Pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak

Senin, 07 September 2015 - 08:57 WIB
Pentingnya 1.000 Hari...
Pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak
A A A
PALEMBANG - Sekitar 1.000 ibu terlihat antusias mengikuti rangkaian kegiatan seminar dan workshop “Siap Cerdaskan si Kecil Sejak Dini", yang diselenggarakan Kalbe Nutritionals-Morinaga, di ballroom Hotel Aston Palembang, akhir pekan lalu.

Morinaga berupaya men yo - sialisasikan pengetahuan pen - tingnya 1.000 hari masa per - kembangan anak. Serta ber - bagi 1.001 kiat meng em bang - kan kecerdasan emosi anak be - kerja sama dengan para pakar tumbuh kembang terkemuka Indonesia ke-15 kota di In - donesia.

Kegiatan tersebut meng - hadirkan Dr Ahmad Suryawan SpA(K), Ketua Di visi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSU Dr Soe tomo dan psikolog, Dr Rose Mini Mpsi (Bun da Romie) se bagai nara - sumber, serta No vita Angie se - laku moderator.

Unit Head Nu tri - tion for Infant & Baby, Kalbe Nutritionals Helly Oktaviana mengatakan, berbagai pro - gram edukasi berupa parenting dan medical seminar serta are - na bermain Dunia Generasi Platinum di beberapa kota di Indonesia merupakan wujud komitmen untuk membantu tumbuh kembang anak Indo - nesia agar menjadi anak gene - rasi platinum.

"Kami percaya kesiapan orang tua dan semua pihak yang terlibat dalam proses tum buh kembang anak akan memberikan kontribusi yang maksimal dalam membentuk kecerdasan anak," ujarnya di sela-sela acara. Dia menuturkan, kepe du - lian Morinaga atas pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan anak juga diwujudkan dengan menghadirkan aplikasi Mom - mychi yang bisa diunduh tanpa biaya melalui Google Play (An - droid) dan App Store (iOS).

Dia menjelaskan, fitur ung - gulan Mommychi sendiri un - tuk mendeteksi Kesehatan Anak dapat digunakan oleh orang tua untuk memantau perkembangan anak secara berkala. "Jadi aplikasi ini dapat mem bantu pengguna dalam memantau kesehatan si kecil pada masa 1.000 hari pertama kehidupannya. Sehingga diha - rap kan dapat membantu orang tua mendapatkan wawasan terutama saat mereka tidak tahu atau belum ber peng al a - man dalam mengasuh si kecil," kata dia.

Lebih lanjut dia me n je las - kan, lewat seminar dan talk - show ini maka dapat mem - berikan edukasi dan pem a ha - man bagi para ibu untuk me m - berikan yang terbaik bagi buah hatinya. Sebab jelas dia, anak dengan kemampuan mul ti ta - lenta adalah anak yang menjadi tumpuan harapan sebagai ge - nerasi penerus yang kelak akan membangun Indonesia men ja - di lebih baik.

"Setiap orang tua pasti ingin anaknya menjadi anak multi talenta, cerdas di banyak bi - dang agar mampu menjadi ba - gian kesuksesan di masa de - pan. Merealisasikan impian besar tersebut bukanlah hal yang mudah, namun bukan pula mustahil. Untuk me wu - jud kannya dibutuhkan persia - pan yang matang dari orang tua, pemenuhan kebutuhan gizi bagi anak dan stimulasi yang optimal dari lingkungan," paparnya.

Anak multitalenta, jelas Helly, merupakan salah satu ciri yang penting dari kriteria anak generasi platinum. Di ma - na sebuah generasi penerus bang sa dengan delapan ka - rakter utama yang siap meng - hadapi masa depan dengan bekal fisik nan sehat, ke cer da - san secara intelektual, emo sio - n al dan spiritual.

"Untuk itulah, guna me - nyiapkan anak generasi plati - num harus dimulai sejak hari pertama kehidupan anak hing - ga 1.000 hari berikutnya. Se - ribu hari pertama menjadi ma - sa awal yang tak tergantikan untuk membentuk kecerdasan anak. Berbagai stimulasi yang diberikan orang tua sangat berpe ngaruh selama periode 1.000 hari pertama kehidupan ter masuk pemenuhan nutrisi anak agar siap menerima stim - ul asi dari lingkungan," kata dia.

Menurut Helly, Morinaga berupaya memberikan peran dukungan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi tersebut. Hal itu, agar anak memiliki fisik yang kuat dan sehat untuk berkembang secara optimal baik dari sisi kecerdasan inte - lektual, maupun emosional.

