Pabrik Sepatu Rumahan Terbakar
A
A
A
MOJOKERTO - Kebakaran menimpa sebuah home industry sepatu dan sandal di Lingkungan Pekuncen, Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, siang kemarin. Selain menghanguskan seisi gedung, kebakaran ini juga mengakibatkan beberapa karyawan pingsan akibat menghirup asap bercampur bahan kimia.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu beberapa karyawan berada di dalam gudang sekaligus menjadi tempat workshop pembuatan sepatu lokal. Beberapa karyawan lainnya masih berada di luar seusai menjalankan salat Jumat. Percikan api tiba-tiba muncul dan membakar sejumlah bahan sepatu yang memang mudah terbakar.
Api terus membesar dan menghabiskan seisi gudang. Kobaran api yang terus merambat sampai menghabiskan bagian atap bangunan sebelumnya difungsikan sebagai kantor Koperasi Unit Desa (KUD) itu. Para karyawan pun ikut memadamkan, namun langkah itu justru membawa petaka. Beberapa karyawan harus dilarikan rumah sakit karena pingsan. “Karena asapnya tebal bercampur dengan lem yang baunya menyengat,” ujar Handoko, salah satu warga sekitar lokasi.
Dikatakannya, sedikitnya tiga orang karyawan harus dilarikan ke RSUD dr Wahidin Soediro Husodo Kota Mojokerto yang lokasinya tak jauh dari tempat kebakaran. Beberapa warga di sekitar lokasi kebakaran juga terlihat panik melihat api terus merambat. “Tidak tahu penyebabnya. Mungkin karena puntung rokok atau memang bahan sepatu mudah terbakar.
Selain spons juga lem,” ujarnya. Api baru bisa dipadamkan setelah sekitar satu jam lima unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. Sayangnya, api telanjur membesar dan menghabiskan seluruh isi gudang yang berisi sepatu jadi, bahan baku, peralatan, serta berbagai bahan kimia seperti lem. “Apinya cepat menjalar karena memang bahan sepatu mudah terbakar,” katanya. Beberapa saat setelah pemadaman berhasil dilakukan, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Data dari kepolisian sedikitnya tiga karyawan sempat pingsan dan mengalami luka bakar cukup serius. “Luka bakar yang paling serius dialami Efendi, pemilik pabrik,” kata Kapolsek Prajuritkulon, Kompol Johar Nawawi. Soal penyebab kebakaran, Johar mengatakan, jika percikan api muncul dari salah satu peralatan listrik.
Menurutnya, pekerja mencampur perekat (lem) dan bensin dengan menggunakan mixer . Diduga karena kumparan mixer yang panas ditambah bahan lem dan bensin yang mudah terbakar sehingga campuran ini terbakar. “Lem dan bensin itu memang dicampur menjadi adonan lem. Percikan api merambat ke bahanbahan lain yang mudah terbakar,” katanya.
Tritus Julan
Kebakaran terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu beberapa karyawan berada di dalam gudang sekaligus menjadi tempat workshop pembuatan sepatu lokal. Beberapa karyawan lainnya masih berada di luar seusai menjalankan salat Jumat. Percikan api tiba-tiba muncul dan membakar sejumlah bahan sepatu yang memang mudah terbakar.
Api terus membesar dan menghabiskan seisi gudang. Kobaran api yang terus merambat sampai menghabiskan bagian atap bangunan sebelumnya difungsikan sebagai kantor Koperasi Unit Desa (KUD) itu. Para karyawan pun ikut memadamkan, namun langkah itu justru membawa petaka. Beberapa karyawan harus dilarikan rumah sakit karena pingsan. “Karena asapnya tebal bercampur dengan lem yang baunya menyengat,” ujar Handoko, salah satu warga sekitar lokasi.
Dikatakannya, sedikitnya tiga orang karyawan harus dilarikan ke RSUD dr Wahidin Soediro Husodo Kota Mojokerto yang lokasinya tak jauh dari tempat kebakaran. Beberapa warga di sekitar lokasi kebakaran juga terlihat panik melihat api terus merambat. “Tidak tahu penyebabnya. Mungkin karena puntung rokok atau memang bahan sepatu mudah terbakar.
Selain spons juga lem,” ujarnya. Api baru bisa dipadamkan setelah sekitar satu jam lima unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. Sayangnya, api telanjur membesar dan menghabiskan seluruh isi gudang yang berisi sepatu jadi, bahan baku, peralatan, serta berbagai bahan kimia seperti lem. “Apinya cepat menjalar karena memang bahan sepatu mudah terbakar,” katanya. Beberapa saat setelah pemadaman berhasil dilakukan, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Data dari kepolisian sedikitnya tiga karyawan sempat pingsan dan mengalami luka bakar cukup serius. “Luka bakar yang paling serius dialami Efendi, pemilik pabrik,” kata Kapolsek Prajuritkulon, Kompol Johar Nawawi. Soal penyebab kebakaran, Johar mengatakan, jika percikan api muncul dari salah satu peralatan listrik.
Menurutnya, pekerja mencampur perekat (lem) dan bensin dengan menggunakan mixer . Diduga karena kumparan mixer yang panas ditambah bahan lem dan bensin yang mudah terbakar sehingga campuran ini terbakar. “Lem dan bensin itu memang dicampur menjadi adonan lem. Percikan api merambat ke bahanbahan lain yang mudah terbakar,” katanya.
Tritus Julan
(bbg)