Kreasikan Ubi Ketela Jadi Modern
A
A
A
PALEMBANG - Ubi, talas, rengginang, jamur dan sejenisnya, ternyata bisa diolah menjadi bahan makanan modern yang bisa menyajikan makanan lezat di meja makan.
Pengolahan makanan itu di - sajikan dalam lomba ragam kreasi pangan dalam rangka pe - ri ngatan puncak hari pangan sedunia ke-35 tingkat Provinsi Sumsel di halaman kantor G u - ber nur Sumsel, kemarin. Dimana grup kreasi pangan yang berasal dari Kota Lu buk - linggau tersebut berhasil men - ja di pemenang lomba pangan tersebut.
Dewan juri menilai grup itu, mampu konsisten menyajikan makanan pembuka, inti hingga penutup yang berasal dari bahan pangan lokal, termasuk kudapan siomay. Pengkreasi makanan asal tim Lubuklinggau Yessi Kalair mengatakan, dalam sajian ma - kanan kali ini, timnya bersama dengan grup lainnya berusaha menyajikan makanan modern, nam un tetap berasal dari ba han pakan tradisional, seperti ubi, ketela dan jamur.“Banyak ragamnnya, sehingga memang bisa dikreasikan,” ujarnya.
Sebenarnya, kata dia, meng - kreasikan makanan bisa dilakukan masyarakat asalkan men d - apatkan pengetahuan dan pe - latihan. Seperti menu siomay, sing - kong dan rengginang yang ber - asal dari ubi ini, memiliki ra sa yang hampir sama dengan siomay modern. Keunikannya, kata dia, me - nu ini bisa menjadi pengganti ma kanan utama, atau mereka yang ingin meng an ek ar a gam - kan makanan yang dikonsumsi.
“Ini rasa siomaynya sa ngat enak. Ubi bisa meng gan ti kan kentang dan dicampur de ngan bahanmakananlainnya, se hing - ga tentu lebih enak,” kata Yessi. Alumnus teknik pertam - bang an Unsri ini menam bah - kan, selain siomay, juga te r da pat makanan lain yang menjadi kre - asi makanan tra disional, se perti pentol rebung ayam, opak ayam kecap hingga tiwul pan dan. “Nama makanan tersebut se - benarnya sudah sangat po puler, hanya saja kreasi menunya yang makin berkembang dan lebih enak dimakan,” ucap nya.
Pemilik salah satu kuliner di Lubuklinggau itu menuturkan, sebagai pemenang tentu akan mewakili Sumsel dalam lomba yang sama di tingkat nasional. Nantinya, dia bersama dengan grupnya akan le bih me - nam p ilkan menu yang lebih kreatif. “Nanti kami akan khusus lebih ke menu ubi, agar nampak menonjolkan potensi tanaman asli Sumsel,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Alex Noerdin yang membuka kegiatan itu me nga - ta kan, peringatan hari pangan ini lebih mengarah agar ma sya - rakat Sumsel dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka.
Jangan sampai panganpangan lokal, kata Alex, tidak dikembangkan, padahal dari pangan lokal juga bisa meng - hasilkan kegiatan ekonomi bagi masyarakatnya. “Hari pangan ini, agar ba - gaimana masyarakat bisa mak - an, tapi tidak cukup makan, tapi ju ga lebih sehat dan bergizi,” katanya usai acara.
Tasmalinda
Pengolahan makanan itu di - sajikan dalam lomba ragam kreasi pangan dalam rangka pe - ri ngatan puncak hari pangan sedunia ke-35 tingkat Provinsi Sumsel di halaman kantor G u - ber nur Sumsel, kemarin. Dimana grup kreasi pangan yang berasal dari Kota Lu buk - linggau tersebut berhasil men - ja di pemenang lomba pangan tersebut.
Dewan juri menilai grup itu, mampu konsisten menyajikan makanan pembuka, inti hingga penutup yang berasal dari bahan pangan lokal, termasuk kudapan siomay. Pengkreasi makanan asal tim Lubuklinggau Yessi Kalair mengatakan, dalam sajian ma - kanan kali ini, timnya bersama dengan grup lainnya berusaha menyajikan makanan modern, nam un tetap berasal dari ba han pakan tradisional, seperti ubi, ketela dan jamur.“Banyak ragamnnya, sehingga memang bisa dikreasikan,” ujarnya.
Sebenarnya, kata dia, meng - kreasikan makanan bisa dilakukan masyarakat asalkan men d - apatkan pengetahuan dan pe - latihan. Seperti menu siomay, sing - kong dan rengginang yang ber - asal dari ubi ini, memiliki ra sa yang hampir sama dengan siomay modern. Keunikannya, kata dia, me - nu ini bisa menjadi pengganti ma kanan utama, atau mereka yang ingin meng an ek ar a gam - kan makanan yang dikonsumsi.
“Ini rasa siomaynya sa ngat enak. Ubi bisa meng gan ti kan kentang dan dicampur de ngan bahanmakananlainnya, se hing - ga tentu lebih enak,” kata Yessi. Alumnus teknik pertam - bang an Unsri ini menam bah - kan, selain siomay, juga te r da pat makanan lain yang menjadi kre - asi makanan tra disional, se perti pentol rebung ayam, opak ayam kecap hingga tiwul pan dan. “Nama makanan tersebut se - benarnya sudah sangat po puler, hanya saja kreasi menunya yang makin berkembang dan lebih enak dimakan,” ucap nya.
Pemilik salah satu kuliner di Lubuklinggau itu menuturkan, sebagai pemenang tentu akan mewakili Sumsel dalam lomba yang sama di tingkat nasional. Nantinya, dia bersama dengan grupnya akan le bih me - nam p ilkan menu yang lebih kreatif. “Nanti kami akan khusus lebih ke menu ubi, agar nampak menonjolkan potensi tanaman asli Sumsel,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Alex Noerdin yang membuka kegiatan itu me nga - ta kan, peringatan hari pangan ini lebih mengarah agar ma sya - rakat Sumsel dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka.
Jangan sampai panganpangan lokal, kata Alex, tidak dikembangkan, padahal dari pangan lokal juga bisa meng - hasilkan kegiatan ekonomi bagi masyarakatnya. “Hari pangan ini, agar ba - gaimana masyarakat bisa mak - an, tapi tidak cukup makan, tapi ju ga lebih sehat dan bergizi,” katanya usai acara.
Tasmalinda
(ftr)