Sementara itu, Dr Ah mad Suryawan SpA(K), Ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak & Remaja Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSU Dr Soetomo mengatakan, dalam masa seribu hari pertama, ter - dapat tiga rentang periode sebagai titik paling kritis dalam kehidupan anak.

Periode pertama adalah masa dimana janin berada dalam kandungan sepanjang kurang lebih 280 hari dimana terjadi pem ben - tukan organ utama manusia seperti otak, jantung, paru, hati, ginjal, organ indera matatelinga- hidung. Periode kedua, masa di ma - na anak lahir sampai dengan usia 6 bulan yang mem bu tuh - kan waktu 180 hari dan men - jadi sebuah ‘pintu’ yang mem - buka dunia luar kepada anak yang telah lahir.

Kemudian periode ketiga adalah usia 6 bulan hingga 2 tahun, yang membutuhkan waktu 540 hari dimana semua organ tubuh anak akan berfungsi dengan saling berintegrasi satu sama lain untuk membentuk ke se - hatan dan kemampuan tum - buh kembang anak.

"Di masa ini terjadi pem - ben tukan struktur sirkuit otak. Pada usia 2 tahun, struk - tur otak anak telah mencapai 80% struktur orang dewasa. Sehingga di masa ini anak seharusnya sudah memiliki bekal kemampuan fisik, ko mu - nikasi verbal, kompetensi so - sial dan bahkan pem be la jaran norma perilaku benar dan salah. Saat inilah yang menjadi masa tepat bagi orang tua menerapkan pola asuh dan mem berikan stimulasi dari luar serta pemenuhan kebu - tuhan n utrisi," urainya.

Dia mengatakan, untuk membentuk kecerdasan anak harus dilakukan sejak awal kehidupan anak oleh orang tua. Namun jelas dia, hal itu bukan lagi diawali saat anak lahir, tapi sejak anak dalam kandungan hingga usia 1.000 hari kehidu - pannya. Sejak sekitar 5 tahun terak - hir, hampir seluruh negara di dunia dibawah inisiasi WHO dan UNICEF mulai gencar meng gerakkan program memprioritaskan 1.000 hari pertama kehidupan anak.

"Indonesia termasuk salah satu negara yang berperan aktif karena memang sejak tahun 2012, Indonesia secara resmi menggerakkan semua potensi sumber daya bangsa dan ne - gara untuk mem prio ri taskan program 1.000 hari pertama kehidupan," tukasnya.

Sementara Dr Rose Mini Mpsi, psikolog yang akrab di - panggil Bunda Romi dalam kesempatan tersebut men je - las kan, memang sangat pen - ting bagi orang tua mem per - hatikan perkembangan anak secara maksimal di 1.000 hari kehidupan anak. Menurut dia, asupan gizi dan nutrisi yang baik serta stimulasi yang optimal dari lingkungan turut mem peng - aruhi perkembangan kecer - dasan anak.

"Bila kecerdasan intelektual kerap menjadi fo - kus perhatian orang tua, maka kini saatnya orang tua juga mem berikan perhatian kepada perkembangan kecerdasan emosi anak," tuturnya. Bunda Romie menjelaskan, dulu kecerdasan identik dengan Intelectual Quotient (IQ).

Ternyata IQ hanya me m peng - aruhi 20% dari keberhasilan individu di masyarakat, semen tara 80% ditentukan oleh kemampuan lainnya, terma - suk kecerdasan emosi. Nah, kecerdasan emosi atau Emo ti o - nal Intelligence (EI) adalah ke - cerdasan yang melibatkan ke - mampuan untuk meng etahui perasaan yang digunakan un - tuk mengarahkan pikiran dan tindakan.

"Beragam manfaat yang dapat diperoleh bila kecer da - san emosi anak terasah dengan baik antara lain pandai bergaul dan menghargai orang lain, lebih memperlihatkan kasih sayang pada orangtuanya, ber - komunikasi lebih lancar, mem - permudah dalam me ne ri ma stimulasi dari lingkungan untuk membentuk kecerdasan multi talentanya.

Stimulasi kecerdasan emosi di masa 1000 hari kehidupan awal anak tentu akan mempersiapkan lan da - san emosi anak yang lebih stabil di masa depan, sehingga anak sudah terbiasa mem pergunakan kecerdasan emosi ter - sebut," urainya.

Retno palupi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0998 seconds (0.1#10.140)