Pengungsi Aceh Singkil di Tapanuli Tengah Dijemput Hari Ini
A
A
A
PANDAN - Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil akan menjemput seluruh pengungsi yang berlindung di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, Jumat (16/10/2015) ini sekira pukul 13.00 WIB.
Hal tersebut berdasarkan hasil koordinasi pemkab dan unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) plus Tapteng bersama pihak Pemkab dan unsur Muspida plus Aceh Singkil.
"Para pengungsi rencananya dikembalikan ke empat kecamatan, setelah dilakukan pendataan," kata Dandim 0211/TT Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri (Inf) Indra Kurnia via telepon seluler, Kamis (15/10/2015).
TNI dan Polri siap mengawal kepulangan para pengungsi. Bahkan, TNI dari satuan Rajawali dan Komando Distrik Militer 0211/TT, serta pihak Kepolisian Resor (Polres) dan satuan Brigadir Bermobil (Brimob) telah mempersiapkan sejumlah pengangkutan untuk para pengungsi.
"Selebihnya, akan kita minta bantuan rekan-rekan pengusaha untuk melakukan pengangkutan para pengungsi," tuturnya.
Kejadian Aceh Singkil bisa dikategorikan bencana sosial. TNI siap melakukan pengamanan dan perlindungan kepada masyarakat. Karena itu, kemarin pihaknya memberangkatkan sekitar 20 orang tokoh agama ke Aceh Singkil untuk melakukan dialog. "Keberangkatan mereka di bawah pengawalan satu regu TNI dan satu regu Polri, dengan menggunakan kendaraan TNI dan Polri," jelasnya.
Indra pun mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi atau terpancing dengan peristiwa yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil. Dia mengatakan, permasalahan tersebut merupakan perbuatan sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab, dan bukan terkait SARA.
"Mari kita tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Jangan mudah terpancing pada hal-hal yang kita tidak paham persoalannya. Mari jadikan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan sekelompok orang."
Disinggung soal pengamanan perbatasan, Indra mengatakan telah melakukan penambahan kekuatan untuk memperkuat penjagaan dengan menempatkan tambahan personel sebanyak satu peleton TNI dari Rajawali dan satu peleton Brimob, ditambah 15 personel Kodim 0211/TT.
"Personel Kodim 0211/TT yang sebelumnya rutin melakukan pengamanan perbatasan, saat ini dikonsentrasikan menangani pengungsi, baik dari segi pendataan maupun logistik," tuturnya.
Namun, yang perlu digarisbawahi adalah partisipasi pihak pastoran Paroki Tumba Jae yang begitu baik. Pelayanan yang diberikan sungguh maksimal, baik dari segi administrasi pengungsi, registrasi, penempatan pengungsi, pengaturan makan dan logistik.
"Dari aspek psikologi, pihak pastoran juga memberikan permainan anak-anak guna menghilangkan traumatik bagi anak-anak yang mengungsi. Sungguh sangat bagus dan mendapat acungan jempol," pungkasnya.
Hal tersebut berdasarkan hasil koordinasi pemkab dan unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) plus Tapteng bersama pihak Pemkab dan unsur Muspida plus Aceh Singkil.
"Para pengungsi rencananya dikembalikan ke empat kecamatan, setelah dilakukan pendataan," kata Dandim 0211/TT Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri (Inf) Indra Kurnia via telepon seluler, Kamis (15/10/2015).
TNI dan Polri siap mengawal kepulangan para pengungsi. Bahkan, TNI dari satuan Rajawali dan Komando Distrik Militer 0211/TT, serta pihak Kepolisian Resor (Polres) dan satuan Brigadir Bermobil (Brimob) telah mempersiapkan sejumlah pengangkutan untuk para pengungsi.
"Selebihnya, akan kita minta bantuan rekan-rekan pengusaha untuk melakukan pengangkutan para pengungsi," tuturnya.
Kejadian Aceh Singkil bisa dikategorikan bencana sosial. TNI siap melakukan pengamanan dan perlindungan kepada masyarakat. Karena itu, kemarin pihaknya memberangkatkan sekitar 20 orang tokoh agama ke Aceh Singkil untuk melakukan dialog. "Keberangkatan mereka di bawah pengawalan satu regu TNI dan satu regu Polri, dengan menggunakan kendaraan TNI dan Polri," jelasnya.
Indra pun mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi atau terpancing dengan peristiwa yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil. Dia mengatakan, permasalahan tersebut merupakan perbuatan sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab, dan bukan terkait SARA.
"Mari kita tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Jangan mudah terpancing pada hal-hal yang kita tidak paham persoalannya. Mari jadikan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan sekelompok orang."
Disinggung soal pengamanan perbatasan, Indra mengatakan telah melakukan penambahan kekuatan untuk memperkuat penjagaan dengan menempatkan tambahan personel sebanyak satu peleton TNI dari Rajawali dan satu peleton Brimob, ditambah 15 personel Kodim 0211/TT.
"Personel Kodim 0211/TT yang sebelumnya rutin melakukan pengamanan perbatasan, saat ini dikonsentrasikan menangani pengungsi, baik dari segi pendataan maupun logistik," tuturnya.
Namun, yang perlu digarisbawahi adalah partisipasi pihak pastoran Paroki Tumba Jae yang begitu baik. Pelayanan yang diberikan sungguh maksimal, baik dari segi administrasi pengungsi, registrasi, penempatan pengungsi, pengaturan makan dan logistik.
"Dari aspek psikologi, pihak pastoran juga memberikan permainan anak-anak guna menghilangkan traumatik bagi anak-anak yang mengungsi. Sungguh sangat bagus dan mendapat acungan jempol," pungkasnya.
(zik)