PKH Diklaim Hapus Kemiskinan

Senin, 24 Agustus 2015 - 10:48 WIB
PKH Diklaim Hapus Kemiskinan
PKH Diklaim Hapus Kemiskinan
A A A
PASURUAN - Pemerintah menargetkan pengentasan 2,78 juta jiwa masyarakat dengan status sosial ekonomi terendah dari jurang kemiskinan pada lima tahun mendatang.

Target tersebut diyakini bisa berjalan melalui bantuan dana Program Keluarga Harapan (PKH) untuk keluarga miskin secara bertahap agar hidup mandiri pada tahun keenam. “Bantuan PKH ini diberikan kepada 8% penduduk atau 2,78 juta jiwa dengan status sosial ekonomi terendah.

Bantuan ini adalah bantalan ekonomi sebagai antisipasi atas dampak perlambatan ekonomi dunia dan bencana kekeringan,” kata Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa seusai meninjau pencairan bantuan PKH di Kantor Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, kemarin. Menurut Mensos Khofifah, bantuan PKH yang diberikan bertahap ini diharapkan menumbuhkan kemandirian masyarakat miskin yang menerimanya.

Bantuan ini didesain tidak hanya sebagai tambal sulam membengkaknya kebutuhan ekonomi masyarakat, tetapi juga menyiapkan masyarakat miskin melalui kelompok usaha bersama (Kube) pada tahun ke-3. Pada tahun ke 4, kata Khofifah, para tenaga pendamping PKH harus memastikan penerima bantuan lainnya, seperti program rumah tidak layak huni (rutilahu). Sementara pada tahun ke-5, mereka harus dipersiapkan pada program kemandirian.

“Persiapan yang dilakukan sejak tahun ketiga ini diharapkan bisa tuntas pada saat memasuki tahun keenam. Masyarakat miskin dengan status sosial terendah ini sudah siap mandiri, sehingga pemerintah bisa mengalokasikan anggaran kepada masyarakat lain yang lebih membutuhkan,” ujar Khofifah. Dana PKH terdiri dari bantuan pokok Rp500.000.

Jumlah tersebut akan ditambah jika dalam keluarga itu ada ibu hamil sebesar Rp1 juta selama masa hamil. Kemudian jika ibu melahirkan dan memiliki balita akan mendapatkan Rp1 juta lagi selama setahun dibagi empat periode pembayaran. Bantuan PKH juga akan diterima keluarga sasaran jika memiliki anak bersekolah SD sebesar Rp400.000, SMP Rp750.000, dan SMA Rp1 juta.

Seluruh pembayarannya juga dilakukan dalam empat tahap. Salah seorang penerima bantuan PKH, Asmawi, mengaku terbantu dengan program yang diberikan pemerintah. Sejauh ini bantuan yang didapat digunakan untuk keperluan sehari-hari. “Kita syukuri apa yang telah diberikan pemerintah. Ke depan kita berharap tidak tergantung lagi pada bantuan tersebut,” katanya.

Arie Yoenianto
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8144 seconds (0.1#10.140)