Mendesain Galeri Seni Tari Makassar dengan Fasilitas Publik

Selasa, 01 September 2015 - 10:36 WIB
Mendesain Galeri Seni Tari Makassar dengan Fasilitas Publik
Mendesain Galeri Seni Tari Makassar dengan Fasilitas Publik
A A A
Lama hidup di Surabaya tidak lantas membuat Maria Monica Rampisela lupa akan daerah asalnya, Makassar, Sulawesi Selatan. Sebaliknya, gadis berambut lurus ini tetap cinta, bahkan memupuknya.

Salah satu caranya dengan membuat desain rancang bangun Galeri Seni Tari Makassar di Tanjung Bunga dalam tugas akhir (TA) di Universitas Kristen (UK) Petra. TA ini membuatnya menjadi wisudawati UK Petra Surabaya program sarjana dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3.93. ”Adanya program reklamasi yang dicanangkan Jusuf Kalla di Tanjung Bunga membuat saya ingin mendesain sebuah galeri seni yang memperkenalkan seni tari dari Makassar,” ungkapnya.

Dia yang juga menjadi peraih IPK tertinggi di wisuda UK Petra Surabaya Ke-68, pekan kemarin mampu menelurkan desain unik lantaran mengandung konsep seni tari Makassar yang berarti perpisahan antara penari pria dan penari wanita. Menilik desainnya terbagi menjadi dua, yakni gedung utama dengan elemen pria yang lebih terbuka dan elemen wanita yang tertutup.

Kedua gedung ini dihubungkan dengan selasar sehingga para pengunjung dapat membedakan ketika memasuki gedung galeri seni dengan elemen pria ataupun gedung dengan elemen wanita. Dengan begitu, secara filosofis seni tari Makassar, meskipun penari pria dan penari wanita terpisah, tetap menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Perempuan kelahiran Makassar, 15 Maret 1993 ini juga menyebut, dalam desain hasil karyanya ini tidak sekadar bersifat galeri seni tari, tetapi juga ada berbagai sarana fasilitas publik; kafe dan foodcourt .

”Biar pengunjung tidak bosan ketika berkunjung ke sini, ada sisi entertaining yang saya konsep dengan penyajian teknologi hologram,” ungkapnya. Waktu lima bulan diperlukan Monica untuk menuntaskan TA ini. Jadwal padat pun dia hadapi untuk bisa mendapatkan hasil memuaskan. Dengan kerja kerasnya, perempuan yang mahir bermain piano ini merasa puas.

”Saya berharap karya ini dapat direalisasikan sebagai ikon budaya Makassar,” tuturnya. Menilik desain yang ada, Monica mendesain gedung itu dengan lekukan. Tangga berundak sebagai akses masuk desain gedung nan megah itu mampu menjadi sudut pandang tersendiri yang menguatkan kesan kokoh.

Soeprayitno
Surabaya
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8344 seconds (0.1#10.140)