib sampai isya semua harus ke masjid untuk (anak-anak) yang muslim dan tidak keliaran di luar rumah unuk kegiatan yang tidak jelas," ujar Emil, sapaan akrabnya, di Balai Kota Bandung, Senin (22/2/2016) sore.

Untuk program Ayo Membayar Zakat, hal itu sengaja digalakan agar masyarakat semakin sadar dan mau membayar zakat.

"Potensi zakat di Kota Bandung sangat besar sehingga bisa membantu program sosial," ungkapnya.

Terakhir adalah Family Help Family atau Keluarga Menolong Keluarga. Konsep itu bertujuan agar keluarga mampu membantu keluarga yang kurang mampu. Sehingga ketimpangan sosial bisa ditekan sekecil mungkin.

"Jadi nanti 60 ribu keluarga miskin di Bandung akan dicarikan 60 ribu keluarga yang mampu. Jadi si keluarga (mampu) ini mengurus bapak, ibu, sama anaknya (yang kurang mampu), dibantu semua," jelas Emil.

Alasan akan dijalankannya program Family Help Family menurutnya karena banyak orang baik yang ingin membantu sesama. Tapi kendalanya selama ini mereka kebingungan harus menyalurkannya ke mana.

Dengan program itu, mereka yang punya niat membantu sesama diharapkan akan tersalurkan tepat sasaran. Sehingga warga kurang mampu akan terbantu dalam berbagai aspek.

Tapi Emil menegaskan kalimat 'membantu' yang dimaksudnya bukan serta-merta memberi bantuan begitu saja.

"Membantu itu bisa mencarikan pekerjaan, bukan melulu ngasih duit. Tapi membuka kesempatan ibunya (yang kurang mampu) dikasih modal usaha, bapaknya dikasih kerja sehingga keluarga itu menjadi maju," tuturnya.

Dia menambahkan, Family Help Family hampir mirip dengan gerakan orangtua asuh. Tapi ada perbedaan mendasar karena yang dijangkau satu keluarga, bukan hanya sang anak.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4702 seconds (0.1#10.140)