Pupuk Diduga Palsu Beredar di Ponorogo

Senin, 14 September 2015 - 11:09 WIB
Pupuk Diduga Palsu Beredar di Ponorogo
Pupuk Diduga Palsu Beredar di Ponorogo
A A A
PONOROGO - Sejumlah anggota Koramil 0802-03 Babadan, Ponorogo, kemarin mendatangi rumah para petani dan sebuah kios pupuk setelah mendapat laporan beredarnya pupuk ZA keluaran Petrokimia Gresik yang diduga palsu. Laporan warga ini masuk ke Koramil kemarin pagi.

Bermula saat Bintara Pembina Desa (Babinsa) Desa Lembah setempat didatangi sejumlah petani yang curiga pupuk jenis ZA yang mereka dapatkan dari sebuah kios di desa tersebut. Kecurigaan ini didasarkan pada warna pupuk yang putih kusam, berbeda dengan warga pupuk ZA pada umumnya.

”Tadi pagi (kemarin) saat kelompok tani kami (Kelompok Tani Maju) menyebar pupuk ZA ke sawah, ada petani yang merasa janggal dengan warna pupuk yang ada. Kok putih, padahal selama ini warganya kuning kemerahan. Setelah separuh zak (karung) kami sebar, pemupukan dihentikan dan lapor ke Pak Koramil,” ujar Suwito, salah satu petani.

Menyikapi temuan ini, Danramil setempat beserta anggota langsung mendatangi kios pupuk tempat pembelian pupuk ZA yang diduga palsu tersebut. Sejumlah anggota memeriksa pemiliki kios sedangkan anggota lain memeriksa tumpukan pupukyangada.

Jugadilakukan pemeriksaan di sekitar kios. Untuk meyakinkan keaslian pupuk, Sundari, pemilik kios, mendatangkan distributor pupuk yang mengirim ZA ke kiosnya. Bersama anggota Koramil, pupuk yang diserahkan warga kemudian dicek oleh distributor tersebut. ”Kalau dari warnanya memang berbeda dengan ZA yang ada.

Tapi kalau berasal dari kios ini saya jamin asli karena ambilnya dari tempat kami. Perbedaan warna karena pewarnaan di pabrik yang mungkin agak kurang kentara. Tapi ini asli kok,” ujar Istiyana, distributor pupuk Petro di Kecamatan Babadan. Menurut Istiyana, kejadian adanya warna ZA yang putih kusam bukan yang pertama kali.

Beberapa waktu lalu, ia juga mendapat laporan yang sama. Bahkan waktu itu jumlahnya mencapai beberapa ton. Karena khawatir terjadi sesuatu, pupuk tersebut ditarik dan ditukarkan dengan yang warnanya kuning kemerahan.

”Dari uji lab di Petro atas sampel yang dulu itu, kandungannya memang ZA asli. Warna yang putih terjadi karena mesin pupuk harus membuat dua jenis pupuk ZA, yang bersubsidi dan non-subsidi. Yang subsidi berwarna yang non-subsidi putih bersih. Kadang, kata petugas dari Petro, saat mesin akan diubah untuk memproduksi ZA non-subsidi, warna sudah dikurangi sehingga memang kurang berwarna,” paparnya.

Istiyana mempersilakan petani yang ragu untuk tidak memakai ZA warna putih kusam bila memang mendapatkannya. Pihaknya bersedia menukar dan menarik ZA yang meragukan itu. Pupuk itu akan ditukar dengan ZA yang berwarna kuning kemerahan. Danramil 0802-03 Kapten Fayakun Wasesa menyatakan penjelasan dari pihak kios maupun distributor memang meyakinkan.

Namun ia tidak ingin percaya begitu saja. Kemarin, anggotanya telah mengambil sampel dan akan melakukan uji laboratorium untuk pupuk yangdilaporkanwargatersebut. ”Akan diuji (laboratorium) agar semua yakin dan warga tidak resah. Setelah itu seharusnya pihak distributor atau pabrik bisa menyosialisasikan adanya kejadian seperti ini,” tuturnya.

Dili Eyato
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3605 seconds (0.1#10.140)