Siswa SDN Ngaglik 1 Ajak Selamatkan Ozon
A
A
A
BATU - Kabut asap yang menutupi sebagian Pulau Sumatera dan Kalimantan akibat pembakaran kawasan hutan dan lahan gambut oleh oknum masyarakat mengundang keprihatinan siswa SDN Ngaglik 01, Kota Batu.
Sebagai bentuk simpati atas terjadinya kabut asap itu dituangkan dalam karya seni poster tentang penyelamatan lapisan ozon. Kegiatannya dilaksanakan di halaman sekolah, kemarin. Helmina Mauludiyah, guru bidang studi IPA, SDN Ngaglik 1, Kota Batu, mengatakan, pemanasan global yang terjadi selama ini akibat menipisnya lapisan ozon di permukaan atmosfer.
Karena itu semua pihak memiliki kewajiban untuk menyelamatkannya. ”Anakanak kami sudah paham tentang dampak pemanasan global itu. Penyebabnya banyak, karena pembakaran hutan dan lahan, efek rumah kaca, dan pemakaian zat kimia yang berlebihan,” terang Helmina.
Menurutnya, peringatan Hari Ozon Se-Dunia kemarin dimaksudkan untuk mengajak pada siswa dan semua pihak untuk peduli terhadap bumi dengan tidak melakukan pembakaran hutan agar tidak menimbulkan kabut asap dan menipisanya lapisan ozon. Untuk memperingati Hari Ozon Se-Dunia, siswa SDN Ngaglik 01 menggelar berbagai lomba bertemakan penyelamatan lingkungan.
Salah satunya lomba membuat poster tentang penyelamatan ozon dan kampanye tentang ozon. Kegiatan tersebut diikuti 200 siswa kelas 5 dan 6. Menurut Helmina, dalam berbagai kesempatan, diaselalumengingatkan siswanya supaya ikut menyelamatkan bumi. Karena menurut dia, badai pasir di kawasan Timur Tengah, kemarau panjang, termasuk perubahan suhu di permukaan bumi terjadi lantaran menipisnya lapisan ozon.
”Kegiatannya mulai kita gelar Senin (15/9). Hari ini (kemarin) kita tunjukan hasil karya anak-anak kepada teman-temannya dan dewan guru. Coretan di atas kertas ini sungguh bermanfaat bagi kita semua sebagai penginggat bahwa bumi butuh diselematkan,” tuturnya.
Salah satu karya siswa SDN Ngaglik 1 yang dituangkan di atas kertas bertuliskan Stop Pembakaran Hutan dan Selamatkan Ozon dengan Menanam Pohon serta Go Green Save Ozon. Arif, siswa kelas 6, menyatakan, pemanasan global yang terjadi saat ini akibat kerusakan lapisan ozon karena ulah manusia yang kurang peduli terhadap lingkungan.
”Kami mengajak semua orang untuk menanam pohon dan tidak membakar hutan supaya lapisan ozon terselamatkan sehingga bumi ini tetap terlindungi dari dampak pemanasan global,” katanya. Senada diucapkan Dinda. Menurutnya, kerusakan lapisan ozon bisa dilihat dari foto satelit.
Permukaan es dikutu putara dan selatan bumi juga mencair akibat pemanasan global. ”Ayo kita selamatkan bumi dari kerusakan. Siapa lagi yang peduli untuk menyelamatkan bumi kalau tidak kita mulai dari diri kita sendiri,” ajak Dinda.
Maman adi saputro
Sebagai bentuk simpati atas terjadinya kabut asap itu dituangkan dalam karya seni poster tentang penyelamatan lapisan ozon. Kegiatannya dilaksanakan di halaman sekolah, kemarin. Helmina Mauludiyah, guru bidang studi IPA, SDN Ngaglik 1, Kota Batu, mengatakan, pemanasan global yang terjadi selama ini akibat menipisnya lapisan ozon di permukaan atmosfer.
Karena itu semua pihak memiliki kewajiban untuk menyelamatkannya. ”Anakanak kami sudah paham tentang dampak pemanasan global itu. Penyebabnya banyak, karena pembakaran hutan dan lahan, efek rumah kaca, dan pemakaian zat kimia yang berlebihan,” terang Helmina.
Menurutnya, peringatan Hari Ozon Se-Dunia kemarin dimaksudkan untuk mengajak pada siswa dan semua pihak untuk peduli terhadap bumi dengan tidak melakukan pembakaran hutan agar tidak menimbulkan kabut asap dan menipisanya lapisan ozon. Untuk memperingati Hari Ozon Se-Dunia, siswa SDN Ngaglik 01 menggelar berbagai lomba bertemakan penyelamatan lingkungan.
Salah satunya lomba membuat poster tentang penyelamatan ozon dan kampanye tentang ozon. Kegiatan tersebut diikuti 200 siswa kelas 5 dan 6. Menurut Helmina, dalam berbagai kesempatan, diaselalumengingatkan siswanya supaya ikut menyelamatkan bumi. Karena menurut dia, badai pasir di kawasan Timur Tengah, kemarau panjang, termasuk perubahan suhu di permukaan bumi terjadi lantaran menipisnya lapisan ozon.
”Kegiatannya mulai kita gelar Senin (15/9). Hari ini (kemarin) kita tunjukan hasil karya anak-anak kepada teman-temannya dan dewan guru. Coretan di atas kertas ini sungguh bermanfaat bagi kita semua sebagai penginggat bahwa bumi butuh diselematkan,” tuturnya.
Salah satu karya siswa SDN Ngaglik 1 yang dituangkan di atas kertas bertuliskan Stop Pembakaran Hutan dan Selamatkan Ozon dengan Menanam Pohon serta Go Green Save Ozon. Arif, siswa kelas 6, menyatakan, pemanasan global yang terjadi saat ini akibat kerusakan lapisan ozon karena ulah manusia yang kurang peduli terhadap lingkungan.
”Kami mengajak semua orang untuk menanam pohon dan tidak membakar hutan supaya lapisan ozon terselamatkan sehingga bumi ini tetap terlindungi dari dampak pemanasan global,” katanya. Senada diucapkan Dinda. Menurutnya, kerusakan lapisan ozon bisa dilihat dari foto satelit.
Permukaan es dikutu putara dan selatan bumi juga mencair akibat pemanasan global. ”Ayo kita selamatkan bumi dari kerusakan. Siapa lagi yang peduli untuk menyelamatkan bumi kalau tidak kita mulai dari diri kita sendiri,” ajak Dinda.
Maman adi saputro
(ftr)