Pembangunan Taman Kota Caruban Dikebut
A
A
A
MADIUN - Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Madiun terus mengebut pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di lahan bekas Pasar Caruban. Dengan pencapaian pengerjaan sudah berjalan 30%, ditargetkan akhir 2015 ini RTH bisa rampung dan tepat waktu.
Kepala Dinas PU Bina Marga Arnowo Widjaya menyatakan, saat ini pembangunan RTH yang akan menjadi salah satu ikon di Pusat Pemerintahan Kabupaten Madiun telah menginjak tahap ke-2. RTH ini dibangun di lahan seluas 3.000 meter persegi (m2). Kontrak pengerjaan RTH tahun ini sampai pada Desember 2015 dengan gelontoran anggaran mencapai Rp2,3 miliar.
“Direncanakan pembangunan dilaksanakan sampai tahap ke-3. Pada tahap ke-2 ini, pengerjaan difokuskan pada pembangunan gazebo, air mancur, jogging track, dan penambahan tanaman dan tata lampu,” ujar Arnowo kemarin. Menurut dia, khusus tata lampu diperkirakan mencapai 67 titik. Kemudian, penataan lampu pada kolam air mancur akan dibuat sedemikian rupa sehingga air kolam akan tampak berwarna-warni. “Semuanya akan dikebut pada pengerjaan tahap ke-2 ini.
Selanjutnya, pada pengerjakan tahap ke-3 dilaksanakan pembangunan gapura ikon dan tambahan gazebo,” ungkap dia. Wakil DPRD Kabupaten Madiun Johanes Ristu Nugroho mengatakan cukup puas dengan pembangunan RTH yang baru berjalan 30%. Saat meninjau ke lokasi, pihaknya merasa tidak ada kendala dan temuan berarti. “Kami hanya menyarankan soal keindahan, khususnya penanaman pohon yang cukup besar, agar segera dilakukan.
Jadi, nilai estetikanya lebih terlihat,” ujar Ristu. Disinggung soal pentingnya keberadaan RTH ini, politikus Fraksi PDIP ini pun menegaskan bahwa RTH sangat penting karena menjadi konsekuensi tata kota yang telah dibuat. Selain itu, RTH berfungsi sebagai tempat wisata dan jantung kota.
Dili eyato
Kepala Dinas PU Bina Marga Arnowo Widjaya menyatakan, saat ini pembangunan RTH yang akan menjadi salah satu ikon di Pusat Pemerintahan Kabupaten Madiun telah menginjak tahap ke-2. RTH ini dibangun di lahan seluas 3.000 meter persegi (m2). Kontrak pengerjaan RTH tahun ini sampai pada Desember 2015 dengan gelontoran anggaran mencapai Rp2,3 miliar.
“Direncanakan pembangunan dilaksanakan sampai tahap ke-3. Pada tahap ke-2 ini, pengerjaan difokuskan pada pembangunan gazebo, air mancur, jogging track, dan penambahan tanaman dan tata lampu,” ujar Arnowo kemarin. Menurut dia, khusus tata lampu diperkirakan mencapai 67 titik. Kemudian, penataan lampu pada kolam air mancur akan dibuat sedemikian rupa sehingga air kolam akan tampak berwarna-warni. “Semuanya akan dikebut pada pengerjaan tahap ke-2 ini.
Selanjutnya, pada pengerjakan tahap ke-3 dilaksanakan pembangunan gapura ikon dan tambahan gazebo,” ungkap dia. Wakil DPRD Kabupaten Madiun Johanes Ristu Nugroho mengatakan cukup puas dengan pembangunan RTH yang baru berjalan 30%. Saat meninjau ke lokasi, pihaknya merasa tidak ada kendala dan temuan berarti. “Kami hanya menyarankan soal keindahan, khususnya penanaman pohon yang cukup besar, agar segera dilakukan.
Jadi, nilai estetikanya lebih terlihat,” ujar Ristu. Disinggung soal pentingnya keberadaan RTH ini, politikus Fraksi PDIP ini pun menegaskan bahwa RTH sangat penting karena menjadi konsekuensi tata kota yang telah dibuat. Selain itu, RTH berfungsi sebagai tempat wisata dan jantung kota.
Dili eyato
(ftr)