3 Pemuda asal Garut Tewas Tenggak Miras Oplosan
A
A
A
GARUT - Tiga orang pemuda asal Garut, tewas usai menggelar pesta minuman keras (miras) oplosan. Seorang korban dikabarkan tewas saat menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Garut, dan dua lainnya saat berada di rumah.
Humas RSUD dr Slamet Garut Ade Sunarya mengatakan, korban miras oplosan yang dirawat di RSUD dr Slamet berjumlah 10 orang. Mereka dibawa ke rumah sakit dalam waktu yang berbeda satu dengan lainnya.
"Jumlah korban yang dilarikan ke sini (rumah sakit) hanya 10 orang. Mengenai dua orang (yang tewas) lainnya saya tidak tahu, karena bukan kami yang menangani,” katanya, kepada wartawan, Selasa (1/9/2015).
Ke-10 orang tersebut, antaranya Romi (20), Roni (18), Heri (20), Ivan (22), Deri (18), Erwin (20), Adri (17), Syamsul (24), Anwar (15), dan Ipis (50) warga Kecamatan Garut Kota.
“Syamsul meninggal tadi malam saat petugas masih melakukan tindakan medis. Romi dan Roni sudah masuk ke ruang rawat inap (Ruang Zamrud), dan sisanya masih dirawat intensif di IGD (Instalasi Gawat Darurat),” terangnya.
Dari penjelasan dokter yang bertugas, para korban mengalami keracunan cairan miras. Gejalanya mirip dengan sejumlah kasus miras oplosan yang terjadi sebelumnya, yakni pusing-pusing, mual, dan muntah-muntah.
“Rata-rata keluhannya sama. Ketika ditanya, mereka menjawab karena miras oplosan yang dicampur alkohol dan minuman energi. Apakah mereka ini minum-minum di tempat yang sama, kami tidak tahu," ungkapnya.
Perawatan rumah sakit adalah menguras lambung para korban untuk mengeluarkan racun dari miras oplosan yang mereka konsumsi. Sementara dua orang korban yang tewas saat masih di rumah berinisial GR dan DG, warga Garut Kota.
“GR dan DG tewas sebelum dibawa ke rumah sakit. Mereka berdua dikabarkan sempat ramai-ramai menenggak miras oplosan dengan para korban yang dilarikan ke rumah sakit itu,” sambung Hasan (40), warga Kampung Dayeuh Handap.
Terpisah, Kapolsek Cilawu Kompol Dindin Kurnia mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus miras oplosan ini. “Kami akan memeriksa saksi-saksi untuk mendalami kasus ini,” tukasnya.
Humas RSUD dr Slamet Garut Ade Sunarya mengatakan, korban miras oplosan yang dirawat di RSUD dr Slamet berjumlah 10 orang. Mereka dibawa ke rumah sakit dalam waktu yang berbeda satu dengan lainnya.
"Jumlah korban yang dilarikan ke sini (rumah sakit) hanya 10 orang. Mengenai dua orang (yang tewas) lainnya saya tidak tahu, karena bukan kami yang menangani,” katanya, kepada wartawan, Selasa (1/9/2015).
Ke-10 orang tersebut, antaranya Romi (20), Roni (18), Heri (20), Ivan (22), Deri (18), Erwin (20), Adri (17), Syamsul (24), Anwar (15), dan Ipis (50) warga Kecamatan Garut Kota.
“Syamsul meninggal tadi malam saat petugas masih melakukan tindakan medis. Romi dan Roni sudah masuk ke ruang rawat inap (Ruang Zamrud), dan sisanya masih dirawat intensif di IGD (Instalasi Gawat Darurat),” terangnya.
Dari penjelasan dokter yang bertugas, para korban mengalami keracunan cairan miras. Gejalanya mirip dengan sejumlah kasus miras oplosan yang terjadi sebelumnya, yakni pusing-pusing, mual, dan muntah-muntah.
“Rata-rata keluhannya sama. Ketika ditanya, mereka menjawab karena miras oplosan yang dicampur alkohol dan minuman energi. Apakah mereka ini minum-minum di tempat yang sama, kami tidak tahu," ungkapnya.
Perawatan rumah sakit adalah menguras lambung para korban untuk mengeluarkan racun dari miras oplosan yang mereka konsumsi. Sementara dua orang korban yang tewas saat masih di rumah berinisial GR dan DG, warga Garut Kota.
“GR dan DG tewas sebelum dibawa ke rumah sakit. Mereka berdua dikabarkan sempat ramai-ramai menenggak miras oplosan dengan para korban yang dilarikan ke rumah sakit itu,” sambung Hasan (40), warga Kampung Dayeuh Handap.
Terpisah, Kapolsek Cilawu Kompol Dindin Kurnia mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus miras oplosan ini. “Kami akan memeriksa saksi-saksi untuk mendalami kasus ini,” tukasnya.
(san)