Penjaga Masjid Ditikam Pria Mabuk
A
A
A
BATAM - Penjaga Masjid Baitul Syakur Jodoh Muhammad Yusuf (31) ditikam pria mabuk. Saat ini korban terbaring di ruang Tulip Kamar 210 didampingi adiknya Nafi (23). Yusuf menderita luka tusuk di dada dan lengan.
"Pertama dada kiri saya ditikam hingga tembus ke paru-paru. Saat saya melawan pelaku menikam lagi lengan kanan saya," kata Yusuf, saat ditemui wartawan, Minggu (17/1/2016).
Pria kelahiran Pulau Buru, Tanjung Balai, Karimun ini mengatakan, dini hari dia datang ke Taman Boulevard seorang diri. Saat itu dia hendak duduk-duduk di taman samping lokasi perjudian dadu. "Saat mau duduk saya dilarang pelaku," katanya.
Merasa tersinggung, dia mengatakan kepada pelaku apa salahnya kalau duduk di taman. Mendengar ucapan itu, pelaku menariknya ke tepi jalan dan langsung menikam dada kiri dan lengan kanannya.
"Kemungkinan pelaku mabuk, setelah ditikam saya minta tolong ke warga sekitar lalu dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Menurut Yusuf, ia berada di Batam sejak tiga minggu belakangan dan ia niat ke Batam dari Karimun ingin mencari pekerjaan. Karena tak ada tempat tinggal, sejak di Batam dia tinggal di Masjid Baitul Syakur dan membersihkan masjid juga.
"Malam itu saya jalan kaki dari masjid sekitar pukul 00.30, rencananya di taman ingin duduk-duduk saja eh malah kena tikam," katanya.
Yusuf mengaku, tidak kenal dengan pelaku. Tetapi jika melihat dia ingat dengan pelaku. Dari ciri-cirinya, pelaku memiliki tinggi 165 cm, hidung mancung dan berkulit hitam. "Kalau lihat pasti saya ingat pelakunya," jelasnya.
Lebih lanjut, Yusuf mengaku belum melaporkan kejadian itu ke Polsek Ampar lantaran tidak tahu harus melapor kemana. Setelah dibantu wartawan mengabarkan kejadian ini ke polisi, baru korban melapor.
Kasat Reskrim Polresta Barerlang Kompol Yoga Buanadipta Ilafi mengatakan, salah seorang buser datang mengintrogasi korban. Sekira 15 menit kemudian, buser datang bersama tiga orang anggota Polsek Batuampar untuk memintai keterangan.
"Kasus penikaman ini masih dalam penyelidikan dan dia juga telah mengantongi ciri-ciri pelaku," pungkasnya.
"Pertama dada kiri saya ditikam hingga tembus ke paru-paru. Saat saya melawan pelaku menikam lagi lengan kanan saya," kata Yusuf, saat ditemui wartawan, Minggu (17/1/2016).
Pria kelahiran Pulau Buru, Tanjung Balai, Karimun ini mengatakan, dini hari dia datang ke Taman Boulevard seorang diri. Saat itu dia hendak duduk-duduk di taman samping lokasi perjudian dadu. "Saat mau duduk saya dilarang pelaku," katanya.
Merasa tersinggung, dia mengatakan kepada pelaku apa salahnya kalau duduk di taman. Mendengar ucapan itu, pelaku menariknya ke tepi jalan dan langsung menikam dada kiri dan lengan kanannya.
"Kemungkinan pelaku mabuk, setelah ditikam saya minta tolong ke warga sekitar lalu dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Menurut Yusuf, ia berada di Batam sejak tiga minggu belakangan dan ia niat ke Batam dari Karimun ingin mencari pekerjaan. Karena tak ada tempat tinggal, sejak di Batam dia tinggal di Masjid Baitul Syakur dan membersihkan masjid juga.
"Malam itu saya jalan kaki dari masjid sekitar pukul 00.30, rencananya di taman ingin duduk-duduk saja eh malah kena tikam," katanya.
Yusuf mengaku, tidak kenal dengan pelaku. Tetapi jika melihat dia ingat dengan pelaku. Dari ciri-cirinya, pelaku memiliki tinggi 165 cm, hidung mancung dan berkulit hitam. "Kalau lihat pasti saya ingat pelakunya," jelasnya.
Lebih lanjut, Yusuf mengaku belum melaporkan kejadian itu ke Polsek Ampar lantaran tidak tahu harus melapor kemana. Setelah dibantu wartawan mengabarkan kejadian ini ke polisi, baru korban melapor.
Kasat Reskrim Polresta Barerlang Kompol Yoga Buanadipta Ilafi mengatakan, salah seorang buser datang mengintrogasi korban. Sekira 15 menit kemudian, buser datang bersama tiga orang anggota Polsek Batuampar untuk memintai keterangan.
"Kasus penikaman ini masih dalam penyelidikan dan dia juga telah mengantongi ciri-ciri pelaku," pungkasnya.
(san)