Tolak Penambangan, Warga Nyaris Baku Hantam dengan Kelompok Preman
A
A
A
JOMBANG - Demo warga menolak penambangan galian c di Kabupaten Jombang, Jawa Timur berlangsung ricuh.
Warga yang hendak menutup paksa lokasi penambangan nyaris bentrok dengan para preman penjaga lokasi.
Kericuhan tersebut pecah saat warga berusaha menutup paksa lokasi penambangan galian c di Desa Karang Dagangan, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Rabu (20/1/2016) siang.
Warga yang hendak menerobos masuk lokasi penambangan dihadang oleh para preman penjaga tambang. Beruntung, polisi yang berjaga langsung melerai kedua kubu dan meredam emosi warga.
Sebelum ke lokasi penambangan warga juga berunjukrasa ke kantor kepala desanya. Mereka mengecam sikap kepala desa yang telah mengeluarkan izin pada pengusaha untuk melakukan penambangan.
Warga mengaku sangat geram karena merasa dirugikan dengan aktivitas penambangan tersebut.
Selain lingkungannya rusak sudah lebih dari lima orang warga Desa Karang Dagangan dan desa sekitarnya tewas akibat tercebur dikubangan bekas galian c.
"Penambangan juga membuat sumber-sumber air mati. Sehingga hasil panen petani menurun karena sulit mendapatkan mata air. Pokoknya penambangan harus ditutup," ujar Luluk salah seorang warga.
Sementara jamal, Kepala Desa Karang Dagangan mengaku tidak pernah memberikan rekomendasi atau izin pada pengusaha untuk melakukan penambangan di desanya.
"Izin penambangan itu dikeluarkan oleh pemerintah Provinsi, bukan oleh desa," pungkas Jamal.
Warga yang hendak menutup paksa lokasi penambangan nyaris bentrok dengan para preman penjaga lokasi.
Kericuhan tersebut pecah saat warga berusaha menutup paksa lokasi penambangan galian c di Desa Karang Dagangan, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Rabu (20/1/2016) siang.
Warga yang hendak menerobos masuk lokasi penambangan dihadang oleh para preman penjaga tambang. Beruntung, polisi yang berjaga langsung melerai kedua kubu dan meredam emosi warga.
Sebelum ke lokasi penambangan warga juga berunjukrasa ke kantor kepala desanya. Mereka mengecam sikap kepala desa yang telah mengeluarkan izin pada pengusaha untuk melakukan penambangan.
Warga mengaku sangat geram karena merasa dirugikan dengan aktivitas penambangan tersebut.
Selain lingkungannya rusak sudah lebih dari lima orang warga Desa Karang Dagangan dan desa sekitarnya tewas akibat tercebur dikubangan bekas galian c.
"Penambangan juga membuat sumber-sumber air mati. Sehingga hasil panen petani menurun karena sulit mendapatkan mata air. Pokoknya penambangan harus ditutup," ujar Luluk salah seorang warga.
Sementara jamal, Kepala Desa Karang Dagangan mengaku tidak pernah memberikan rekomendasi atau izin pada pengusaha untuk melakukan penambangan di desanya.
"Izin penambangan itu dikeluarkan oleh pemerintah Provinsi, bukan oleh desa," pungkas Jamal.
(nag)