Chikungunya Lumpuhkan Warga, Pemkab Tulungagung Belum Berlakukan KLB

Sabtu, 09 Januari 2016 - 01:07 WIB
Chikungunya Lumpuhkan Warga, Pemkab Tulungagung Belum Berlakukan KLB
Chikungunya Lumpuhkan Warga, Pemkab Tulungagung Belum Berlakukan KLB
A A A
TULUNGAGUNG - Pemerintah Kabupaten Tulungagung belum memberlakukan status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas lumpuhnya puluhan warga Dusun Pacet Desa Moyoketen, Kecamatan Boyolangu akibat gigitan nyamuk chikungunya.

Sebelumnya sebanyak 52 orang warga Desa Moyoketen mengalami lumpuh mendadak. Mereka mengeluhkan rasa nyeri di persendian kaki dan tangan, pusing, demam hingga muntah.

Situasi tidak nyaman itu membuat para warga tidak bisa bekerja. Hasil pemeriksaan medis mereka menjadi korban gigitan nyamuk chikungunya. Yakni nyamuk sejenis pembawa virus demam berdarah yang memiliki kebiasaan berkembang biak di air bersih.

“Kita belum memberlakukan KLB atas kasus yang terjadi, “ ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Gatot DP Poerwanto kepada wartawan, Jumat (8/1/2016).

Gatot mengaku masih akan berkoordinasi dengan puskesmas setempat. Langkah yang akan diambil petugas adalah melakukan pengasapan atau fogging secara massal pada sumber perkembangbiakkan nyamuk. “Selain itu juga lebih menggencarkan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk, “ paparnya.

Didik Eka selaku Kasi P2PL Dinkes Kebupaten Tulungagung menambahkan bahwa selain di wilayah Kecamatan Boyolangu, Chikungunya juga mewabah di Desa Pagersari, Kecamatan Kalidawir.

Tercatat ada sebanyak 13 warga yang juga lumpuh mendadak. Namun kendati demikian situasi itu tidak serta merta membuat Pemkab memberlakukan status KLB.

“Sebab untuk KLB perlu ada syarat tertentu. Misalnya kasus terjadi terus menerus dan meningkat dibanding periode sebelumnya. Kemudian juga meluas di daerah yang sebelumnya tidak ada kasus,“ jelasnya.

Didik juga mengakui bahwa Boyolangu dan Kalidawir merupakan daerah endemis. Selain cuaca yang tidak menentu, kepadatan penduduk dan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan juga menjadi faktor penyebab.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6180 seconds (0.1#10.140)