Indonesia Tak Pantas Miskin
A
A
A
MALANG - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menegaskan Indonesia tak pantas menjadi negara miskin. Sebab Indonesia punya aneka ragam sumber daya alam (SDA), termasuk yang tersimpan di dalam perut bumi.
Karena itu, fakta bahwa pendapatan per kapita masyarakat Indonesia termasuk rendah di Asia Tenggara menjadi pertanyaan. “Kalau negara kita ini tertinggal, apalagi miskin, sungguh tidak pantas. Kekayaan alam yang kita miliki cukup melimpah, namun kenapa pendapatan per kapita kita jauh di bawah Singapura,” kata Zulkifli Hasan saat memberikan orasi Wawasan Kebangsaan bagi mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Gedung Dome UMM, kemarin.
Zulkifli mengungkapkan, pendapatan per kapita Indonesia hanya USD3,500 per tahun, sedangkan Singapura mencapai USD55 ribu per tahun. Ini adalah ironi besar karena faktanya Singapura tidak memiliki kekayaan SDA seperti Indonesia. Singapura tak punya batu bara, emas, atau nikel. “Kunci dari kesejahteraan, kemajuan, dan makmurnya Singapura adalah sumber daya manusia (SDM). Mereka menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. SDM yang berkualitas ini yang nanti bisa membuat kejayaan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Ia mengemukakan, mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa sehingga perlu ada pembentukan karakter yang kokoh selama masa perkuliahan. Pada saat mahasiswa lulus, mereka siap terjun di lingkungan masyarakat, termasuk bersaing di era global seperti sekarang ini.
Sementara Rektor UMM Muhajir Effendi mengatakan, pengenalan studi mahasiswa baru (pesmaba) bukan suatu bentuk ploncoan dengan tugastugas yang tidak mendidik, apalagi sampai ada kegiatan yang membutuhkan biaya besar. “Tujuan pesmaba ini adalah memperkenalkan kampus dan fakultas yang dipilihnya, bukan melakukan hal-hal sekadar senangsenang,” ucapnya.
Muhajir berpesan agar maba mengikuti pesmaba dengan baik. Sebab seluruh kegiatan yang diarahkan panitia berfungsi untuk membentuk karakter maba. “Akan ada reward and punishment, tapi hukuman yang mendidik. Peserta yang baik akan diberi penghargaan,” kata Muhajir.
Maman adi saputro/ant
Karena itu, fakta bahwa pendapatan per kapita masyarakat Indonesia termasuk rendah di Asia Tenggara menjadi pertanyaan. “Kalau negara kita ini tertinggal, apalagi miskin, sungguh tidak pantas. Kekayaan alam yang kita miliki cukup melimpah, namun kenapa pendapatan per kapita kita jauh di bawah Singapura,” kata Zulkifli Hasan saat memberikan orasi Wawasan Kebangsaan bagi mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Gedung Dome UMM, kemarin.
Zulkifli mengungkapkan, pendapatan per kapita Indonesia hanya USD3,500 per tahun, sedangkan Singapura mencapai USD55 ribu per tahun. Ini adalah ironi besar karena faktanya Singapura tidak memiliki kekayaan SDA seperti Indonesia. Singapura tak punya batu bara, emas, atau nikel. “Kunci dari kesejahteraan, kemajuan, dan makmurnya Singapura adalah sumber daya manusia (SDM). Mereka menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. SDM yang berkualitas ini yang nanti bisa membuat kejayaan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Ia mengemukakan, mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa sehingga perlu ada pembentukan karakter yang kokoh selama masa perkuliahan. Pada saat mahasiswa lulus, mereka siap terjun di lingkungan masyarakat, termasuk bersaing di era global seperti sekarang ini.
Sementara Rektor UMM Muhajir Effendi mengatakan, pengenalan studi mahasiswa baru (pesmaba) bukan suatu bentuk ploncoan dengan tugastugas yang tidak mendidik, apalagi sampai ada kegiatan yang membutuhkan biaya besar. “Tujuan pesmaba ini adalah memperkenalkan kampus dan fakultas yang dipilihnya, bukan melakukan hal-hal sekadar senangsenang,” ucapnya.
Muhajir berpesan agar maba mengikuti pesmaba dengan baik. Sebab seluruh kegiatan yang diarahkan panitia berfungsi untuk membentuk karakter maba. “Akan ada reward and punishment, tapi hukuman yang mendidik. Peserta yang baik akan diberi penghargaan,” kata Muhajir.
Maman adi saputro/ant
(ftr)