Soekarwo Raih Doktor Honoris Causa Unair

Sabtu, 22 Agustus 2015 - 10:17 WIB
Soekarwo Raih Doktor Honoris Causa Unair
Soekarwo Raih Doktor Honoris Causa Unair
A A A
SURABAYA - Gubernur Jatim Soekarwo menerima gelar Doktor Honoris Causa Bidang Ekonomi dari Universitas Airlangga (Unair). Gelar yang bakal menambah panjang embelembel pada nama Soekarwo ini akan disematkan hari ini, setelah orang nomor satu di Pemprov Jatim ini menyampaikan pidato ”Jatimnomics.

Sebuah Model Indonesia Incorporated Dalam Menghadapi Era Perdagangan Bebas Menuju Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif”. Bagi Unair, pemberian gelar kehormatan Doktor Honoris Causa kepada Pakde Karwo sapaan Soekarwo adalah yang ke- 10 sejak salah satu universitas negeri di Surabaya itu masuk catatan sejarah selama hampir 61 tahun.

Namun untuk bidang ekonomi, gelar Doktor Honoris Causa bagi Soekarwo ini adalah yang kedua dianugerahkan Unair. Jatimnomics yang membuat Unair memberikan apresiasi luar biasa itu. Rektor Unair Mohammad Nasih mengatakan, pemberian gelar ini legal sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 21/2013 tentang Pemberian Gelar Doktor Kehormatan.

”Memang disiplin ilmu berbelok. Pakde Karwo berlatar belakang pendidikan hukum. Namun kali ini kami berikan gelar Doktor Honoris Causa Bidang Ekonomi,” kata Nasih. Menurut Nasih, salah satu pasal permendikbud menyebut gelar Doktor Honoris Causa bisa diberikan perguruan tinggi (PT) kepada seseorang yang berjasa di bidang ilmu pendidikan, seni, budaya, sosial, manusia, kemasyarakatan, dan lainnya. ”Atas dasar ini kami berikan gelar penghargaan.

Ada banyak hal bisa kita (Unair) pertimbangkan. Selama sekian tahun terakhir prestasi dan kinerja Pakde Karwo di bidang pembangunan, pertumbuhan ekonomi cukup bagus. Pertumbuhan ekonomi beberapa tahun terakhir di atas pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Nasih. Secara nasional, kata Nasih, kesenjangan antara penduduk miskin dengan kaya semakin lebar.

Pertumbuhan yang ada mengelompok. Namun di Jatim, Nasih melihat pertumbuhan ekonomi di Jatim diikuti menyempitnya jarak antara kaya dan miskin sehingga jumlah angka kemiskinan berkurang. ”Ada kinerja luar biasa. Pakde Karwo punya banyak gagasan yang tidak terpikirkan akademisi.

Belum ada gubernur yang berusaha berinisiatif membentuk dan menempatkan atase atau kantor perwakilan dagang di provinsi lain,” kata Nasih yang asli Gresik ini. Dasar lain pemberian penghargaan, menurut Nasih, adalah upaya Karwo mendorong keberadaan Bank UMKM sebagai anak perusahaan Bank Daerah Jatim. Ditemui KORAN SINDO JATIM di Kampus C Unair, Soekarwo menyatakan, model Jatimnomics membuat per-ekonomian Jatim tumbuh pesat.

Tanpa diadopsi secara langsung oleh pemprov lain di Indonesia, Jatimnomics sudah berlaku di daerah lain. Berjalannya bisnis ke bisnis antarprovinsi membuat kebijakan ini berjalan dengan sendirinya di provinsi lain dengan penjalin kerja sama. ”Kami menamakan model Jatimnomics, sistem ekonomi khas Jatim.

Dan untuk provinsi yang lain bisa. Jatimnomics sebuah model yang sebenarnya tidakbaru. DulunamanyaIndonesiainCorporate, tapidengantantangan baru MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), Jatimnomics bisa menjadi solusi,” kata suami Nina Kirana Soekarwo ini.

Soeprayitno
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5017 seconds (0.1#10.140)