Membentuk Karakter Lewat Cinta Satwa

Sabtu, 12 September 2015 - 10:37 WIB
Membentuk Karakter Lewat Cinta Satwa
Membentuk Karakter Lewat Cinta Satwa
A A A
YOGYAKARTA - Puluhan siswa sekolah menengah pertama (SMP) berkumpul di Aula Pasar Ikan Higienis (PIH) Yogyakarta di Giwangan. Beberapa di antaranya berkerumun dalam satu kelompok, sementara yang lain sibuk berbincang sembari bersenda gurau mengelilingi akuarium.

Ya, mereka sibuk mengamati dan memperbincangkan ikan hias yang ada di dalam akuarium. Maklum, ikan hias yang dilihat bukanlah yang banyak dikembangkan di Yogyakarta. Akan tetapi ikan hias jenis baru yang populer di Jawa Timur yakni ikan manfish. Di sudut lain, siswa asyik mengamati perilaku empat ekor burung parkit. Para siswa ini terlihat cukup senang berintraksi dengan satwa-satwa yang ada di aula tersebut.

Belakangan diketahui mereka tengah mengikuti program “Jogja Cinta Satwa”. Program ini adalah program lanjutan tahun sebelumnya yang digulirkan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta. Tak semata mengenalkan satwa, program sekaligus menumbuhkan dan menguatkan kembali rasa empati siswa. Tahun ini, program menyasar 16 sekolah terdiri dari masing-masing delapan SD dan SMP.

Setiap sekolah yang ambil bagian dalam program ini mengirimkan sembilan siswa ditambah satu pendamping. Siswa sengaja dipilih yang mencintai satwa dan memiliki peliharaan di rumah. Mereka ini dibekali beragam pengetahuan dan keterampilan mengenai satwa. Setelah itu diminta memelihara satwa tersebut di sekolahnya masing-masing agar bisa berkembang biak.

Tapi tak cuma soal memelihara satwa, program ini lebih jauh bertujuan membentuk karakter para siswa. “Karakter cinta satwa para siswa dibentuk sehingga mereka memiliki empati terhadap satwa. Jika empati terhadap satwa saja sudah tinggi, tentu empati terhadap temannya akan lebih tinggi lagi,” ucap Hapidza, pendamping dari SMPN 11 Yogyakarta.

Dalam program ini, para siswa benar-benar mendapat pengetahuan memadai tentang satwa. Pembekalan dilakukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta. Sejumlah praktisi juga ikut ambil bagian. Seperti pembudidaya burung parkit, pembudidaya ikan manfish, serta praktisi aquaponic yaitu membudidayakan tanaman dan ikan sekaligus.

Pendamping Kader Cinta Satwa dari SMPN 16 Yogyakarta Lilik Parwana mengklaim, siswa di sekolahnya sangat tertarik dan antusias menjadi kader cinta satwa. Di sekolah, mereka sudah memelihara ikan nila yang sebentar lagi bisa dipanen. “Siswa membantu merawat ikan yang ada di kolam. Tapi sebenarnya tidak hanya ikan, kami juga memelihara beberapa jenis burung di sekolah,” katanya.

Merawat hewan-hewan di sekolah tidak terkendala apa pun. Dengan catatan, lanjut dia, terjaga makanan, minuman, dan kebersihan kandangnya. Lilik menyebutkan, cukup banyak sisi positif yang bisa didapat dari kegiatan memelihara hewan ini.

Salah satunya mendukung pembelajaran biologi. “Anakanak bisa melihat langsung objeknya dan tidak hanya mendengar dari penjelasan guru. Mereka juga bisa menularkan pengetahuannya kepada adik-adik kelasnya nanti,” katanya.

SODIK
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9749 seconds (0.1#10.140)