Ciptakan Tas Antijambret, Meraung saat Dirampas
A
A
A
SURABAYA - Robot menjadi perangkat menarik bagi Firman Fathoni, siswa kelas VI SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya. Karena ketertarikannya itu, bungsu dari tiga saudara ini sering mengotakatik robot.
Kebiasaan dan ketelatenannya berbuah gembira. Dari event-event yang kerap diikuti, tidak jarang mendatangkan gelar juara. Seperti karyanya berjudul Secure Bag yang berhasil menyabet juara satu kategori Application SD-SMP dalam ajang Indonesia Information and Communication Technology Award(INAICTA) yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Republik Indonesia pada 9 September 2015.
Putra pasangan Seno Yunarwanto dan Frida Nirmala ini sebelumnya juga berhasil menyabet juara pertama lomba robot dalam event International Islamic School Robot Olympiad (IISRO) di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta. Firman Fathoni kemarin baru saja tiba dari Jakarta mengambil trofi dan piagam bertanda tangan Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara.
”Biasa saja sih,” katanya ketika ditanya perasaannya menang dalam event kelas nasional”Masih capek . Saya buat ini sudah dua bulan lalu, idenya sih waktu liat kakak saya tasnya dijambret,” akunya. Walaupun mengaku masih capek , siswa kelahiran 6 September 2004 itu tetap antusias menjelaskan teknologi Secure Bag atau keamanan tas, yang ternyata sistem kerjanya tidak berbeda jauh dengan kunci dan remote mobil.
Misalnya ketika ada orang yang menyenggol atau mencuri mobil, akan ada bunyi sirene mobil. Bedanya, tas berpengaman dengan alarm mobil adalah keberadaan sensor yang dikendalikan telepon seluler berbasis android. Apabila tas bergeser dari tempat semula atau digeser orang tidak dikenal, secara otomatis android yang dipegang pemilik tas langsung memberikan sinyal berubah getaran mirip nada panggilan.
Bila si pencuri nekat membawa tas dengan berlari kencang, tas akan mengeluarkan sinyal berubah suara sirene yang begitu kencang. Tidak hanya itu, sistem dalam android juga akan menunjukkan rute pencuri atau pembawa tas tersebut. Ini bisa membuat pemilik mengecek keberadaan tas tersebut. Ada dua variabel atau benda yang dipakai untuk sistem keamanan tas itu, yaitu kontrol yang diletakkan di tas dan telepon seluler android.
Hal yang pertama dilakukan Firman adalah membuat kontrol atau Secure Bag- nya dengan memadukan alat-alat seperti buzzer, arduin, baterai, sistem bluetooth, dan casing acrilik. ”Total uang untuk membeli Secure Bagnya ini sekitar Rp190.000,” akunya. Setelah itu, Firman langsung menggabungkan dengan aplikasi IMTapp Inventer dalam sistem android. ”Menyambungkannya pakai bluetooth .
Semakin cepat tas dibawa lari, makin kencang sirene yang keluar dari tas,” ucapnya. Soal karya Firman, Koordinator Tim Robotik SD Muhammadyah 4 Pucang Surabaya Endik Setiawan mengaku bangga dengan kemenangan Firman. Apalagi, yang ikut dalam perlombaan ini mencapai 1.400 siswa se-Indonesia.
Dari jumlah tersebut diambil delapan dan Firman menjadi juara pertamanya. ”Prosesnya, kami kirim proposal ke Kominfo dan dijuri pada 16 Agustus lalu. Inovasi ini akan disempurnakan supaya saat disentuh saja, terlebih dibawa lari, alarm akan semakin kencang suaranya. Rencananya Firman akan dikirim ke Colombo, Sri Lanka, pada November mendatang,” pungkas Endik.
Soeprayitno
Kebiasaan dan ketelatenannya berbuah gembira. Dari event-event yang kerap diikuti, tidak jarang mendatangkan gelar juara. Seperti karyanya berjudul Secure Bag yang berhasil menyabet juara satu kategori Application SD-SMP dalam ajang Indonesia Information and Communication Technology Award(INAICTA) yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Republik Indonesia pada 9 September 2015.
Putra pasangan Seno Yunarwanto dan Frida Nirmala ini sebelumnya juga berhasil menyabet juara pertama lomba robot dalam event International Islamic School Robot Olympiad (IISRO) di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta. Firman Fathoni kemarin baru saja tiba dari Jakarta mengambil trofi dan piagam bertanda tangan Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara.
”Biasa saja sih,” katanya ketika ditanya perasaannya menang dalam event kelas nasional”Masih capek . Saya buat ini sudah dua bulan lalu, idenya sih waktu liat kakak saya tasnya dijambret,” akunya. Walaupun mengaku masih capek , siswa kelahiran 6 September 2004 itu tetap antusias menjelaskan teknologi Secure Bag atau keamanan tas, yang ternyata sistem kerjanya tidak berbeda jauh dengan kunci dan remote mobil.
Misalnya ketika ada orang yang menyenggol atau mencuri mobil, akan ada bunyi sirene mobil. Bedanya, tas berpengaman dengan alarm mobil adalah keberadaan sensor yang dikendalikan telepon seluler berbasis android. Apabila tas bergeser dari tempat semula atau digeser orang tidak dikenal, secara otomatis android yang dipegang pemilik tas langsung memberikan sinyal berubah getaran mirip nada panggilan.
Bila si pencuri nekat membawa tas dengan berlari kencang, tas akan mengeluarkan sinyal berubah suara sirene yang begitu kencang. Tidak hanya itu, sistem dalam android juga akan menunjukkan rute pencuri atau pembawa tas tersebut. Ini bisa membuat pemilik mengecek keberadaan tas tersebut. Ada dua variabel atau benda yang dipakai untuk sistem keamanan tas itu, yaitu kontrol yang diletakkan di tas dan telepon seluler android.
Hal yang pertama dilakukan Firman adalah membuat kontrol atau Secure Bag- nya dengan memadukan alat-alat seperti buzzer, arduin, baterai, sistem bluetooth, dan casing acrilik. ”Total uang untuk membeli Secure Bagnya ini sekitar Rp190.000,” akunya. Setelah itu, Firman langsung menggabungkan dengan aplikasi IMTapp Inventer dalam sistem android. ”Menyambungkannya pakai bluetooth .
Semakin cepat tas dibawa lari, makin kencang sirene yang keluar dari tas,” ucapnya. Soal karya Firman, Koordinator Tim Robotik SD Muhammadyah 4 Pucang Surabaya Endik Setiawan mengaku bangga dengan kemenangan Firman. Apalagi, yang ikut dalam perlombaan ini mencapai 1.400 siswa se-Indonesia.
Dari jumlah tersebut diambil delapan dan Firman menjadi juara pertamanya. ”Prosesnya, kami kirim proposal ke Kominfo dan dijuri pada 16 Agustus lalu. Inovasi ini akan disempurnakan supaya saat disentuh saja, terlebih dibawa lari, alarm akan semakin kencang suaranya. Rencananya Firman akan dikirim ke Colombo, Sri Lanka, pada November mendatang,” pungkas Endik.
Soeprayitno
(ftr)