Polisi Incar Distributor Miras Oplosan Maut di Bantul
A
A
A
BANTUL - Aparat kepolisian mengincar distributor miras oplosan yang merenggut 5 nyawa di Bantul dan puluhan di Kabupaten lainnya.
Mereka mulai menggelar operasi besar-besaran terkait dengan miras oplosan ini. Tak sekedar mengintai miras olosan yang diproduksi secara rumahan di wilayah ini, polisi juga mengincar siapa saja yang mendistribusikan miras tersebut.
Kapolsek Banguntapan Kompol Suharno mengungkapkan, pihaknya kini masih mendalami kasus kematian dua orang mahasiswi yang tewas di dalam kamar beberapa hari yang lalu akibat menenggak minuman keras oplosan.
Pihaknya menduga, dua mahasiswi ini juga mendapatkan miras dari penjual yang sama dengan yang menewaskan puluhan orang tersebut. Pihaknya kini juga turut serta memeriksa tersangka Sasongko yang kini ditahan di Mapolda DIY.
"Kuat dugaan miras yang menewaskan dua mahasiswi asal Ternate ini juga berasal dari Sasongko. Soalnya ciri-cirinya juga sama," tuturnya.
Suharno mengungkapkan, saat ini pihaknya memang tengah menggelar razia besar-besaran ke penjual miras dan mengincar distributornya. Karena selama ini razia-razia yang dilakukan oleh beberapa pihak hanya menyasar ke penjualnya saja.
Kali ini, pihaknya akan berusaha mengincar distributor yang keliling memasok miras-miras yang selama ini beredar.
Biasanya, miras tersebut diedarkan dengan menggunakan mobil box ke penjual-penjual yang telah memesan sebelumnya.
Pihaknya tak sekedar mengincar miras produksi rumahan, tetapi juga mengincar miras-miras bermerk yang diedarkan tanpa izin alias ilegal.
Sebab ia mengakui jika memang miras bermerk ini banyak beredar di masyarakat. Diduga mereka didistribusikan tanpa melalui proses yang resmi alias ilegal. "Yang bermerk akan kami sikat juga,"tegasnya.
Mereka mulai menggelar operasi besar-besaran terkait dengan miras oplosan ini. Tak sekedar mengintai miras olosan yang diproduksi secara rumahan di wilayah ini, polisi juga mengincar siapa saja yang mendistribusikan miras tersebut.
Kapolsek Banguntapan Kompol Suharno mengungkapkan, pihaknya kini masih mendalami kasus kematian dua orang mahasiswi yang tewas di dalam kamar beberapa hari yang lalu akibat menenggak minuman keras oplosan.
Pihaknya menduga, dua mahasiswi ini juga mendapatkan miras dari penjual yang sama dengan yang menewaskan puluhan orang tersebut. Pihaknya kini juga turut serta memeriksa tersangka Sasongko yang kini ditahan di Mapolda DIY.
"Kuat dugaan miras yang menewaskan dua mahasiswi asal Ternate ini juga berasal dari Sasongko. Soalnya ciri-cirinya juga sama," tuturnya.
Suharno mengungkapkan, saat ini pihaknya memang tengah menggelar razia besar-besaran ke penjual miras dan mengincar distributornya. Karena selama ini razia-razia yang dilakukan oleh beberapa pihak hanya menyasar ke penjualnya saja.
Kali ini, pihaknya akan berusaha mengincar distributor yang keliling memasok miras-miras yang selama ini beredar.
Biasanya, miras tersebut diedarkan dengan menggunakan mobil box ke penjual-penjual yang telah memesan sebelumnya.
Pihaknya tak sekedar mengincar miras produksi rumahan, tetapi juga mengincar miras-miras bermerk yang diedarkan tanpa izin alias ilegal.
Sebab ia mengakui jika memang miras bermerk ini banyak beredar di masyarakat. Diduga mereka didistribusikan tanpa melalui proses yang resmi alias ilegal. "Yang bermerk akan kami sikat juga,"tegasnya.
(nag)