Jembatan Rusak dan Penuh Tulisan Jorok, Ketua DPRD Padangsidimpuan Kecewa
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Ketua DPRD Kota Padangsidimpuan Taty Ariani Tambunan marah dan kecewa melihat fasilitas yang sudah dibangun dirusak dan tidak ada perbaikan dari pihak eksekutif.
"Saya mengaku kecewa dengan ulah ulah tangan jahil yang merusak fasilitas yang sudah dibangun ini," ungkapnya kepada KORAN SINDO MEDAN, ketika ditemui saat sidak di Jembatan Siborang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Rabu (17/2/2016) malam.
Dia mengatakan, untuk mempercantik Jembatan Siborang tersebut, pemerintah mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit. Namun, setelah dibangun, warga merusaknya.
Menurutnya, hampir seluruh kaca hias jembatan itu rusak dan pecah. Hal ini merugikan masyarakat dan Pemerintah Kota Padangsidimpuan.
"Hampir seluruh kaca di jembatan ini sudah rusak akibat tangan jahil. Padahal, biaya untuk memperindah jembatan itu cukup banyak."
Selain rusak, di badan jembatan juga banyak ditemukan tulisan yang tidak pantas sebab semua kalimatnya jorok.
Perempuan pertama yang menjadi Ketua DPRD Padangsidimpuan itu juga mengaku kecewa dengan pemerintah, karena tidak ada pemeliharaan fasilitas yang sudah dibangun.
"Dana pemeliharaan besar dan setiap tahun ditampung di APBD, tapi hasilnya tidak ada, karena banyak fasilitas yang tidak terawat dan dibiarkan rusak," tegasnya.
Dia berjanji memanggil kepala dinas yang bersangkutan untuk dimintai pertanggungjawaban.
Pernyataan senada datang dari Ketua Fraksi Demokrat DPRD Padangsidimpuan Khoiruddin Nasution. Dia juga mengaku prihatin dengan kondisi badan jalan yang ada di jembatan itu. "Padahal jembatan ini ikon Kota Padangsidimpuan, tapi jalan di sini rusak total," tegasnya.
"Saya mengaku kecewa dengan ulah ulah tangan jahil yang merusak fasilitas yang sudah dibangun ini," ungkapnya kepada KORAN SINDO MEDAN, ketika ditemui saat sidak di Jembatan Siborang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Rabu (17/2/2016) malam.
Dia mengatakan, untuk mempercantik Jembatan Siborang tersebut, pemerintah mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit. Namun, setelah dibangun, warga merusaknya.
Menurutnya, hampir seluruh kaca hias jembatan itu rusak dan pecah. Hal ini merugikan masyarakat dan Pemerintah Kota Padangsidimpuan.
"Hampir seluruh kaca di jembatan ini sudah rusak akibat tangan jahil. Padahal, biaya untuk memperindah jembatan itu cukup banyak."
Selain rusak, di badan jembatan juga banyak ditemukan tulisan yang tidak pantas sebab semua kalimatnya jorok.
Perempuan pertama yang menjadi Ketua DPRD Padangsidimpuan itu juga mengaku kecewa dengan pemerintah, karena tidak ada pemeliharaan fasilitas yang sudah dibangun.
"Dana pemeliharaan besar dan setiap tahun ditampung di APBD, tapi hasilnya tidak ada, karena banyak fasilitas yang tidak terawat dan dibiarkan rusak," tegasnya.
Dia berjanji memanggil kepala dinas yang bersangkutan untuk dimintai pertanggungjawaban.
Pernyataan senada datang dari Ketua Fraksi Demokrat DPRD Padangsidimpuan Khoiruddin Nasution. Dia juga mengaku prihatin dengan kondisi badan jalan yang ada di jembatan itu. "Padahal jembatan ini ikon Kota Padangsidimpuan, tapi jalan di sini rusak total," tegasnya.
(zik)