Napi Teroris Sembunyikan Perempuan di Sel

Sabtu, 12 September 2015 - 10:40 WIB
Napi Teroris Sembunyikan Perempuan di Sel
Napi Teroris Sembunyikan Perempuan di Sel
A A A
SIDOARJO - Empat narapidana (napi) kasus terorisme di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Surabaya, Porong, bikin gaduh. Mereka diduga mengajarkan paham radikal kepada narapidana lain.

Akibatnya, keempat napi ini harus dipindah ke berbagai lapas di Jawa Timur. Keempat napi itu adalah Abdullah Ummanity, Dedy Rofaisal, Muhammad Syarif Tarabubun, dan Endang Syarifuddin. Abdullah dipindahkan ke Lapas Madiun, Endang Syarifuddin ke Lapas Jember, Dedy ke Lapas Kediri, dan Muhammad Syarif ke Lapas ke Pamekasan. Proses pemindahan keempat napi ini berlangsung ketat.

Dua peleton polisi dari Brimob Polda Jatim dan Polres Sidoarjo dilengkapi dengan barakuda diterjunkan mengawal mereka. Sesaat sebelum proses pemindahan, aparat sempat menggeledah ruangan para terpidana teroris ini. Hal yang mengejutkan, petugas mendapati seorang perempuan di dalam sel salah satu terpidana Abdullah Ummanity.

Perempuan bercadar ini bersembunyi di toilet sel. Selain mendapati perempuan, petugas juga menemukan bendera Islamic State Iraq and Syria (ISIS), buku-buku jihad, dan rangkaian elektronik mirip rangkaian bom. “Kami belum mencatat semua temuan di sel napi teroris. Tapi untuk sementara informasi yang ada menyebutkan ada bendera ISIS, buku-buku pelajaran jihad, dan komponen atau perangkat elektronik,” kata Kepala LP Kelas I Surabaya di Porong, Heri Prasetyo, kemarin.

Dia mengungkapkan, keempat napi ini diketahui menyebarkan paham radikal kepada warga binaan lain di Lapas Porong. Sasarannya adalah warga binaan dengan pemahaman agama dangkal. Keempat napi teroris ini sebelumnya ditahan di Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

“Kami khawatirkan jika kondisi ini dibiarkan maka proses pembinaan kepada warga lain bakal terganggu. Bahkan tidak menutup kemungkinan muncul simpatisan-simpatisan baru atas ajaran keagamaan radikal,” katanya. Heri mengatakan proses pembinaan napi teroris terus dilakukan. Salah satunya adalah adanya diskusi dengan para tokoh agama berpaham moderat.

Selain itu, juga melibatkan para napi terorisme dalam kegiatan-kegiatan bernapaskan cinta tanah air. Dia mencontohkan proses pembinaan atau deradikalisasi yang dilakukan Lapas Porong terhadap terpidana Umar Patek berhasil membawa bekas anggota Jamaah Islamiyah itu kembali ke NKRI. Diharapkan napi terorisme lain bisa kembali ke jalan yang benar.

“Dengan dipisah dan disebar ke beberapa lapas, kami berharap keempat warga binaan bisa sadar dan kembali ke pangkuan NKRI,” katanya. Terkait dengan ada perempuan di dalam sel, Heri mengaku kecolongan. Saat ini pihaknya masih menyelidiki bagaimana perempuan ini bisa masuk sel.

Termasuk waktu dan cara menyelundupkan diri. “Kami akui bahwa kami kecolongan karena ada seorang wanita mengaku istri napi bisa masuk ke kompleks lapas. Untuk sementara dia masuk dari mana dan kapan masih kami selidiki,” katanya. Selain itu, tidak menutup kemungkinan proses masuknya perempuan ini melibatkan sipir lapas.

Jika ini terbukti, Heri akan mengambil sikap tegas dengan memberikan sanksi kepada petugas lapas yang terlibat menyelundupkan perempuan ke ruang sel. “Kalau melihat jadwal kunjungan napi, perempuan ini lebih dari satu hari berada dalam sel. Kemarin (Kamis 10/9) tidak ada jadwal besuk.

Jadwal besuk narapidana teroris hanya hari Senin, Rabu, dan Jumat,” katanya. Heri mengaku peluang kecolongan di Lapas Sidoarjo besar mengingat ketidakseimbangan antara jumlah sipir dan warga binaan. Dia menyebutkan jika 1.200 warga binaan Lapas Sidoarjo hanya diawasi 15 sipir dan dua pegawai administrasi. “Jumlah ini kurang, idealnya minimal ada 30 sipir untuk mengawasi warga binaan,” katanya.

Kapolres Sidoarjo AKBP Anggoro Sukartono mengatakan, proses penyelidikan perempuan yang ditemukan di sel terpidana teroris masih berlangsung. Dari peme-riksaan awal perempuan ini mengaku sebagai istri dari Abdullah Ummanity. Hanya masih belum diperoleh informasi sejak kapan dan bagaimana cara perempuan ini bisa masuk ke ruang sel. “Kami masih mengali informasi,” katanya.

Abdul rouf
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5158 seconds (0.1#10.140)