Sulap Pengantin Secantik Putri
A
A
A
SURABAYA - Pernikahan adalah upacara penting, wajar jika calon pengantin akan detail mempersiapkan hari istimewa tersebut.
Salah satu persiapannya, yakni memilih busana adat atau tradisi apa yang akan ditampilkan. Ingin tampil dengan gaya pengantin Madura misalnya, yang menonjolkan nuansa kasual tapi tidak mengurangi keanggunan bisa dipilih. Apalagi jika dipadukan dengan kreasi make up artis dengan teknik shading. Hasilnya sang pengantin dijamin bagaikan raja dan ratu sehari.
Teknik shading adalah cara yang dimiliki make up artis agar mampu mengamuflasekan kekurangan dan menonjolkan kelebihan pada wajah. Misalnya, pipi yang tembem bisa dibuat lebih tirus dengan menggunakan permainan warna. Setidaknya, permainan teknik shading itu diusung oleh make up artis Surabaya, Ayiek Perdana, saat memamerkan beberapa tren pernikahan tradisional.
Ayiek mencontohkan membuat pengantin supaya tampak cantik, perlu analisis mengenai kekurangan yang tampak pada wajah baru kemudian dipoles dengan teknikshading . “Biasanya, kalau saya melihat wajah orang ini memiliki kekurangan di bagian mana, mungkin hidungnya pesek atau pipinya tembem. Nah baru dipoles dengan teknik shading supaya lebih terlihat cantik tapi inner beuaty dari orang tersebut tetap kelihatan,” kata Ayiek dijumpai di Garden Palace beberapa waktu lalu.
Ayiek tidak hanya menampilkan keanggunan pengantin dari sisi make up tetapi juga busana dan mahkota yang biasa dikenakan oleh pengantin perempuan. Mahkota ini sekaligus menjadi ciri khas dari adat pernikahan yang digunakan oleh pasangan pengantin. Untuk adat Madura Legeh dicontohkan Ayiek, memiliki aksesori mahkota yang bentuknya sedikit menjulang ke atas.
Mahkota ini juga dilengkapi dengan beberapa bunga segar yang dirangkai menjadi satu. Bunga melati sengaja dibuat memanjang dan dipasang pada bagiansisikiri dankanan. Selain itu, ada juga bunga cempaka sebagai pelengkap aksesori yang diletakkan pada hiasan kepala.
Perbedaan pengantin Madura dan pengantin lain juga terlihat dari paes atau warna hitam yang umumnya dilukis pada bagian kening. Paes Madura dibuat agak pendek dan tiap orang memiliki hitungan sendiri-sendiri. “Paes ini memang sekaligus menjadi ciri khas gaya make up pengantin sebab paes Madura berbeda dengan paes solo atau adat lain,” kata Ayiek.
Ditambahkannya, untuk adat Madura, Sunda, dan Bali, penggunaan make up dan tekniknya tidak jauh berbeda. Tantangannya terletak pada paes dan cara menutupi kekurangan pada pengantin supaya tampil makin prima. Lebih penting lagi, ujarnya, untuk busana Ayiek lebih banyak bermain pada gaya modifikasi yang lebih modern.
Mamik wijayanti
Salah satu persiapannya, yakni memilih busana adat atau tradisi apa yang akan ditampilkan. Ingin tampil dengan gaya pengantin Madura misalnya, yang menonjolkan nuansa kasual tapi tidak mengurangi keanggunan bisa dipilih. Apalagi jika dipadukan dengan kreasi make up artis dengan teknik shading. Hasilnya sang pengantin dijamin bagaikan raja dan ratu sehari.
Teknik shading adalah cara yang dimiliki make up artis agar mampu mengamuflasekan kekurangan dan menonjolkan kelebihan pada wajah. Misalnya, pipi yang tembem bisa dibuat lebih tirus dengan menggunakan permainan warna. Setidaknya, permainan teknik shading itu diusung oleh make up artis Surabaya, Ayiek Perdana, saat memamerkan beberapa tren pernikahan tradisional.
Ayiek mencontohkan membuat pengantin supaya tampak cantik, perlu analisis mengenai kekurangan yang tampak pada wajah baru kemudian dipoles dengan teknikshading . “Biasanya, kalau saya melihat wajah orang ini memiliki kekurangan di bagian mana, mungkin hidungnya pesek atau pipinya tembem. Nah baru dipoles dengan teknik shading supaya lebih terlihat cantik tapi inner beuaty dari orang tersebut tetap kelihatan,” kata Ayiek dijumpai di Garden Palace beberapa waktu lalu.
Ayiek tidak hanya menampilkan keanggunan pengantin dari sisi make up tetapi juga busana dan mahkota yang biasa dikenakan oleh pengantin perempuan. Mahkota ini sekaligus menjadi ciri khas dari adat pernikahan yang digunakan oleh pasangan pengantin. Untuk adat Madura Legeh dicontohkan Ayiek, memiliki aksesori mahkota yang bentuknya sedikit menjulang ke atas.
Mahkota ini juga dilengkapi dengan beberapa bunga segar yang dirangkai menjadi satu. Bunga melati sengaja dibuat memanjang dan dipasang pada bagiansisikiri dankanan. Selain itu, ada juga bunga cempaka sebagai pelengkap aksesori yang diletakkan pada hiasan kepala.
Perbedaan pengantin Madura dan pengantin lain juga terlihat dari paes atau warna hitam yang umumnya dilukis pada bagian kening. Paes Madura dibuat agak pendek dan tiap orang memiliki hitungan sendiri-sendiri. “Paes ini memang sekaligus menjadi ciri khas gaya make up pengantin sebab paes Madura berbeda dengan paes solo atau adat lain,” kata Ayiek.
Ditambahkannya, untuk adat Madura, Sunda, dan Bali, penggunaan make up dan tekniknya tidak jauh berbeda. Tantangannya terletak pada paes dan cara menutupi kekurangan pada pengantin supaya tampil makin prima. Lebih penting lagi, ujarnya, untuk busana Ayiek lebih banyak bermain pada gaya modifikasi yang lebih modern.
Mamik wijayanti
(ftr)