Literasi Media untuk Mereka Yang Muda

Rabu, 16 September 2015 - 10:42 WIB
Literasi Media untuk Mereka Yang Muda
Literasi Media untuk Mereka Yang Muda
A A A
”Fikom...,” teriak Dekan Fakultas Komunikasi (Fikom) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya, Hartopo Eko Putro. Tak lama kemudian terdengar jawaban serentak. ”Josss...,” lantang mahasiswa yang kemarin memadati auditorium Muhammad Saleh di lantai 5 Gedung F Unitomo, tempat berlangsungnya seminar Literasi Media ”Edukasi Tontotan TV Yang Terbaik”.

Seminar ini terselenggara atas kerja sama PT Media Nusantara Citra (MNC) dengan Fikom Unitomo. iNEWS TV sebagai salah satu stasiun televisi berita dan Harian Seputar Indonesia (SINDO) di bawah bendera MNC Group menjadi pemateri seminar yang juga dihadiri mahasiswa lintas kampus.

Salah satunya dari Universitas Trunojoyo, Bangkalan, Madura. Bahkan Ketua Prodi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Darussalam Gontor, Ferry Indra Sukma, ikut hadir. Ferry merupakan alumni Fikom Unitomo. Dari iNews TV ada Driantama Riwahyu, Corporate Secretary iNEWS TV; Nicolaus Uskono, Coordinator Corporate Secretary; dan Masdarul Khoiri, Kepala Redaksi Harian SINDO Biro Jawa Timur.

Driantama sebagai pemateri pertama mengawali paparannya seputar iNEWS TV, setelah menyampaikan profil perusahaan di bawah mendera MNC. ”Sebagai stasiun televisi berita baru, iNEWS TV bisa dengan cepat speed run di seluruh Indonesia. Ini karena keberadaan tiga stasiun televisi di bawah MNC yang sebelumnya ada. RCTI, Global TV, dan MNC TV. Di Surabaya, iNEWS TV bisa pakai tower RCTI,” kata Driantama mencontohkan.

Hary Tanoesoedibjo sebagai CEO MNC, kata Driantama, berkomitmen terus membesarkan jaringan media perusahaannya, termasuk membangun sarana prasarana pendukung lain. ”Sekarang masih tahap pembangunan MNC News Tower 18 lantai yang mengedepankan pola integrasi antara Jalan Kebon Sirih dengan Kebon Jeruk. Di sini juga ada MNC News Shelter terdiri tiga gedung.

Bisa siaran barengan di 25 studio menggunakan teknologi terkini, awal tahun depan operasional full ,” kata Tama, sapaannya. Pria asal Surabaya ini lantas masuk pada masuk materi Edukasi Tontotan TV yang Terbaik dengan mengejawantahkan arti media, yakni alat dengan beberapa fungsi. Sebagai penyebar informasi, pendidikan, kontrol dan perekat sosial, penghibur yang sehat, dan pemersatu bangsa.

”Contohnya Preman Pensiun (sinetron). Salah satu sesinya menggambarkan anak buah Kang Mus (Muslihat) menangkap copet. Oleh Kang Mus, anak buahnya disarankan menyerahkan copet itu ke polisi disertai barang bukti. Tidak ada main hakim sendiri. Contoh lain, penggusuran bangunan di Kampung Pulo.

Gubernur DKI memberikan alasan kepada warga bahwa penggusuran untuk menghindari banjir. Penggusuran tanpa disertai ganti rugi. Ini (sifat pemberitaan) fungsi kontrol,” katanya. Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini juga menggarisbawahi keberadaan media yang bisa baik atau buruk.

Semua tergantung audiens memaknai. Namun pasti sejak keberadaan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), media terutama televisi cenderung, tidak menampilkan 5 S (sara, saru/seks, sihir/supranatural, sedih, sadis). KPI cenderung mengawasi materi siaran televisi lantaran berpotensi untuk ditiru. ”Syahrini yang mengenakan kaftan maka ditiru. Ustaz Uje (alm) mengenakan baju gamis maka dengan cepat ditiru.

Manusia cenderung meniru, bertindak dari sesuatu yang dilihat. Ingin jadi seperti itu (yang dilihat) adalah bawaan manusia,” kata Tama kembali memaparkan contoh. Kepala Redaksi Harian SINDO Biro Jatim, Masdarul Khoiri, pada awal materinya menyebut antara SINDO Jatim dengan Unitomo hampir tidak ada jarak. Ini karena ada di antara alumni Unitomo, terutama Fikom yang bergabung sebagai awak redaksi SINDO.

”Bagi kami, mahasiswa aset penting karena produk kami erat kaitannya dengan mahasiswa. SINDO Biro Jatim sapa pembaca sejak 2006, sekarang memasuki usia 10 tahun. Selain Jatim, ada SINDO biro lain. Ada Jabar, Jateng, Yogyakarta, Manado, Makassar, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, dan Batam,” kata Darul biasa disapa. Karena keberadaan birobiro itu, SINDO banyak memiliki perwajahan (lay out).

Ini disesuaikan dengan kebutuhan pembaca lokal dan penguatan isi di masingmasing daerah. ”Banyak sekali rubrik Koran SINDO yang bisa dimanfaatkan, diisi teman-teman mahasiswa. Salah satunya kolom opini yang membuka peluang lebar bagi dosen, mahasiswa, akademisi, praktisi, penulis di luar SINDO untuk menulis opini. Dari Unitomo banyak yang berpartisipasi,” katanya.

Nicolaus Uskono selaku Coordinator Corporate Secretary iNEWS TV menambahkan, selama September dan Oktober 2015, pihaknya akan road to campus mengadakan seminar literasi media. Pada September ini di Jawa Timur, diawali di kampus Unitomo hari ini (kemarin) dan besok (hari ini) di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya dan disusul di Kampus Sekolah Tinggi Komunikasi Surabaya-Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS).

”iNEWS TV memiliki komitmen kuat memberikan pendidikan generasi muda di kampuskampus. Tidak semua program televisi baik, cocok ditonton,” kata Nico. Menilik besarnya respons antusiasme mahasiswa pada seminar literasi media, Dekan Fikom, Unitomo, Hartopo Eko Putro, ingin kuliah kerja nyata (KKN) tidak lagi mengharuskan mahasiswa turun ke lapangan atau ke daerah.

”Khusus Fikom mulai tahun depan KKN adalah magang di perusahaan media. Mahasiswa harus mampu menghasilkan produk broadcast yang dinilai dosen dan perusahaan media tempatnya magang. Daripada KKN yang tidak efektif,” kata Hartopo. Soal ini Rektor Unitomo Bachrul Amiq menegaskan, pelaksanaan KKN ada yang diganti magang.

”Ini untuk mencetak lulusan siap kerja. Selain magang, Unitomo juga memberlakukan uji kompetensi bagi mahasiswa yang hendak lulus. Ini supaya lulusan benar-benar ada jaminan lulusan siap masuk dunia kerja,” kata Amiq.

SOEPRAYITNO
Surabaya
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5787 seconds (0.1#10.140)
pixels