Karena Mencuri, Siswi SMP Diarak Telanjang

Selasa, 12 Januari 2016 - 19:22 WIB
Karena Mencuri, Siswi SMP Diarak Telanjang
Karena Mencuri, Siswi SMP Diarak Telanjang
A A A
SRAGEN - Warga Desa Mojorejo, Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah dihebohkan dengan tindakan asusila terhadap pelajar SMP berinisial RS yang ditelanjangi dan diarak keliling kampung akibat mencuri pakaian. Hingga saat ini gadis remaja berusia 15 tahun hanya mengurung diri di dalam rumahnya malu untuk keluar rumah.

Dirinya juga enggan bersekolah lantaran malu dengan teman sekolah maupun teman sekampungnya akibat peristiwa memalukan yang dilakukan oleh pasangan suami istri Sukamto dan Wiji Lestari tetangga desa setempat pada Minggu 10 Januari.

Menurut Suradi sesepuh Desa Mojorejo, kasus ini berawal saat pada hari Minggu 10 Januari 2016 lalu korban kedapatan mencuri pakaian bekas milik Wiji Lestari di jemuran.

Saat didesak, kata dia, korban mengakui perbuatannya tanpa disangka oleh pasangan suami istri ini RS pun diseret keluar rumah ditelanjangi dan diarak keliling kampung.

“Jumadi dan Karsi orang tua korban pun tak berdaya mencegah tindak asusila pasangan suami istri ini lantaran diancam karena melindungi anaknya yang pencuri, “ kata Suradi, Selasa (12/1/2016).

Dalam keadaan telanjang bulat, lanjut dia, korban pun dipermalukan diarak keliling kampung sejauh 1 kilometer hingga ujung desa.

Warga setempat tak berdaya mencegah pelecehan terhadap anak di bawah umur ini hingga akhirnya dirinya melindungi korban dan memasukkannya ke dalam rumah.

“Selama diarak korban hanya dapat menangis dan tetap dipaksa berjalan di muka umum tanpa sehelai pakaian pun, “ timpalnya.

Paryono kakak korban tidak terima dengan perlakuan Sukamto dan istrinya ini sehingga kasus tindak asusila terhadap korban ini akan dilaporkan ke Polisi.

“Ini tidak bisa ditolerir karena barang yang dicuri korban tidak sebanding dengan perlakuan yang dilakukan Sukamto dan istrinya, Ini sudah harusnya menjadi wewenang polisi untuk menindaknya, “ ujar Paryono, Selasa (12/1/2016).

Akibat kasus tersebut, kata dia, korban mengalami tekanan batin dan malu untuk berinteraksi dengan warga maupun pergi ke sekolah.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6578 seconds (0.1#10.140)