Isu Politik Uang di Pilkada Karawang Meresahkan

Senin, 07 Desember 2015 - 18:02 WIB
Isu Politik Uang di...
Isu Politik Uang di Pilkada Karawang Meresahkan
A A A
Calon Wakil Bupati Karawang dari jalur perseorangan, Nace Permana, mengancam akan mengambil tindakan sendiri menangkap pelaku politik uang menjelang masa pencoblosan.

Menurutnya isu, adanya bagi-bagi uang dari salah satu calon bukan isu kosong. Makanya dia akan mengerahkan 100 orang anggotanya yang disebar di setiap kecamatan untuk mencari tau kebenaran informasi tersebut.

“Mereka ini bisa bela diri dan bisa melawan oknum yang membagikan uang. Saya sudah perintahkan anggota saya kalau memergoki pelakunya pukulin saja,” katanya, Senin (7/12/2015).

Isu tebar uang juga mendapat perhatian serius dari Nace Permana yang maju mendampingi calon bupati Nanan Taryana. Dia meyakini praktik bagi-bagi uang memang terjadi hampir di setiap peloksok.

"Pokoknya saya perintahkan mereka untuk gebukin pelaku bagi-bagi uang. Jika hukum sudah tidak mempan bagi mereka kita adili sendiri," katanya.

Dia mengatakan, sebagian masyarakat Karawang masih bisa dipengaruhi oleh politik uang. "Jangankan pilkada, pemilihan kepala desa di Karawang pun pake politik uang," ungkap Nace.

Hal senada diasampaikan calon wakil bupati Asep Agustian yang meminta pihak kepolisian merespon isu bagi-bagi uang dengan turun kelapangan.

Polisi harus bisa menangkap pelakunya jika memang hal itu bisa dibuktikan. “Saya memang mendengar soal itu tapi kita tidak punya kewenangan untuk menindak itu urusan polisi. Kita harapkan pihak kepolisian bisa membuktikan isu kebenaran isu agar ada kejelasan,” katanya.

Menurut Asep politik uang membuktikan rasa tidak percaya diri dari calon untuk dipilih oleh rakyat secara jujur. Itu juga akan berdampak terhadap kepemimpinannya jika terpilih dari hasil bagi-bagi uang.

”Biayanya tidak sedikit apa bisa ketebus selama 5 tahun melalui gaji dia sebagai pemimpin saya kira tidak mungkin,” katanya.

Sementara itu Kapolres Karawang, AKBP Andy Mochammad Dicky Pastika Gading mengaku belum mengetahui berkembangnya isu bagi-bagi uang dua hari menjelang pencoblosan.

Dia mengaku jika pun benar itu terjadi praktik politik uang itu akan sulit dilacak. "Serangan fajar itu bisa kita cium baunya, tapi barangnya tidak ada," ujar Dicky

Kendati begitu Dicky mengaku siap mengerahkan anggotanya untuk menindak pelaku praktik politik uang di Karawang. "Kita akan proses langsung jika memang memenuhi minimal dua alat bukti, " timpal dia.

Dicky membantah jika masyarakat Karawang masih bisa dipengaruhi oleh uang. "Serangan fajar. Apa masih musim ya. Saya kira masyarakat Karawang sudah cerdas. Praktik politik uang itu tidak akan efektif lagi," ujar dia.

Sampai saat ini, dia mengaku belum mendapat informasi dari anggotanya adanya politik uang di Karawang.

"Tradisi serangan fajar itu mencederai demokrasi. Masyarakat harus bijak. Calon yang melakukan serangan fajar merupakan calon pemimpin yang tak berkualitas. Ujung - ujungnya melakukan korupsi," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7221 seconds (0.1#10.140)