Sungai di Bawah Jembatan Darurat Ini Dihuni Banyak Buaya

Rabu, 02 Desember 2015 - 15:29 WIB
Sungai di Bawah Jembatan...
Sungai di Bawah Jembatan Darurat Ini Dihuni Banyak Buaya
A A A
PADANG - Sejumlah siswa SD, SMP maupun SMA di Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat terpaksa harus merayap dan menunduk ketika melintasi jembatan kayu yang sudah rusak dan terancam ambruk di desa mereka.

Dua batang kelapa sebagai alas papan untuk tempat berpijak sudah patah membuat jembatan itu miring dan terancam ambruk.

Itulah jembatan penghubung antara Kurao Pagang Kecamatan Nanggalo dan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar.

Menurut Jamaris, pengawas SMPN 29 Kurao Pagang yang juga Wakil Ketua RT3/RW, Kelurahan Kurao Pagang, sungai tersebut dalamnya 2 meter lebih dan banyak dihuni buaya.

Biasanya buaya tersebut menjadi tontonan anak-anak sekolah, apalagi binatang buas ini sering berjemur di tepi sungai jumlahnya bisa lima sampai enam ekor.

“Murid sering menonton kejadian ini, buaya tersebut pernah ditembak dan dijaring tapi tidak dapat-dapat, sehingga dibiarkan begitu. Selain buaya ada juga biawak, kadang dia muncul di bawah jembatan bikin murid terkejut dan jatuh ke sungai,” paparnya, Rabu (2/11/2015).

Jamaris khawatir, kalau sering kejadian itu bisa-bisa ada lagi korban terjatuh dari jembatan sepanjang 17 meter meninggal, bisa diterkam buaya bisa juga tenggelam.

Menurut Jamaris, korban jiwa yang jatuh di lokasi ini sudah tak terhitung lagi, bahkan dulu jalan tersebut bisa dilalui kendaraan roda dua, tapi karena kondisinya sudah lapuk tidak bisa dilewati.

“Dulu satu keluarga jatuh dalam sungai ini, terpaksa motornya ditarik bersama-sama, untung saat itu tidak ada korban jiwa,” tuturnya.

Begitu juga siswa dengan kondisi jembatan itu sudah sering mereka jatuh, ada yang terpeleset ada yang terkejut oleh binatang biawak.

“Dulu ada murid SD yang jatuh saat itu dia tidak bisa berenang, membuat dia terseret air 20 meter, untung saat kejadian ada orang disini melihat hal itu dan langsung menyelematkan korban,” timpalnya.

Dia berharap Pemkot Padang bisa membangun jembatan yang lebih aman karena saat ini saja kalau sudah banjir atau hujan jembatan tersebut tidak bisa dilintasi.

Sementara itu menurut Naya Resa Aulia murid kelas VI SD 11 Kurao Pagang, setiap hari dia dan teman-temannya itu melintasi jembatan tersebut.

“Saya sebenarnya takut lewat sana, apalagi sungainya dalam, kalaupun saya lewati jalan lain itu jarak dari rumah ke sekolah ada 3 kilometer, tapi kalau lewat sini lebih cepat,” tuturnya, Rabu (2/11/2015)

Naya bersama teman-temannya menginginkan jembatan tersebut diperbaiki agar tidak ada korban yang jatuh dari. Tak hanya murid SD yang melewati jembatan tersebut siswa SMPN 29 Kurao Pagang juga melintasi jalan tersebut.

“Setengah siswa SMP disini itu tinggalnya di Dadok Tunggul Hitam dan Perumahan Bungo Mas Padang, dan setiap hari in mereka melintasi jembatan kayu ini,” kata dia.

Awalnya tahun 2009 jembatan ini dibangun hanya memakai jembatan bambu, setelah rusak diganti dengan jembatan semi permanen, namun setelah rusak diganti dengan jembatan kayu seperti saat ini.
(sms)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0969 seconds (0.1#10.140)